Posisi Penguji sebagai berikut:

4.2 Data dan Analisa Hasil Kinerja Jaringan

4.2.1 Kondisi Jaringan WDS Grhasia WAN

Jaringan WDS Grhasia-WAN merupakan master jaringan wireless yang terdapat di Rumah Sakit Grhasia. Router WDS Grhasia-WAN terletak di gedung utama yang bersebelahan dengan gedung IGD.

4.2.1.1 Throughput download

Berdasarkan hasil pengukuran jarak 15 meter, 25 meter, dan 35 meter yang telah dilakukan, besarnya rata-rata throughput jaringan wireless distribution system di Rumah Sakit Grhasia pada saat pengujian download dapat digambarkan seperti Gambar 4.1. Jarak keseluruhan throughput yang dihasilkan pada jarak 15 meter lebih besar dari pada saat pengujian jaringan WDS Grhasia WAN pada jarak 25 meter dan 35 meter. Jarak yang semakin jauh menyebabkan luas cakupan signal menjadi lemah dan terbagi dengan jumlah pengguna yang lain, sehingga pengguna pada jarak yang jauh throughput menjadi kecil. Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata data pengukuran throughput download file 1024 KB, 3072 KB, 5120 KB, dan 6144 KB yang dilakukan selama lima hari. Tabel 4.1 Rata-rata throughput download WDS Grhasia-WAN selama 5 hari dalam Kbps File KB Normal 15m Sibuk 15m Normal 25m Sibuk 25m Normal 35m Sibuk 35m 1024 423.9 271.72 347.9 160.76 96.04 88.04 3072 416.9 277.24 325.78 158.06 89.9 82.6 5120 354.14 283.74 321.12 156.16 94.66 80.04 6144 395.5 268.08 339.16 147.64 92.98 83.94 Dari ketiga jarak perbedaan antara keadaan sibuk terlihat throughput lebih kecil daripada keadaan normal. Tetapi dalam keadaan sibuk di jarak 35m pada file yang berukuran 1024 KB, 3072 KB, 5120 KB, dan 6144 KB menunjukkan throughput yang hampir terlihat sama yaitu dibawah 90 kbps. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna jaringan tersebut dalam keadaan sibuk, sehingga besarnya throughput menjadi semakin kecil. Sesuai dengan teori, semakin besar throughput, semakin baik kualitas jaringan tersebut. Kepadatan pada jam sibuk membuat kualitas throughput lebih jelek daripada jam normal. Dari ketiga jarak selama 5 hari cenderung terlihat stabil karena throughput waktu sibuk selalu di bawah waktu normal. Jadi kualitas jaringan waktu normal lebih baik daripada waktu sibuk. Gambar 4.1 Grafik rata-rata throughput download WDS Grhasia-WAN

4.2.1.2 Throughput Upload

Tabel 4.2 menunjukkan data yang didapat selama lima hari berupa rata-rata dari throughput upload WDS Grhasia-WAN berdasarkan ukuran file di ketiga jarak. Throughput upload berdasarkan jarak juga dapat digambarkan dalam grafik pada Gambar 4.2. Tabel 4.2 Rata-rata Throughput upload WDS Grhasia-WAN selama 5 hari dalam Kbps File KB Normal 15m Sibuk 15m Normal 25m Sibuk 25m Normal 35m Sibuk 35m 1024 242.78 152.28 105.36 100.48 67.6 45.66 3072 224.48 144.6 122.54 106.88 73.6 55.54 5120 213.02 148.52 124.76 107.82 71.8 59.16 6144 221.86 141.28 111.42 100.34 74.76 54.48 Gambar 4.2 Grafik rata-rata throughput upload WDS Grhasia-WAN Gambar 4.2 menunjukkan throughput upload pada ketiga jarak dalam keadaan sibuk dan normal selama lima hari. Pada 15m throughput pada keadaan normal selalu lebih besar daripada keadaan sibuk, jadi semakin besar throughput, kualitas jaringan semakin baik. Sebagai contoh file dengan ukuran 6144 KB pada jarak 15m sebesar 221.86 Kbps pada saat kondisi normal dan 141.28 Kbps pada saat kondisi sibuk. Jika mengacu pada BAB 2 sesuai dengan teori throughput yaitu semakin besar throughtput pada sebuah jaringan semakin baik juga kualitas jaringannya. Throughput upload dari ketiga jarak memiliki tingkat yang hampir sama ketika