Packet Loss Upload Kondisi Jaringan WDS NAKULA

Jika mengacu pada BAB 2 sesuai dengan teori throughput yaitu semakin besar throughtput pada sebuah jaringan semakin baik juga kualitas jaringannya. Throughput upload dari ketiga jarak memiliki tingkat yang hampir sama ketika keadaan normal dan pada keadaan sibuk throughput di ketiga jarak dalam kondisi yang sama. Throughput upload saat kondisi normal lebih tinggi daripada kondisi sibuk. Hal ini terjadi karena lalu lintas traffic pada kondisi sibuk lebih tinggi sehingga throughput menjadi lebih kecil. Kondisi ini mengindikasikan saat kondisi jaringan sibuk mempunyai beban jaringan yang cukup besar.

4.2.3.3 Delay Download

Tabel 4.15 menunjukkan data berupa rata-rata dari delay latency download berdasarkan jarak. Gambar 4.15 menunjukkan delay download berdasarkan jarak dengan ukuran file 1024 KB, 3072 KB, 5120 KB, dan 6144 KB. Tabel 4.15 Rata-rata Delay download WDS NAPZA selama 5 hari dalam msKB File KB Normal 15m Sibuk 15m Normal 25m Sibuk 25m Normal 35m Sibuk 35m 1024 40.8 excellent 62.56 excellent 125.36 excellent 140.5 excellent 184.04 good 202.8 good 3072 49.43 excellent 75.92 excellent 136.71 excellent 150.6 good 195.3 good 218.59 good 5120 63.07 excellent 87.78 excellent 139.03 excellent 159.5 good 202.81 good 230.02 good 6144 76.15 excellent 99.63 excellent 141.79 excellent 165.62 good 216.4 good 242.29 good Sesuai dengan standar ITU-T X.642 delay latency download pada jarak 15m saat kondisi normal maupun sibuk dan 25m saat kondisi normal termasuk dalam kategori excellent yaitu kuran dari 150ms. Perubahan delay download pada jarak 25m dimulai dari file yang berukuran 3072 KB saat kondisi sibuk, termasuk dalam kategori good yaitu antara 150 sd 300ms. Sedangkan pada jarak 35m termasuk dalam kategori good. Semakin jauh jaraknya, maka delay latency upload juga semakin besar. Delay download WDS NAPZA saat kondisi sibuk lebih besar dari pada saat kondisi normal pada semua ukuran file. Hal ini terjadi karena lalu lintas traffic jaringan pada saat kondisi sibuk lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal. Hal ini sesuai dengan teori yang sudah ada di bab 2, yaitu semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion, sehingga nilai delay akan semakin besar. Gambar 4.15 Grafik rata-rata delay download WDS NAPZA

4.2.3.4 Delay Upload

Tabel 4.16 menunjukkan data berupa rata-rata dari delay latency download berdasarkan jarak. Gambar 4.16 menunjukkan delay download berdasarkan jarak dengan ukuran file 1024 KB, 3072 KB, 5120 KB, dan 6144 KB. Tabel 4.16 Rata-rata Delay Upload WDS NAPZA Selama 5 hari dalam msKB File KB Normal 15m Sibuk 15m Normal 25m Sibuk 25m Normal 35m Sibuk 35m 1024 113.88 excellent 132.76 excellent 161.84 good 188.72 good 210.66 good 229.59 good 3072 122.89 excellent 143.7 excellent 174.31 good 201.77 good 222.42 good 242.52 good 5120 134.08 excellent 157.9 good 191.73 good 218.16 good 235.74 good 259.14 good 6144 147.94 excellent 169.65 good 207.41 good 236.35 good 243.94 good 282.24 good Sesuai dengan standar ITU-T X.642 delay latency upload pada jarak 15m dan 25m saat kondisi normal maupun sibuk termasuk dalam kategori excellent. Perubahan delay upload pada jarak 25m dimulai dari file yang berukuran 3072 KB saat kondisi sibuk. Sedangkan pada jarak 35m termasuk dalam kategori good. Semakin jauh jaraknya, maka delay latency upload juga semakin besar. Delay upload WDS NAPZA saat kondisi sibuk lebih besar dari pada saat kondisi normal pada semua ukuran file. Hal ini terjadi karena lalu lintas traffic jaringan pada saat kondisi sibuk lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal. Hal ini sesuai dengan teori yang sudah ada di bab 2, yaitu semakin besar beban