Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan cara wawancara yang ditujukan pada para responden yaitu para pemilik atau yang mewakili dari restoranrumah makan ayam goreng di Kabupaten Sleman, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dilihat dari sisi peran modal sendiri dalam mendukung kemandirian usaha, restoran-restoran ayam goreng lokal di Kabupaten Sleman mempunyai daya tahan dalam usahanya. Hal ini terlihat dari besarnya persentase modal sendiri yaitu sebesar 83.3 persen. Dikatakan mempunyai daya tahan dalam sisi modal juga karena usaha- usaha restoran ayam goreng lokal ini masih mampu menghasilkan keuntungan rentabilitas. Tingkat rentabilitas usaha ayam go reng lokal di Kabupaten Sleman rata-rata di atas 20 persen per bulannya, tingkat rentabilitas usaha restoran ayam goreng lokal di Kabupaten Sleman ini jauh berada di atas tingkat suku bunga tabungan bank, dalam hal ini bank Mandiri. 2. Dari sisi perolehan bahan baku untuk kelancaran usaha, restoran-restoran ayam goreng lokal di Kabupaten Sleman mempunyai daya tahan dalam usahanya. Hal ini terbukti dari melalui: 71 a. 100 persen responden menjawab tidak pernah mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku. b. 100 persen responden mengaku perolehan pasokan bahan bakunya di antar oleh pemasok. c. 100 persen responden menjawab bahwa penentuan harga bahan baku mengikuti harga pasar. d. 100 persen responden juga mempunyai strategi dalam upaya mengatasi kenaikan harga bahan baku. 3. Dilihat dari sisi penggunaan tenaga kerja, restoran-restoran ayam goreng lokal di Kabupaten Sleman mempunyai daya tahan dalam usahanya. Hal ini terlihat dari fakta sebagai berikut: a. Besarnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh usaha-usaha restoran ayam goreng lokal di Kabupaten Sleman ini. Besarnya jumlah tenaga kerja ini berarti semakin maju usaha ini dan semakin kuat daya tahannya. b. Daya tahan mereka juga dapat terlihat dari rendahnya tingkat pemutusan hubungan kerja yaitu hanya sebesar 16.7 persen, dan tidak pernah melakukan pemutusan hubungan kerja sebesar 83,3 persen. Semakin kecil tingkat pemutusan hubungan kerja PHK maka berarti usaha ini kuat dan mempunyai daya tahan. c. Dari sisi pergantian tenaga kerja hanya 33.3 persen responden pernah mengganti tenaga kerjanya dan 66.6 persen tidak pernah mengga nti tenaga kerjanya. 4. Dilihat dari sisi omzet, restoran-restoran ayam goreng lokal di Kabupaten Sleman mempunyai daya tahan dalam usahanya. Hal ini terlihat dari trend penjualan mereka yang cenderung naik yaitu sebesar 33.3 persen, cenderung stabil 33.3 persen dan cenderung turun sebesar 33.3 persen. Meskipun pendapatan responden ada yang cenderung turun yaitu sebesar 33.3 peren, namun mereka masih mampu memperoleh keuntungan. Dikatakan cenderung turun apabila dibandingkan dengan pendapatan mereka tahun-tahun sebelumnya. Daya tahan usaha dari sisi omzet juga dapat terlihat dari adanya 100 persen responden menggunakan strategi untuk mempertahankan usahanya. Strategi-strategi tersebut meliputi strategi penetrasi pasar sebesar 16.7 persen, pengembangan produk 13.3 persen, dan menaikkan harga 50 persen.

B. Saran