60
Aktivitas : Mengerjakan soal matematika Jumlah
soal 15, namun tingkat kesulitan dikurangi Tomy
boleh mencek pekerjaannya dengan
Guru setelah 5 soal dikerjakan. Kontrak.
Dilatih-kan sebelum diimplementasi kan
Sasaran Akselerasi
Menyelesaikan Tugas
matematika 1. Satu Tanda untuk
setiap soal yang dikerjakan benar.
2. Mendapat 10 tanda, dapat ditukar hadiah yang
tersedia 3. Dapat mengumpulkan 40
tanda setiap minggu= bonus hadiah
4. Guru memberikan pujian
H. BINA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL AUTISME Tujuan
a. Pembaca memahami pengertian, karakteristik anak dengan hambatan
autisme. b.
Pembaca memahami cara-cara yang dilakukan dalam menangani anak autisme.
c. Pembaca memahami model pembelajaran yang dilakukan guruterapist
dalam dalam mengembangak potensi anak autis
1. Pengertian Autisme
DSM-IV-TR Diagnostic
and Statistical
Manual IV-Text
Revised mendefinisikan bahwa autisme adalah suatu gangguan interaksi sosial,
komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang yang muncul sebelum anak berusia 3 tahun American Psychotic Association, 2000. Pengertian ini juga
dikuatkan oleh Baron-Cohen 1996 yang menyatakan bahwa autisme merupakan kondisi yang mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang
membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal, sehingga anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam
dunia repetitif, aktivitas dan minat yang obsesif. Baron-Cohen, 1996.
Spektrum Autisme berkaitan dengan gambaran karakteristik yang spesifik yang disebut sebagai Triad of impairments, yang meliputi :
1. Ketidakseimbangan dalam interaksi sosial 2. Ketidakseimbangan bahasa komunikasi sosial
3. Ketidakseimbangan fleksibilitas pikiran imajinasi 4. Ketidakseimbangan proses sensori kemampuan motorik
2. Karakteristik Autisme
Menurut Holmes 1998 karakteristik pada gangguan autisme meliputi interaksi sosial, komunikasi, pola bermain, gangguan sensoris, perkembangan
lambat atau tidak normal, dan penampakan gejala. Beberapa gambaran karakteristik dalam autisme:
A
61
a. Interaksi sosial:Tidak tertarik untuk bermain bersama teman, lebih suka
menyendiri, tidak ada atau sedikit kontak mata, senang menarik tangan orang lain untuk melakukan apa yang diinginkannya
b. Komunikasi: Perkembangan bahasa lambat, anak tampak seperti tuli, kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya, mengoceh tanpa
arti berulang-ulang, bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi, senang meniru, bila senang meniru, dapat hafal betul kata-kata, sebagian
dari anak ini tidak berbicara non verbal atau sedikit bicara sampai usia dewasa
c. Pola Bermain: Tidak bermain seperti anak-anak, senang akan benda-benda
yang berputar, tidak bermain sesuai fungsi mainan, tidak kreatif, tidak imajinatif, dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu
d. Gangguan Sensoris: sangat sensistif terhadap sentuhan, bila mendengar suara keras langsung menutup telinga, senang mencium-cium, tidak
sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut e.
Perkembangan Lambat atau tidak normal: Perkembangan tidak sesuai seperti pada anak normal, khususnya dalam ketrampilan sosial,
komunikasi dan kognisi , serta dapat pula mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya, kemudian menurun atau bahkan sirna,
misalnya pernah dapat bicara kemudian hilang
f. Penampakan gejala: Gejala dapat mulai tampak sejak lahir atau saat
masih kecil. Biasanya sebelum usia 3 tahun gejala sudah ada. Pada beberapa anak sekitar umur 5 6 tahun gejala tampak agak berkurang
Karakteristik lain pada anak dengan autism adalah berkaitan dengan perilaku yang tidak wajar dan emosi yang berlebihan. Perilaku pada anak dengan autisme
yang biasa tampak seperti, memperlihatkan perilaku stimulasi diri, tidak suka pada perubahan, dapat pula duduk bengong dengan tatapan kosong. Sedangkan
emosi yang berlebihan misalnya, sering marah-marah, temper tantrum mengamuk tak terkendali jika dilarang, kadang suka menyerang, kadang anak berperilaku
yang menyakiti dirinya, tidak mempunyai empati
Karakteristik dan gambaran diatas tidak harus semua ada pada anak, dan gambaran karakteristik dapat beraneka ragam. Perbandingan laki-laki dengan
perempuan pada autisme adalah sekitar 4:1, serta mereka terdapat pada semua lapisan masyarakat, etnikras, tingkat sosio-ekonomi serta geografi. Holmes,
1998.
3. Penanganan Anak Autis