49
Bentuk kegiatan dalam rangka membina perasaan sosial dan sikap sosial anak tunalaras dapat bervariasi, tergantung pada kemampuan provider,
misalnya: 1 Pelibatan dan berbagai kegiatan bersama
2 Tunjukkan contoh orang-orang yang mengabaikan kerjasama, seperti terisolir, picik pengalaman, tidak mampu berprestasi, dsb.
3 Berikan contoh manfaat hidup bersama, bantu membantu, gotong royong, ramah, simpatik, mudah, ringan, dsb.
4 Hindarkan anak dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik peran 5 Berikan peran yang jelas masing-masing anak, dsb.
Hasil akhir dari pembinaan perasaan sosial dan sikap sosial adalah anak dapat bergaul dan bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok, tahu
akan perannya dan dapat menyesuaikan diri dengan peran tersebut. Dapat memahami tugas dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dapat
memahami batas-batas dari perilakunya, dapat menyesuaikan dengan lingkungan sosial, etika pergaulan, agama dan tidak memisahkan diri, tidak
rendah diri dan tidak berlebihan serta mampu bergaul secara wajar dengan lingkungannya.
d. Membina kehendak
Kehenak adalah dorongankekuatan dari dalam untuk berbuat guna mencapai sesuatu yang dikehendaki dan menghidari sesuatu yang tidak
dikehendaki. Ada bermacam-macam kehendak antara lain reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, hasrat kecenderungan dan hawa nafsu.
Kehendak yang berhubungan dengan jasmani biasa disebutu kehendak saja, sedang yang berhubungan dengan kerokhanian disebut kemauan.
1 Membina kebiasaan Pada mulanya suatu proses mengerjakan sesuatu dengan menggunakan
fikiran, namun pengulangan secara rutin atas jenis pekerjaan tertentu menjadikan suatu kebiasaan. Kebiasaan yang sudah berlangsung lama dapat
mewarnai kepribadian seseorang. Bertolak dari hal tersebut, anak tunalaras perlu dilatih segala aktivitas yang positif dan konstruktif agar apabila anak
sanggup mengerjakannya berulang-ulang dapat membentuk kepribadian yang baik. Misalnya kebiasaan hidup tetip, aktif beraktivitas, hidup bersih,
hidup sehat, rajin belajar, dsb.
2 Membina nafsu Nafsu merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Nafsu
ada beberapa manifestasi dalam tingkahlaku. Ada nafsu amarah penggerak, nafsu musawwilah penipu diri, nafsu lawwamah penimbang, nafsu
muthmainnah ketenangankesadaran.
Untuk dapat membina bermacam-macam nafsu tersebut melalui cara penanaman nilai dan norma ke-Tuhan-an yang tercakup dalam pendidikan
keimanan. Artinya dengan memahami nilai dan norma agama, maka nafsu
50
yang cenderung mendorong orang berbuat negatif dan jahat dapat dicegah dan melahirkan nafsu muthmainnah.
3 Membina kecenderungankegemaranhobby Kecenderungankegemaranhobby
adalah suatu
dorongan yang
datangnya relatif selalu timbul. Misalnya anak tunalaras yang suka mengganggu orang lain jenis yang berjalan sendirian. Dorongan ini apabila
tidak dibina maka ini dapat menjadi tujuan dari kompensasi kondisi kelainan emosinya. Cara membina Kecenderungankegemaranhobby antara lain
dengan cara mengarahkan pada aktivitas yang positif dan tidak bertentangan dengan nilai dan norma di masyarakat.
Membina kemauan Kemauan merupakan tenaga jiwa yang memberi ketetapan untuk
menepati atau melaksanakan keputusan bathin. Biasanya timbulnya kemauan selalu melalui tahapan timbulnya motif, perjuangan motif, terjadinya
keputusan hasil perjuangan motif dan lahirlah kemauan.
Apabila kemauan itu kuat maka orang yang bersangkutan akan bertanggung jawab, disiplin, menepati janji. Sedangkan bila kemauan itu
lemah maka yang bersangkutan kurang bertanggung jawab, melanggar janji dan mudah terpengaruh.
Membina kemauan anak tunalaras adalah melalui menyalurkan kemauan itu ke kegiatan yang positif, berikan hadian dan hukuman yang sesuai,
biasakan berbuat baik guna membentuk kata hatinya. Kemauan pada heakekatnya dapat dididik, oleh karena itu ada seloka sbb:
1 Keputusan bathin akan dapat disepakati, kalau kemauan kuat. 2 Kemauan dapat kuat, kalau motif kuat,
3 Motif dapat kuat kalau berdfasar keyakinan.
G. MODIFIKASI PERILAKU 1.