65
1 Imitasi dengan pasak pegs board
2 Imitasi pasak 2 dimensi
3 Imitasi pasak dalam ingatan pegs
memory 4
Imitasi dengan balok 2 -6 buah 5
Imitasi balok 2dimensi 6
Imitasi balok dalam ingatan 7
Matematika 1 8
Matematika 2 9
Matematika 3 10
Matematika 4 11
Matematika 5 d. Kepatuhan:
No Materi ajar
Analisa Tujuan
intervensi Cara
Intervensi 1
Memahami arti kata tidak 2
Mengikuti aturan sederhana, seperti bersalaman, mengucapkan terima kasih
3 Memahami makna hadiah reward
4 Melakukan perintah sederhana satu
tahap, seperti ambil bola,
8. Pembinaan Perilaku Anak Autis
Salah satu karakteristik dalam autisme adalah adanya perilaku yang buruk atau tidak wajar disruptive behavior, seperti perilaku stimulasi diri, tidak suka
pada perubahan, temper tantrum marah dengan sangat berlebihan,bahkan perilaku menyerang dan menyakiti dirinya sendiri. Perilaku seperti akan
membahayakan dirinya sendiri, orang lain di sekitarnya dan menjadi perilaku yang mengganggu dan tampak aneh bagi orang-orang yang melihatnya. Langkah-
langkah pelaksanaan pembinaan perilaku dilakukan gan prinsip-prinsip intervensi melalui Program Pembelajaran Individual PPI
I. LAYANAN KESULITAN BELAJAR
1. Pengertian.
Kesulitan belajar adalah sekelompok kondisi hambatan yang menghalangi proses belajar anak karena adanya fungsi otak yang terganggu. Hambatan ini
bukan karena anak memiliki tingkat intelegensi yang rendah, bukan pula karena fungsi visual dan auditoris yang terganggu. Dengan kata lain, anak berkesulitan
belajar bukanlah mereka yang dikenal dengan tunagrahita. Kesulitan belajar pertama kali oleh Samuel Kirk sebagai bagian dari pendidikan anak berkebutuhan
66
khusus pada tahun 1963 Mulyono Abdurrahman, 2009. Istilah Learning Disability merupakan gabungan hambatan-hambatan yang dialami anak dengan karakristik
yang sama. Karakteristik sama yang dimaksud hambatan-hambatan dalam otak yang bersifat perkembangan development. Hambatan-hambatan termaksud
meliputi disfungsi minimal otak minimal brain dysfunction, gangguan neurologis neurological disorder, disleksia dyslexia, dan afasia perkembangan development
aphasia
. Secara akademk kesulitan belajar muncul pada prestasi akademik yang cenderung rendah academic learning disability
2. Karakteristik Kesulitan Belajar.
a. Memiliki IQ normal bahkan mungkin di atas normal b. Terjadi kesenjanagan antara potensi dan prestasi
c. Sering teridentifikasi pada kelas rendah awal kelas III atau kelas IV d. Mengalami kesulitan dalam bidang bahasa membaca dan menulis atau
berhitung. e. Cenderung memiliki kelemahan ingatan jangka pendek
f. Sering mengalami kesulitan perilaku social adaptif dengan teman sebayanya. g. Cenderung cepat bosan mudah menyerah, dan mudah kehilangan semangat
belajar, perilaku hiperaktif, mudah terganggu perhatiannya sebagai dampak pengiring kesulitan belajar.
h. Teridentifikasi bahwa jumlah anak kesulitan belajar terjadi lebih banyak pada laki-laki disbanding perempuan.
3. Program Layanan Kesulitan elajar a.