memiliki kesan atau kepribadian. Kepribadian merek adalah asosiasi yang terkait dengan merek yang diingat oleh konsumen dan konsumen dapat
menerimanya. Konsumen seringkali juga berinteraksi dengan merek seolah- olah merek tersebut adalah manusia. Dengan demikian, kesamaan antara
konsep diri konsumen dengan kepribadian merek sangat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Riana, 2008 : 188.
Indikator Consumer Brand Characteristic dalam penelitian ini yang
telah dikembangkan oleh Riana 2008 : 197 : a. Merupakan merek favorit
b. Merek yang sesuai dengan kepribadian pelanggan
A. Tipe-tipe Konsumen
Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, Faisal mengatagorikan konsumen dalam tipe, yaitu Mangkunegara, 2002 : 55 :
1. Pembeli pria
Tipe ini mudah terpengaruh oleh bujukan, sering tertipu, punya perasaan kurang enak jika memasuki toko tanpa membeli sesuatu,
kurang begitu berminta untuk berbelanja, dan mudah dipengaruhi oleh nasihat yang baik, argumentasi yang objektiif.
2. Pembelian wanita
Konsumen tipe ini memiliki cirri-ciri : tidak mudah terbawa bujukan, lebih tertarik pada warna dan bentuk bukan pada kegunaannya, lebih
banyak tertarik pada mode, mementingkan status sosial, menyenangi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hal-hal yang romantis dari pada yang obyektif dan senang berbelanja.
3. Pembeli remaja
Pembeli remaja memiliki sifat mudah terpengaruh oleh rayuan penjual, tidak berpikir hemat, dan kurang realistis, romantis, dan
mudah terbujuk. 4.
Pembelian lanjut usia Umumnya kelompok ini memiliki pola berpikir sesuai dengan
pengalaman hidupnya. Sering kali menampakkan tingkah laku seolah- olah mereka adalah yang terpendak, penjual sering dianggap sebagai
anak kecil yang tidak mengetahui apapun, dan lainnya.
B. Perilaku Konsumen
Terdapat beberapa definisi untuk memberikan pejelasan mengenai perilaku konsumen. Engel, Blackwell dan Miniard 1994, menyatakan
bahwa perilaku konsumen adalah tindakan individu yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Mangkunegara, 2002 : 3.
Menurut Loudon dan bitta 1993, mengemukakan bahwa : Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengembalian
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengevaluasi memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang- barang dan jasa Mangkunegara, 2002:3.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan Mangkunegara, 2002:4. Menurut Kotler 1996 dalam Tjiptono 1997:19, perilaku
konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan dan menemukan produk dan
jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.
2.2.4. Brand Loyalty
Brand loyalty Loyalitas Merek merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal
pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk
melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang
merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan Riana, 2008 : 187.
Aaker 1996 : 8 dalam Riana 2008 : 187, medefinisikan brand loyalty sebagai “A measure of the attachment that a costumer has a brand“.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.