80
disusun. Dalam proses pelaksanaannya nanti kami dari jajaran UPTD akan melakukan koor-
dinasi dengan Dinas Pendidikan agar dalam pelaksanaannya benar-benar dapat berjalan
dengan baik dengan dana yang teralokasi dan dapat dipertanggung jawabkan dengan sebaik-
baiknya
”.
Demikian validasi yang dapat kami lakukan semoga draf perencanaan Sekolah Ramah Anak ini
nantinya benar-benar dapat dilaksanakan di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
dan segera dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas se-
hingga semua sekolah dapat melaksanakan pembela- jaran yang ramah anak seperti yang kita harapkan
bersama. Amin Setelah melalui diskusi, musyawarah dan perde-
batan peneliti merumuskan hasil validasi berupa desain draf perencanaan yang kedua dilengkapi
dengan hasil revisi.
3. Revisi Desain Hasil Validasi
Dari hasil validasi pakar yang telah dirangkum dan disimpulkan oleh pengawas terjadi penambahan
pada draf perencanaan awal yaitu pada poin partisi- pan dengan dilibatkannya tokoh masyarakat dan
pemerintah daerah setempat untuk berpartisipasi. Juga perlunya ditambahkan bahwa untuk menganti-
sipasi kekurangan atau hambatan dalam penggalian dana serta perlunya menjalin koordinasi antara
81 sekolah dengan UPTD Pendidikan tingkat kecamatan
dan Dinas Pendidikan kabupaten untuk pengajuan dana bantuan pemerintah daerah, propinsi atau
pusat, baik melalui DAK, Bansos maupun Dana Hibah. Hasil validasi pakar digambarkan dalam Draf
Perencanaan Sekolah Ramah Anak yang kedua berupa tabel terlampir.
4. Uji Keefektifan Desain Perencanaan
Setelah dilakukan validasi pakar dan dirumus- kan dalam draf perencanaan yang kedua sebagai draf
hasil validasi, peneliti melakukan tahap uji coba keefektifan produk melalui kegiatan Fous Group
Discussion FGD. Kegiatan FGD dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2014 bertempat di rumah Makan
Indah Sari Ungaran yang dihadiri oleh semua guru dan karyawan SD Negeri Gebugan 01 dimana peneli-
tian dilakukan, perwakilan kepala sekolah inti, kepala sekolah imbas, madrasah ibtidaiyah, ketua komite SD
Neregri Gebugan 01, Kepala Desa, pengawas TKSD, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas dan dosen
UKSW sebagai nara sumber. Kegiatan dilakukan mulai pukul 08.00 wib sampai selesai. Peserta diskusi mela-
kukan diskusi secara serius dipandu oleh seorang moderator dengan membahas lima pertanyaan yang
berkaitan dengan draf perencanaan yang telah mereka pelajari bersama.
82 Kelima pertanyaan yang didiskusikan antara
lain: 1 Seberapa besar manfaat perencanaan ini bagi sekolah?; 2 Bagaimana kelayakan perencanaan
sekolah ramah anak ini?; 3 Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari perencanaan sekolah ramah anak ini?;
4 Hambatan dan kendala apa saja yang mungkin dihadapi ketika perencanaan ini nanti dilaksanakan di
sekolah?; 5 Berikan masukan dan saran untup per- baikan perencanaan sekolah ramah anak ini?
Dari hasil diskusi dapat peneliti simpulkan masukan dan saran perbaikan seperti catatan notulen
hasil diskusi oleh notulis berikut ini.
Diawali dengan sambutan dari Dr. Bambang Ismanto, M.Si sebagai nara sumbar sebagai berikut:
“FGS berasal dari Amerika, konsep FGD itu adalah fokus diskusi kelompok untuk saling menyamakan
konsep, melegakan, mencerdaskan, toleransi dan konfirmasi. Data kualitatif situasi perilaku orang
secara psikis merupakan data kompleks. Per- lengkapan data wawancara, dokumen, observasi
dengan klasifikasi, konfirmasi, respon, positif thingking
dengan menggunakan
keabsahan triangulasi data. Sekolah Ramah Anak SRA seka-
rang namanya sekolah inklusi ”.
Dilanjutkan rangkuman hasil diskusi sebagai berikut:
1. Seberapa besar manfaat perencanaan sekolah
ramah anak SRA bagi sekolah? Jawaban:
83 Pak Gogo perwakiln kepala sekolah di jajaran UPTD
Bergas
“Berkaitan dengan SRA bertujuan untuk mengu- rangi tindakan negative di sekolah. Mengurangi
pelanggaran anak di sekolah. Kelebihannya anak motivasi semakin terbangun dalam belajar,
memberikan manfaat kerjasama guru dengan
siswa”.
Pak Darbi Supriyono Pengawas TKSD
“Tanpa perencanaan tidak akan berhasil dalam SRA. Penanganan khusus SRA tidak luput dari
perencanaan.Manfaat perencanaan menjadi satu acuan dalam pelaksanaan SRA yang terlaksana
akan menjadi baik”.
Pak Ahmad Farian Listianto Guru Kelas II
“Sekolah Ramah Anak mengembangkan pola pikir, kreativitas, sudah terdapat dalam UU.
Dalam perencanaan harusnya mengusulkan bantuan-
bantuan untuk memajukan SRA”.
2. Apakah perencanaan SRA ini layak diterapkan di
sekolah? Jawaban:
Bu Sri Dati, S.Pd, MM Ka. UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas
“Sangat layak, sesuai denga pendahuluan dan sekolah tidak hanya menampung informasi te-
tapi sebagai wadah untuk interkasi antara guru dan murid. Pertimbangan perkembangan anak
sangat penting dalam pembelajaran PAIKEM. Anak bisa dimotivasi agar anak nyaman dan
senang. Tidak ada guru yang meninggalkan pembelajaran. Anak di nomor satukan dan diberi
84
kesempatan untuk berkembang. Guru bukan raja dalam kelas masih ada sumber lain”.
Pak Darbi Pengawas TKSD
“Sangat layak dan wajib di terapkan di sekolah dan SRA juga berkaitan erta dengan kurikulum
2013 serta berkesinambungan. SRA itu dapat memunculkan 5 S Salam, Sapa, Senyum,
Sayang dan Santun. SRA muncul suasana
gembira, aman, nyaman dan senang “.
Pak P Yosep Guru Kelas IV
“Mengenai SRA sangat layak, hal-hal yang men- dukung seorang guru harus menerapkan dalam
keseharian salam pagi dan ucapan.SRA anak merasa di hargai”.
3. Sebutkan
kelebihan dan
kekurangan dari
perencaaan sekolah ramah anak SRA ini? Jawaban:
Bpk Joko Wahyudi Ka. Komite Sekolah
“Kelebihan; Anak merasa nyaman dan aman. Kekurangan; penambahan biaya dari sisi orang
tua ada dilematis di desa ada momok “sekolah gratis”. Melalui kerjasama dengan komite seko-
lah agar sukses dalam SR A”.
Pak Darbi Pengawas
“Fokus pada perencanaan. Kelebihannya; manu- sia, material, dan Money sudah lengkap.
Kekurangannya; pada sumber dana, perkiraan biaya perincinaan dana bisa dinominalkan
”.
85 Ka UPTD
“Kelebihan; Pembelajaran pasti anak tertarik. Dalam konsep SRA tidak harus membeli melain-
kan guru dituntut lebih kreatif untuk mencip- takan alat peraga yang menarik di sekitar ling-
kungan
”.
Ibu Sri SetyaniKepala SD Negeri Wujil 01.
„Kelebihan; Anak semakin erat dengan guru dan membutuhkan, kekurangannya; dari sarpras
yang harus dilengkapi banyak dana dan perlu jangka waktu panjang. Sarpras dan pembelajar-
an harus seimbang. Anak banyak manja dengan
guru”.
Siti Hariyani Guru SD Negeri Gebugan 01.
“Membutuhkan biaya yang besar. Kekurangan nya; sarpras, melihat lapangan yang belum SRA
dengan menggunakan uang infaq untuk me- maving halaman sekolah. Kelebihannya; SRA
tidak perlu dengan biaya besar”.
4. Hambatankendala apa saja yang mungkin akan di
temua dalam penerapan perencanaan sekolah ramah anak ini?
Jawaban: Pak Rizal Guru Penjaskes SD N Gebugan 01.
“Hambatan yang akan terjadi; Kualitas pendi- diknya dulu harus disamakan pendapat, Faktor
kehidupan anak di rumah. Banyak ditemui ketimpangan anak di rumah akan menggangggu
dalam lingkungan sekolah. Kecenderungan anak pada kekerasan akan semakin besar. Harus
mendalami lingkungan masyarakat sekitar
”.
86 Pak Darbi Pengawas TKSD
“Hambatan; biaya, peraturan dari pemerintah, panduanImplementasi dan SDM”.
Ka UPTD Bu Sri Dati.
“Menyusun analisis SWOT SDN Gebugan 01. Jadikan kelemahan, kekuatan untuk maju.
BapakIbu guru tidak usah ragu dan SRA tetap harus berjalan”.
Bu Mrdiyah guru Agama
“Hambatan; sudah kerjasama dengan nara sumber tetapi anak belum kondusif dan masih
perlu proses yang panjang karena anak berasal dari keluarga yang berbeda latar belakang sosial
ekonominya sehingga dalam implementasinya nanti guru harus benar-benar mampu memberi-
kan palayanan kepada siswa dengan penuh
kasih dan saying”.
Setelah proses diskusi selesai ditutup dengan ucapan terimakasih dari peneliti sebagai berikut:
“Terimakasih yang sebesar-besarnya atas tang- gapan, masukan saran dan penyempurnaan
yang telah diberikan, saya selaku penulis akan membenahi draf yang saya susun untuk selan-
jutnya menjadi sebuah produk perencanaan sekolah ramah anak yang siap untuk dilaksana-
kan di sekolah dan saya bersama tim pengem- bang
sekolah akan
berupaya semaksimal
mungkin untuk menutup kelemahan yang ada dengan menggunakan kekuatan dan peluang
yang kami miliki agar perencanaan ini benar- benar dapat direalisasikan di SD Negeri Gebugan
01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, sekali lagi terimakasih semoga perencanaan
yang saya susun ini bermanfaat bagi SD Negeri
87
gebugan 01 juga bagi sekolah-sekolah lain yang ingin melaksanakan sekolah ramah anak di
sekolahnya.
5. Revisi Hasil FGD