Hasil Tambahan Penelitian Hubungan Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavioral Control dengan Intensi Melanjutkan Program Magister Psikologi Profesi di Fakultas Psikologi USU

Berdasarkan analisa data diatas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen, yaitu sikap, norma subjektif, perceived behavioral control berhubungan dengan variabel dependen, yaitu intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU.

3. Hasil Tambahan Penelitian

Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil tambahan berupa deskripsi data yang dapat menunjukan penyebaran subjek berdasarkan kategori skor yang diperoleh dari pengolahan data mengenai peran sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, maka perbandingan data empiris dan data hipotesis dari variabel intensi, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dapat dilihat pada Tabel 17 Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian Intensi, Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived behavioral control Variabel N Data Hipotetik Data Empirik Skor Mean SD Skor Mean SD Min Max Min Max Intensi 126 4 20 12 2.67 4 20 11.88 3.12 Sikap 126 5 25 15 3.33 7 25 16.20 3.67 Norma Subjektif 126 4 20 12 2.67 4 17 10.70 2.80 PBC 126 4 20 12 2.67 4 19 12.38 2.64 Kategorisasi intensi, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control akan dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasaran distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standar Universitas Sumatera Utara Azwar, 2003. Skor akan digolongkan dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan rumus sebagai berikut : X ≥ M + 1. SD = Tinggi M – 1. SD ≤ X M + 1. SD = Sedang X M – 1. SD = Rendah Kategorisasi skor masing-masing variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan secara umum dan juga berdasarkan asal universitas subjek penelitian sebagai berikut. a. Kategorisasi Skor Intensi Kategorisasi skor intensi secara umum dapat dilihat pada tabel 18. Tabel 18. Kategorisasi Skor Intensi No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 29 23 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 73 58 3. X 9.33 Rendah 24 19 Total 126 100,0 Mean empirik intensi � = 11.88 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori intensi subjek mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 29 23 subjek memiliki intensi yang tergolong tinggi dan 73 58 subjek yang memiliki intensi dalam kategori sedang. Kategorisasi skor intensi berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 19, Tabel 20, tabel 21, dan Tabel 22. Universitas Sumatera Utara Tabel 19. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa UNPRI No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 8 20 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 26 65 3. X 9.33 Rendah 6 15 Total 40 100,0 Tabel 20. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa USU No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 14 25 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 30 53.6 3. X 9.33 Rendah 12 21.4 Total 56 100,0 Tabel 21. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa NOMMENSEN No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 14.2 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 6 42.9 3. X 9.33 Rendah 6 42.9 Total 14 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 22. Kategorisasi Skor Intensi Mahasiswa UMA No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 5 31.25 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 10 62.5 3. X 9.33 Rendah 1 6.25 Total 16 100,0 Mean empirik intensi � = 11.88 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 26 65 subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor intensi yang berada pada kategori sedang, kemudian 30 53.6 subjek yang berasal dari USU memiliki skor intensi yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor intensi subjek yang berasal dari Nommensen bergerak dari kategori rendah ke sedang, yaitu 6 42.9 orang pada kategori rendah dan 6 42.9 orang pada kategori sedang, dan sebanyak 10 62.5 subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor intensi pada kategori sedang Universitas Sumatera Utara b. Kategorisasi Skor Sikap Kategorisasi skor sikap secara umum dapat dilihat pada 23. Tabel 23. Kategorisasi Skor Sikap No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 18.33 Tinggi 51 40.4 2. 11.67 ≤ X 18.33 Sedang 61 48.4 3. X 11.67 Rendah 14 11.2 Total 126 100,0 Mean empirik sikap � = 16.20 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 51 40.4 subjek memiliki skor sikap terhadap program MP2 di Fakultas Psikologi USU yang tergolong tinggi dan 61 48.4 subjek memiliki skor sikap terhadap program MP2 di Fakultas Psikologi USU pada kategori sedang. Kategorisasi skor sikap berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 24, Tabel 25, tabel 26, dan Tabel 27. Universitas Sumatera Utara Tabel 24. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa UNPRI No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 18.33 Tinggi 12 30 2. 11.67 ≤ X 18.33 Sedang 24 60 3. X 11.67 Rendah 4 10 Total 40 100,0 Tabel 25. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa USU No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 18.33 Tinggi 24 42.8 2. 11.67 ≤ X 18.33 Sedang 27 48.2 3. X 11.67 Rendah 5 9 Total 56 100,0 Tabel 26. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa NOMMENSEN No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 18.33 Tinggi 3 21.4 2. 11.67 ≤ X 18.33 Sedang 7 50 3. X 11.67 Rendah 4 28.6 Total 14 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 27. Kategorisasi Skor Sikap Mahasiswa UMA No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 18.33 Tinggi 12 75 2. 11.67 ≤ X 18.33 Sedang 3 18.75 3. X 11.67 Rendah 1 6.25 Total 16 100,0 Mean empirik sikap � = 16.20 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 24 60 subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor sikap yang berada pada kategori sedang, kemudian 27 48.2 subjek yang berasal dari USU memiliki skor sikap yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor sikap subjek yang berasal dari Nommensen terdapat 7 50 subjek berada pada kategori sedang, dan sebanyak 12 75 subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor sikap pada kategori tinggi. c. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Kategorisasi skor norma subjektif secara umum dapat dilihat pada tabel 28. Universitas Sumatera Utara Tabel 28. Kategorisasi Skor Norma Subjektif No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 10 8 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 86 68.2 3. X 9.33 Rendah 30 23.8 Total 126 100,0 Mean empirik norma subjektif � = 10.70 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 10 8 subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori tinggi dan 86 68.2 subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori sedang. Kategorisasi skor norma subjektif berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 29, Tabel 30, tabel 31, dan Tabel 32. Tabel 29. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa UNPRI No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 1 2.5 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 30 75 3. X 9.33 Rendah 9 22.5 Total 40 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 30. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa USU No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 5 8.9 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 36 64.3 3. X 9.33 Rendah 15 26.8 Total 56 100,0 Tabel 31. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa NOMMENSEN No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 14.3 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 7 50 3. X 9.33 Rendah 5 35.7 Total 14 100,0 Tabel 32. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Mahasiswa UMA No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 12.5 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 13 81.25 3. X 9.33 Rendah 1 6.25 Total 16 100,0 Mean empirik norma subjektif � = 10.70 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek Universitas Sumatera Utara mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 30 75 subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor norma subjektif yang berada pada kategori sedang, kemudian 36 64.3 subjek yang berasal dari USU memiliki skor norma subjektif yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor norma subjektif subjek yang berasal dari Nommensen terdapat 7 50 subjek berada pada kategori sedang, dan sebanyak 13 81.25 subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor norma subjektif pada kategori sedang. d. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Kategorisasi skor perceived behavioral control secara umum dapat dilihat pada tabel 33. Tabel 33. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 31 24.6 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 86 68.3 3. X 9.33 Rendah 9 7.1 Total 126 100,0 Mean empirik perceived behavioral control � = 12.38 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 31 24.6 subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori tinggi dan 86 68.3 subjek yang memiliki skor norma subjektif pada kategori sedang. Universitas Sumatera Utara Kategorisasi skor perceived behavioral control berdasarkan asal universitas subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 34, Tabel 35, tabel 36, dan Tabel 37. . Tabel 34. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa UNPRI No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 9 22.5 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 29 72.5 3. X 9.33 Rendah 2 5 Total 40 100,0 Tabel 35. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa USU No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 16 28.6 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 37 66.1 3. X 9.33 Rendah 3 5.3 Total 56 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 36. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa NOMMENSEN No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 2 14.3 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 8 57.1 3. X 9.33 Rendah 4 28.6 Total 14 100,0 Tabel 37. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control Mahasiswa UMA No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 14.67 Tinggi 4 25 2. 9.33 ≤ X 14.67 Sedang 12 75 3. X 9.33 Rendah Total 16 100,0 Mean empirik perceived behavioral control � = 12.38 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisa menunjukkan bahwa kategori skor subjek mengarah pada kategori sedang. Hal ini terlihat dari Tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 29 72.5 subjek yang berasal dari UNPRI memiliki skor perceived behavioral control yang berada pada kategori sedang, kemudian 37 66.1 subjek yang berasal dari USU memiliki skor perceived behavioral control yang berada pada kategori sedang juga, selanjutnya skor perceived behavioral control subjek yang Universitas Sumatera Utara berasal dari Nommensen terdapat 8 57.1 subjek berada pada kategori sedang, dan sebanyak 12 75 subjek yang berasal dari UMA yang juga memiliki skor perceived behavioral control pada kategori sedang.

C. Pembahasan 1. Hubungan Sikap, Norma Subjektif, dan

Perceived behavioral control dengan Intensi Melanjutkan Program MP2 di Fakultas Psikologi USU Pada penelitian ini peneliti memeriksa hubungan antara sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dengan intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU. Hipotesis utama penelitian ini adalah sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control secara bersama- sama berhubungan dengan intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU. Ini berarti sikap, norma subjektif, dan kontrol yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi intensi orang tersebut untuk melanjutkan ke program MP2 di Fakultas Psikologi USU atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terbukti berhubungan dengan intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU. Hubungan antara sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dengan intensi sangat signifikan. Dari hasil analisa data didapatkan nilai R sebesar 0.749 dan Adjusted R-Square sebesar 0.550, yang berarti sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control mempengaruhi intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU sebesar 55. Sementara selebihnya sebesar Universitas Sumatera Utara 45 menunjukkan ada faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang mempengaruhi intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ajzen 2005 yang menyatakan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control merupakan anteseden dari intensi. Ajzen 1991 menjelaskan bahwa di luar sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi intensi yaitu variabel personal dan variabel lingkungansituasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 45 intensi dipengaruhi oleh faktor lain, seperti variabel personal ataupun lingkungan. Dalam theory of planned behavior Ajzen 2005 menyatakan bahwa intensi adalah fungsi dari tiga hal dasar, yaitu faktor personal, pengaruh sosial individu, dan control yang dimiliki individu. Sehingga dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui intensi melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU dapat diketahui dengan mengetahui bagaimana sikap individu terhadap program MP2 di Fakultas Psikologi USU, peran orang-orang di sekitar individu apakah mendukung atau tidak untuk melanjutkan program MP2 di Fakultas Psikologi USU, dan adanya hal-hal yang dapat terbentuk dari pengalaman ataupun pengetahuan individu terhadap program MP2 di Fakultas Psikologi USU yang dapat mendukung atau melemahkan keinginan individu tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke program MP2 di Fakultas Psikologi USU. Universitas Sumatera Utara

2. Hubungan Sikap dengan Intensi Melanjutkan Program MP2 di Fakultas Psikologi USU