gambar partai politik danatau nama calon pada surat suara Pasal 154.
10. Rekapitulasi Suara . Dalam UU Pemilu baru ini terdapat pengaturan baru
dalam penyelenggaraan rekapitualsi perhitungan suara setelah di Tempat Pemungutan Suara TPS, terkait dengan dikembalikannya fungsi Panitia
Pemungutan Suara PPS dalam melakukan rekapitulasi penghitungan perolehan suara melalui UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.
Melalui UU No. 8 Tahun 2012 ini dalam rangka sinkronisasi dan konkordansi dengan UU Penyelenggara Pemilihan Umum diatur secara mendetil tugas dan
kewenangannya dalam proses rekapitulasi suara di tingkat desakelurahan.
11. Penetapan Hasil Pemilu, Perolehan Kursi, dan Calon Terpilih . Pada
awalnya, ketentuan dalam UU ini sebagai berikut: ketentuan Pasal 208 yang berbunyi “Partai Politik Peserta Pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan
suara sekurang-kurangnya 3,5 dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupatenkota. Lalu Penjelasan Pasal 208 UU No. 8 Tahun 2012 berbunyi: yang dimaksud dengan “jumlah suara sah secara nasional” adalah
hasil penghitungan untuk suara DPR.
Pasal ini setidaknya menyangkut 2 hal, yaitu pertama, ada kenaikan angka ambang batas pada Pemilu 2014 nanti. Jika pada Pemilu 2009 angka ambang
batas ditetapkan pada angka 2,5, maka Pemilu 2014 naik menjadi 3,5. Kedua, jika pada Pemilu 2009 lalu ambang batas hanya diterapkan untuk Pemilu Anggota
DPR, maka Pemilu 2014 angka ambang batas diberlakukan secara nasional, tidak berjenjang.
Universitas Sumatera Utara
Artinya pada Pemilu 2014, setiap partai politik peserta pemilu harus memperoleh sekurang-kurangnya 3,5 suara sah untuk DPR RI, untuk dapat diikutsertakan
dalam penentuan perolehan kursi untuk DPRD Provinsi maupun DPRD KabupatenKota. Sehingga, meskipun suatu partai memperoleh lebih dari 3,5
suara sah di pemilu anggota DPRD Provinsi atau DPRD KabupatenKota, akan tetapi kalau perolehan suaranya untuk pemilu anggota DPR RI kurang dari 3,5,
maka partai tersebut secara otomatis tidak bisa ikut dalam penentuan perolehan kursi untuk DPRD Provinsi maupun DPRD KabupatenKota suaranya dianggap
hangusterbuangwasted votes. Namun sebaliknya, jika suatu partai memperoleh suara sah lebih dari 3,5 untuk pemilu DPR RI, maka meski suaranya kurang dari
3,5 untuk pemilu anggota DPRD Provinsi atau DPRD KabupatenKota, partai politik tersebut tetap berhak untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi
untuk DPRD Provinsi maupun DPRD KabupatenKota karena dia dianggap telah lolos ambang batas secara nasional.
Namun ketentuan sebagaimana diuraikan di atas telah dilakukan judicial review dan oleh Mahkamah Konstitusi dikeluarkan keputusan MK Nomor
52PUUX2012 dan salah satu isinya adalah pembagian kursi tidak dipengaruhi oleh perolehan suara sah secara nasional.Selain itu untuk penetapan perolehan
kursi, lakukan metode kuota murni untuk menentukan perolehan kursi partai politik habis di daerah pemilihan. Dengan ketentuan: a apabila jumlah suara
sah suatu Partai Politik Peserta Pemilu sama dengan atau lebih besar dari Bilangan Pembagi Pemilih BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama diperoleh
sejumlah kursi dengan kemungkinan terdapat sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua; namun b apabila jumlah suara sah suatu Partai
Universitas Sumatera Utara
Politik Peserta Pemilu lebih kecil daripada BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama tidak diperoleh kursi, dan jumlah suara sah tersebut dikategorikan
sebagai sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua dalam hal masih terdapat sisa kursi di daerah pemilihan yang bersangkutan; dan selanjutnya
c penghitungan perolehan kursi tahap kedua dilakukan apabila masih terdapat sisa kursi yang belum terbagi dalam penghitungan tahap pertama, dengan cara
membagikan jumlah sisa kursi yang belum terbagi kepada Partai Politik Peserta Pemilu satu demi satu berturut-turut sampai habis, dimulai dari Partai Politik
Peserta Pemilu yang mempunyai sisa suara terbanyak Pasal 212.
12. Partisipasi Masyarakat . UU No. 8 Tahun 2012 ini tidak banyak mengatur