berdasarkan kesepakatan bersama antara Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia, dan Ketua Bawaslu.
14. Majelis Khusus Tindak Pidana Pemilu . Sama seperti UU Pemilu
sebelumnya, terkait dengan penyelesaian tindak pidana pemilu, UU No. 8 Tahun 2012 kembali memerintahkan untuk dibentuknya Majelis Khusus di pengadilan
negeri dalam memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana pemilu. Majelis Khusus tersebut terdiri atas hakim khusus yang merupakan hakim karier
pada pengadilan negeri dan pengadilan tinggi yang ditetapkan secara khusus untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana Pemilu. Hakim
khusus harus memenuhi syarat telah melaksanakan tugasnya sebagai hakim minimal 3 tahun, kecuali dalam suatu pengadilan tidak terdapat hakim yang masa
kerjanya telah mencapai 3 tahun. Selain harus menguasai pengetahuan tentang pemilu, hakim khusus selama memeriksa, mengadili, dan memutus tindak pidana
pemilu dibebaskan dari tugasnya untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara lain. Ketentuan lebih lanjut mengenai hakim khusus ini akan diatur
dengan Peraturan Mahkamah Agung Pasal 266.
15. Sengketa Tata Usaha Negara Pemilu
. UU No. 8 Tahun 2012 mengatur hal baru terkait dengan adanya ketentuan tentang sengketa tata usaha negara pemilu.
Sengketa tata usaha negara pemilu adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara pemilu antara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD
kabupatenkota, atau partai politik calon Peserta Pemilu dengan KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota sebagai akibat dikeluarkannya keputusan
KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota.
Universitas Sumatera Utara
Sengketa tata usaha negara Pemilu merupakan sengketa yang timbul antara: a KPU dan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang tidak lolos verifikasi
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang penetapan Partai Politik Peserta Pemilu; dan b antara KPU, KPU Provinsi, dan KPU KabupatenKota
dengan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota yang dicoret dari daftar calon tetap sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan
KPU tentang penetapan daftar calon tetap.
Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara pemilu ke PTTUN dilakukan setelah seluruh upaya administratif di Bawaslu telah digunakan.
Selanjutnya, atas Putusan PTTUN atas sengketa tata usaha negara pemilu, hanya dapat dilakukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung. Putusan Mahkamah
Agung bersifat terakhir dan mengikat serta tidak dapat dilakukan upaya hukum lain. Sama halnya seperti penanganan tindak piudana pemilu, dalam memeriksa,
mengadili, dan memutus sengketa tata usaha negara pemilu dibentuk pula Majelis Khusus yang terdiri dari hakim khusus yang merupakan hakim karier di
lingkungan pengadilan tinggi tata usaha negara dan Mahkamah Agung Pasal 270.
16. Perselisihan Hasil Pemilu . Tidak ada terobosan maupun pengaturan baru