Dana Kampanye. Terkait pengaturan dana kampanye, terdapat penaikan Pemungutan dan Penghitungan Suara . Dalam ketentuan pasal 150 UU No.

nomor buncit ketentuan ini seakan menegaskan tentang signifikannya peran nomor urut dalam sistem proporsional terbuka dengan suara terbanyak sekalipun. Selain itu, proses pengajuan nama bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD KabupatenKota dalam UU Pemilu baru ini diatur lebih panjang prosesnya, yaitu dilaksanakan 12 bulan sebelum hari pemungutan suara Pasal 57 ayat 2. Berkaitan dengan kewajiban pengunduran bagi anggota DPRD yang maju menjadi Calon Anggota DPRDPRD melalui partai yang berbeda, mahkamah konstitusi telah memutuskan bahwa tidak wajib untuk mundur tetapi diserahkan kepada mekanisme masing-masing partai.

7. Kampanye. UU No. 8 Tahun 2012 memberikan pengaturan yang tegas bahwa

kampanye melalui media massa cetak dan media massa elektronik dikategorikan sebagai “iklan kampanye”, yang mana pelaksanaannya sama dengan kampanye dalam bentuk rapat umum, yaitu dilakukan hanya selama 21 hari dan berakhir sampai dengan dimulainya masa tenang 3 hari sebelum hari pemungutan suara. Periode waktu kampanye dalam UU baru ini tidak berubah, tetap berlangsung setelah 3 hari setelah penetapan peserta pemilu dan berakhir 3 hari sebelum hari-H pemungutan suara kurang lebih selama 9 bulan.

8. Dana Kampanye. Terkait pengaturan dana kampanye, terdapat penaikan

jumlah batasan sumbangan dana kampanye yang signifikan dalam UU No. 8 Tahun 2012 ini. Jika sebelumnya dalam UU No. 10 Tahun 2008 diatur dana kampanye pemilu yang berasal dari sumbangan pihak lain kelompok, perusahaan, danatau badan usaha nonpemerintah tidak boleh lebih dari Rp5.000.000.000,00 lima milyar, dalam UU baru ini batasannya dinaikan menjadi sebesar Universitas Sumatera Utara Rp7.500.000.000,00 tujuh koma lima milyar. Sedangkan batasan sumbangan dana kampanye dari perseorangan tidak berubah, yaitu tetap tidak boleh lebih dari Rp1.000.000.000,00 satu milyar. Naiknya batasan sumbangan dana kampanye dalam UU No. 8 Tahun 2012 dikarenakan adanya konkordansi dengan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik lihat Tabel.1 berikut. Tabel.1. 1. Perbandingan batasan sumbangan dana politik dan dana kampanye Pengaturan Batasan Sumbangan dari Perseorangan Batasan Sumbangan Non- Perseorangan Kelompok Badan Usaha UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPR UU Pemilu lama Rp1.000.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik Rp1.000.000.000,00 Rp7.500.000.000,00 UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPR UU Pemilu baru Rp1.000.000.000,00 Rp7.500.000.000,00

9. Pemungutan dan Penghitungan Suara . Dalam ketentuan pasal 150 UU No.

8 Tahun 2012 diatur ketentuan tentang pemilih yang tidak terdaftar pada daftar pemilih tetap atau daftar pemilih tambahan dapat menggunakan kartu tanda penduduk atau paspor, yang mana hal ini sejalan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi terkait hal tersebut Putusan MK Nomor 102PUU-VII2009, yang dimohonkan oleh Refly Harun dan Maheswara Prabandono pada Pemilu 2009 lalu. Selain itu terdapat perubahan cara pemberian suara yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 2012 ini. Jika sebelumnya pada Pemilu 2009, pemilih menandai dengan tanda centang, cawang atau contreng, maka untuk pemilu mendatang pemberian suara untuk pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupatenkota dilakukan dengan cara mencoblos satu kali pada nomor atau tanda Universitas Sumatera Utara gambar partai politik danatau nama calon pada surat suara Pasal 154.

10. Rekapitulasi Suara . Dalam UU Pemilu baru ini terdapat pengaturan baru

Dokumen yang terkait

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Perilaku Pemilih Pemula Pada Pemilu Presiden 2004 (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Usu Angkatan 2003)

0 32 9

Dinamika Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa FISIP USU dalam Menjaga Harmonisasi

5 46 104

PENGARUH AGEN SOSIALISASI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 (Studi pada Kampung Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah)

3 17 95

PENGARUH PERILAKU ELITE POLITIK TERHADAP PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA MENJELANG PEMILU LEGISLATIF 2014 DI SMK INDONESIA YOGYAKARTA

0 3 109

Budaya Politik Pemilih Pemula (Studi Analisis Budaya Politik Pemilih Pemula Mahasiswa Universitas Sumatera Utara) BUDAYA POLITIK

0 0 60

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Preferensi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 (Studi Pada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Ilmu Politik FISIP USU)

0 0 46

Preferensi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 (Studi Pada Mahasiswa Tingkat I Jurusan Ilmu Politik FISIP USU)

0 0 13

PEMETAAN PEMILIH PEMULA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILU 2014

0 0 141