29
C. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran di kelas X SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta masih berjalan dengan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Penggunaan
metode ceramah yang terus menerus menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan. Kondisi tersebut menyebabkan antusias siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas cenderung kurang aktif dalam pembelajaran maupun bersosialisasi dengan rekannya dan kurang tertanam rasa ingin tahu yang besar.
Permasalahan lain yang ditemukan adalah hasil belajar siswa masih belum merata dalam memenuhi KKM yang distandarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut
diperlukan usaha perbaikan agar dapat meningkatkan kompetensi sikap sosial dan hasil belajar siswa.
Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran PBL mendorong
siswa lebih aktif selama proses pembelajaran, siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dalam kelompok kecil dan mengungkapkan pendapatnya dan memecahkan
permasalahan dengan kerjasama. Berikut adalah bagan pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat dijabarkan.
30 Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir yang telah penulis paparkan, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu sebagai berikut:
1. Implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kompetensi sikap sosial dalam pembelajaran perakitan
komputer kelas X SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. 2. Implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam dalam pembelajaran perakitan komputer kelas X SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Kondisi awal •
Kegiatan pembelajaran monoton dengan metode ceramah •
Sikap sosial siswa dalam pembelajaran masih kurang terlihat •
Hasil belajar siswa masih belum merata
Tindakan •
Implementasi pembelajaran Problem Based Learning
Hasil •
Kegiatan pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan dengan PBL
• Meningkatnya kompetensi sikap sosial siswa dalam kegiatan
pembelajaran •
Hasil belajar siswa meningkat dan memenuhi standar KKM yang diinginkan
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini merupakan penelitian tindakan kelas PTKclassroom action research. PTK merupakan penelitian tindakan yang
dilakukan di dalam kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian tindakan ini merupakan penelitian tindakan kelas
model Kemmis Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja 2009: 66, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Siklus spiral dari tahap-tahap
penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Model penelitian tindakan kelas spiral dari Kemmis Taggart Rochiati Wiraatmadja, 2012: 66
Berdasarkan Gambar 2 siklus tahapan penelitian diawali dengan perencanaan tindakan, dilanjutkan pelaksanaan tindakan, diikuti dengan
pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, dan melakukan refleksi. Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Namun, sebaiknya tidak
kurang dari satu atau dua siklus. Berikut ini rincian kegiatan dari setiap tahapan: