Model Pembelajaran Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL

8 Dari uraian tentang pengertian pembelajaran tersebut, dapat dirangkum bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran yang termasuk di dalamnya Joyce, 1992: 4. Setiap model pembelajaran mengarahkan pengajar dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Johnson dalam Trianto 2010: 55 menjelaskan bahwa untuk mengetahui kualitas suatu model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu pada apakah pembelajaran dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Dilihat dari aspek produk mengacu pada apakah pembelajaran dapat mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kompentesi atau standar kemampuan yang telah ditentukan. Untuk mengetahui kualitas suatu model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek yaitu proses dan produk Johnson, Trianto, 2010: 55. Aspek proses mengacu pada apakah pembelajaran dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Dilihat dari aspek produk mengacu pada apakah pembelajaran dapat 9 mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kompentesi atau standar kemampuan yang telah ditentukan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL

Problem Based Learning memiliki ciri-ciri seperti pembelajaran dimulai dengan pemberian ‘masalah’. Biasanya ‘masalah’ memiliki konteks dengan dunia nyata, peserta didik secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari sendiri materi terkait dengan ‘masalah’, dan melaporkan solusi dari ‘masalah’ Tan, 2003; Wee Kek, 2002. Sementara pendidik lebih banyak memfasilitasi daripada menyampaikan materi dengan ceramah, pendidik merancang sebuah skenario masalah, memberikan petunjuk indikasi tentang sumber bacaan tambahan dan berbagai arahan atau saran yang diperlukan saat peserta didik menjalankan proses. Model pembelajaran dalam PBL menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran. Melalui proses pemecahan masalah menurut Wina Sanjaya dalam Rusmono 2012: 74, sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh, baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Artinya setiap siswa memperoleh kebebasan dalam menyelesaikan program pembelajaran. Guru harus menggunakan proses pembelajaran yang akan menggerakkan siswa menuju kemandirian, kehidupan yang lebih luas, dan belajar sepanjang hayat. 10 Ciri-ciri model PBL, menurut Baron dalam Rusmono 2012:74, adalah 1 menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, 2 pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah, 3 tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa, dan 4 guru berperan sebagai fasilitator. Keterlibatan siswa dalam strategi pembelajaran dengan PBL menurut Baron, meliputi kegiatan kelompok dan kegiatan perorangan. Dalam kelompok, siswa melakukan kegiatan-kegiatan: 1 membaca kasus, 2 menentukan masalah mana yang paling relevan dengan tujuan pembelajaran, 3 membuat rumusan masalah, 4 membuat hipotesis, 5 mengidentifikasi sumber informasi, diskusi, dan pembagian tugas, 6 melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin, melaporkan kemajuan yang dicapai setiap anggota kelompok, dan presentasi di kelas. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam strategi pembelajaran dengan PBL, yang lebih dipentingkan adalah dari segi proses dan bukan hanya sekedar hasil belajar yang diperoleh. Apabila proses belajar dapat berlangsung secara maksimal, maka kemungkinan besar hasil belajar yang diperoleh juga akan optimal. Langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran model PBL menurut Ibrahim dan Nur dalam Rusman 2011: 243 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Langkah-langkah model pembelajaran PBL Fase Indikator Tingkah Laku Guru 1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut 3 Membimbing pengalaman individualkelompok Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang 11 Fase Indikator Tingkah Laku Guru sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan Rusmono 2011: 83-85 dijelaskan lebih rinci tahapan dalam pembelajaran model PBL, yaitu sebagai berikut: a. Tahap Pendahuluan 1 Pemberian motivasi Guru menjelaskan sekilas mengenai pembelajaran model PBL. Guru memotivasi siswa akan pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari agar timbul rasa ingin tahu siswa. 2 Pembagian kelompok Guru membagi siswa ke dalam kelompok antara 5-6 orang. 3 Informasi tujuan pembelajaran Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Tahap Penyajian Pada pertemuan kedua, ketiga, dan seterusnya dalam kegiatan pendahuluan, guru tidak lagi membagi kelompok, tetapi mengumpulkan Pekerjaan Rumah PR dan memeriksa apakah masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pada pertemuan pertama, dilanjutkan dengan pemberian motivasi siswa akan pentingnya materi yang akan dipelajari dikaitkan dengan peristiwa yang sering dijumpai dalam 12 kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Berikut adalah tahap penyajian dalam PBL: 1 Mengorientasikan siswa kepada masalah. Guru memberikan bahan ajar atau buku siswa dan sebuah permasalahan yang harus dipecahkan kepada setiap kelompok. 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Siswa berdiskusi dan guru memperhatikan kegiatan diskusi siswa. Guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas-tugas belajar belajar yang berhubungan dengan masalah. 3 Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok. Mendorong siswa mencari informasi yang sesuai untuk memecahkan masalah. Siswa juga dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, siswa dapat saling mentransfer pengetahuan dalam kelompoknya. Setiap siswa dalam kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa LKS dan siswa secara bersama-sama membaca dan menyelesaikan soal- soal dalam LKS. 4 Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Membantu siswa menyiapkan hasil karya, kemudian siswa sebagai perwakilan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya dalam kelompok. Sementara kelompok lain memperhatikan dan mengajukan pertanyaan kepada penyaji secara bergantian. 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru memberikan umpan balik berupa penjelasan materi dan pembahasan LKS. 13 c. Tahap Penutup 1 Merangkum materi yang telah dipelajari. Guru bersama-sama dengan siswa merangkum materi pelajaran yang sudah diberikan. 2 Melaksanakan tes. Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa. Tujuan pembelajaran PBL adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan mengubah tingkah laku siswa, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa. Setiap kegiatan dalam pembelajaran mengandung tujuan tertentu, yaitu suatu tuntutan agar subjek belajar setelah mengikuti proses pembelajaran menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan isi proses pembelajaran tersebut. Hosnan 2014: 298 menjelaskan bahwa tujuan utama dari model PBL bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa namun juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan siswa itu sendiri yang secara aktif dapat memeperoleh pengetahuannya sendiri. Model PBL juga digunakan untuk membentuk kemandirian dan keterampilan sosial siswa dalam berkolaborasi untu mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber blejar yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran PBL merupakan suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan aktivitas siswa 14 dalam mencari, mengeksplorasi dan menemukan solusi dari suatu masalah yang diberikan. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing, begitu juga dengan model pembelajaran PBL. Menurut Wina Sanjaya 2009: 220 kelebihan dari model pembelajaran PBL antara lain: 1. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk membuat siswa lebih memahami isi pelajaran. 2. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 3. Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4. Meningkatkan siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata. 5. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. 6. PBL juga dapat mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 7. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 8. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 9. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Kelemahan dari PBL menurut Wina Sanjaya 2009: 221 antara lain: 15 1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka merasa enggan untuk mencobanya. 2. Keberhasilan strategi pembelajaran membutuhkan cukup waktu persiapan. 3. Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelasaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan PBL adalah suatu model pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan praktek serta mendorong kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam pemecahan suatu masalah dari materi pelajaran sehingga dapat membangun pengetahuannya secara pribadi. Siswa juga dapat mengingat kembali materi pelajaran yang diberikan dari proses PBL sehingga siswa dapat mentransfer pengetahuan mereka untuk masalah baru.

4. Kompetensi Sikap Sosial

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEAMANAN PANGAN DI SMK.

0 1 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-3 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN.

0 1 19

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

0 0 196

PENINGKATAN MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN.

0 0 136

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TKJ SMK BINA HARAPAN YOGYAKARTA.

0 0 116

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 191

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 160

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DESKTOP KELAS XI RPL SMK MA’ARIF WONOSARI.

0 3 259