Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pembelajaran

22 menggunakan metode pembelajaran, menggunakan alat peraga, pengelolaan kelas, interaksi belajar mengajar, menutup pelajaran.

a. Membuka Pelajaran

“Seringkali orang salah mengartikan bahwa kegiatan- kegiatan rutin seperti mentertibkan siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas atau bahkan mengucapkan salam pembuka dan berdoa, dianggap sebagai kegiatan membuka pelajaran” Wahid Murni dkk, 2010:54. Kegiatan tersebut memang perlu dilakukan guru untuk menciptakan susana kelas, namun tidak termasuk dalam keterampilan memuka pelajaran. Yang dimaksud dengan “keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa siap secara mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran” UPPL, 2011:9. Wina Sanjaya 2009:42 berpendapat, “membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan”. Sementara Hasibuan dkk dalam Suwarna 2006:66, “membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi murid agar minat dan perhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya”. 23 Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien. Efektif dapat dikenali dari ketepatan langkah-langkah belajar dan taraf penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dapat dicapai, sehingga didapatkan efisiensi belajar yang maksimal Wahid Murni dkk, 2010. Tujuan khusus membuka pelajaran yaitu, 1. Membantu siswa mempersiapkan diri agar sejak semula sudah membayangkan pelajaran yang akan dipelajarinya. 2. Menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar-mengajar. 3. Membantu siswa untuk mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan. 4. Membantu siswa untuk mengetahui hubungan antara pengalaman- pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya Suwarna dkk, 2006:67. 5. Peserta didik menghubungkan fakta-fakta, keterampilan atau konsep yang tercantum dalam suatu peristiwa Wahid Murni dkk, 2010:59. Menurut Suryosubroto 2002, kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa dalam menerima pelajaran adalah: 1. Mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan pelajaran yang akan disajikan. 24 2. Mengemukakan masalah-masalah pokok yang akan dipelajari. 3. Menentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. “Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali beralih ke hal atau topik baru” Wahid Murni, 2010:55. Agar kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan secara efektif dan berhasil guna perlu diperhatikan komponen-komponen yang terkait di dalamnya. Menurut Moh. Uzer Usman 2009 komponen-komponen tersebut meliputi: 1. Menarik perhatian siswa. 2. Menimbulkan motivasi. 3. Memberi acuan. 4. Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa. E. Mulyasa 2009:85 dalam bukunya Menjadi Guru Profesional, “komponen-komponen yang berkaitan dengan membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian peserta didik, membangkitkan motivasi, memberi acuan dan membuat kaitan. 1 Menarik Perhatian Peserta Didik Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan disajikannya. Menurut Wina Sanjaya 2009, cara yang dapat digunakan oleh 25 guru agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga peserta didik menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah, dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah pembelajaran yaitu dengan mengadakan variasi stimulus. Wina Sanjaya 2009:39, dalam bukunya “Strategi Pembelajaran:Berorientasi Standar Proses Pendidikan” juga mengemukakan, ada tiga jenis variasi stimulus yang dapat dilakukan guru, yaitu: 1. Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan proses pembelajaran. 2. Variasi dalam menggunakan mediaalat bantu pembelajaran. 3. Variasi dalam melakukan pola interaksi. Disampaikan oleh E. Mulyasa 2009, ada beberapa cara yang dapat menarik perhatian peserta didik antara lain dapat dilakukan melalui variasi gaya mengajar guru, menggunakan media dan sumber belajar yang bervariasi, menggunakan pola interaksi belajar mengajar yang bervariasi. a Variasi gaya mengajar guru Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan agar proses pembelajaran tetap kondusif, yaitu: 1. Penggunaan variasi suara Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi