Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Tanggapan Konsumen Restoran Depot Jogja
Variabel Sub
Variabel Indikator
Sub indikator Item
Bauran Pemasaran
Produk 1. Kualitas
2. Produk
3. Cita rasa 4. Peralatan
5. Penyajian 6. Jaminan
1.1 Standar kualitas 1.2 Kualitas bahan baku
2.1 Variasi produkmenu 2.2 Desain produk
2.2 Produk barumenu 2.4 Paket produkmenu
2.5 Kemasan produk 2.6 Pelengkap produk
3.1 Selera konsumen 5.1 Kelengkapan peralatan
5.2 Pemeliharaan peralatan 6.1 Variasi garnish
6.2 Variasi alat penyajian 7.1 Komplain konsumen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Harga 1. Biaya produksi
2. Jumlah permintaan 3. Pesaing
4. Pilihan harga 3.1 Persaingan mutu produk
Variasi harga
15
16 Promosi
1. Frekuensi promosi 2. Media promosi
3. Sasaran promosi 4. Anggaran promosi
2.1 Periklanan 17
Distribusi 1. Lokasi usaha
2. Jangkauan distribusi 3. Pelayanan
1.1 Lokasi strategis 1.2 Kenyamanan lingkungan
3.1 Kecepatan pelayanan 3.2 Penampilan SDM
18 19
20 21
I. Uji Validitas Instrumen dan Reabilitas
Dalam penelitian ini uji validitas instrumen yang digunakan adalah judgment expert. Cara ini adalah dengan meminta pertimbangan para ahli untuk
memeriksa instrumen dan mengevaluasi secara sistematik apakah butir-butir instrumen telah mewakili apa yang hendak diukur Sugiyono,2004:114.
Instrumen diujicobakan kepada konsumen di Depot Jogja yang berjumlah 10 orang, setelah dilakukan uji coba kemudian dihitung validitas dan reabilitasnya
dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. 1. Uji Validitas
Validitas adalah taraf di mana suatu instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau kesesuaian antara data yang dikumpulkan
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti Sugiyono, 2004:102.
Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen menggunakan validitas konstruksi connstruct product, karena disusun berdasarkan teori
yang dipakai. Pengukuran validitas konstruksi instrumen menggunakan analisis butir yaitu denga cara mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor
totalnya sehingga diperoleh indek tiap butir ®. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product moment dari Karl Pearson
sebagai berikut: r
xy
= N
∑
XY
- ∑
x
∑Y
√
{
N ∑X
2
– ∑X
2
}{
N ∑Y
2
– ∑Y
2
}
keterangan : r
xy
= koefisien korelasi x dan y N
= jumlah butir X
= skor butir Y
= skor total ∑
x
= jumlah skor butir ∑Y
= jumlah skor total ∑X
2
= jumlah kuadrat skor butir ∑Y
2
= jumlah kuadrat skor total
Pelaksanaan perhitungan validitas menggunakan SPS seri program statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih 1994 program
analisis kesahihan butir. Selanjutnya untuk menginterprestasikan harga tiap- tiap butir adalah dengan cara membandingkan harga r hitung dengan harga r
tabel. Apabila r hasil perhitungan lebih atau sama dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 berarti item tersebut valid. Validitas instrumen dilakukan
dengan cara menyebar angket kepada konsumen sebanyak 10 orang. 2.
Uji Reabilitas Sebelum instrumen dapat dipergunakan untuk penelitian dilakukan uji
reabilitas. Pengukuran reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha untuk instrumen tanggapan konsumen. Rumus Alpha :
r
1.1
= k
1- σ ²
b
k-1 σ²
1
keterangan : r
1.1
= reabilitas instrumen k
= jumlah butir soal ∑σ b²
= jumlah rata-rata σ t²
= varian total Suharni A, 2002 :171
J. Teknik Analisa Data
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif dan analisa SWOT.
1. Statistik deskriptif Statistik
deskriptif adalah
statistik yang
berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum Sugiyono, 2004:21. Perhitungan skor nilai berdasarkan pedoman
tanggapan konsumen menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban sangat penting diberi
skor 4, jawaban penting diberi skor 3, jawaban tidak penting diberi skor 2 dan jawaban sangat tidak penting diberi skor 1 untuk pernyataan negatif
altenatif jawaban adalah kebalikannya. Untuk memberikan penilaian pada masing-masing indikator, maka akan
dibuat pengkategorian penilaian pada masing-masing indikator dengan ketentuan sebagai berikut :
Skor maksimal : skor tertinggi x jumlah item
Skor minimal : skor terendah x jumlah item
Rumus yang digunakan untuk mencari prosentase dalam penelitian adalah:
P = f N x 100 Keterangan : P = Prosentase
f = Frekuensi N = Jumlah responden
Anas Sudjana,1999 : 36
Langkah-langkah analisis data sebagai berikut : a. Menentukan kelompok skor
b. Membandingkan skor yang diperoleh dengan skor yang diharapkan. c. Menetapkan tabulasi sehingga dapat diketahui frekuensi dalam penelitian.
d. Menentukan efektivitas yang dilihat dari hasil prosentase berdasarkan kelompok skor yang dikategorikan.
2. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity ,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threath Fredi Rangkuti, 1997: 18 .
Pada dasarnya analisis SWOT dibagi menjadi dua yaitu : a. Analisis lingkungan eksternal
Analisa lingkungan eksternal dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang adanya peluang opportunity dan ancaman threat
dalam perusahaan.
b. Analisis lingkungan internal Analisa lingkungan internal dilakukan untuk memperoleh informasi atau
hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan strength dan kelemahan weakness yang dimiliki perusahaan.
Dari hasil analisis SWOT tersebut kemudian dapat disusun dalam matrik SWOT dan formulasi strategi pengembangan perusahaan. Matrik
SWOT adalah suatu alat yang digunakan untuk menentukan dan menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Faktor strategis perusahaan diperoleh dari
hasil menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas tentanng bagaimana peluang yang muncul
dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Matrik SWOT menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi yaitu :
1. Strategi SO Strength-Opportunities Strategi ini dilakukan dengan jalan menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang. 2. Strategi ST Strength-Threat
Strategi ini dilakukan dengan jalan menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman dari luar.
3. Strategi WO Weaknesses-Opportunities Strategi ini dilakukan dengan jalan memanfaatkan peluang yang ada
untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki. 4. Strategi WT Weaknesses-Threat
Strategi ini dilakukan dengan jalan meminimalkan kelemahan dan ancaman dengan melakukan kegiatan yang sifatnya defensif.
Model matrik SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :