Pengujian Heterokedastisitas Pengujian Multikolinearitas

Tabel 4.11. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 95 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.31178736 Most Extreme Differences Absolute .091 Positive .091 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .890 Asymp. Sig. 2-tailed .407 a Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011 Pada Tabel 4.11. terlihat bahwa Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,407 dan diatas nilai signifikan 5 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

2. Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. 1. Model grafik Hipotesis: 1 Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas. 50 2 Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011 Gambar 4.4. Scatterplot Pada gambar 4.4. dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan: 1 Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2 Jika nilai signifikan 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. 51 Tabel 4.12. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.328 1.373 -.967 .336 nilaikinerjaproduk .046 .061 .093 .746 .458 nilaipelayanan .074 .063 .149 1.180 .241 nilaiemosional -.041 .088 -.056 -.470 .640 Biaya .118 .182 .073 .646 .520 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011 Pada Tabel 4.12. tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

3. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.13. sebagai berikut: 52 Tabel 4.13. Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011 Hasil pengujian: Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas. Pada Tabel 4.13. dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan Tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

4.2.4. Analisis Regresi Berganda