BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Penulis akan menyajikan dan memaparkan hasil analisis data yang telah terkumpul. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan
manajerial dan free cash flow terhadap kebijakan hutang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang telah dijelaskan terlebih
dahulu di atas. Sebelum memaparkan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis akan menyajikan data – data penelitian yang digunakan.
A. Data Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh antar varabel dalam penelitian ini, maka dipelukan data – data dari perusahaan yang akan diteliti. Analisi data tersebut
diperlukan untuk sebelum membahas pengaruh variabel dependen yaitu kepemilikan manajerial dan free cash flow terhadap varabel independen, yaitu
kebijakan hutang. Penelitian ini menggunakan perusahaan – perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2010 sebagai populasi. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 152 perusahaan, ke – 152 perusahaan inilah yang menjadi populasi penelitian ini. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah 20 perusahaan, dimana
perusahaan – perusahaan tersebut telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jumlah sampel secara
keseluruhan berjumlah 60 perusahaan untuk tiga tahun dari tahun 2008 – 2010.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah : 1. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2010. 2. Perusahaan tersebut tidak dikeluarkan dari Bursa Efek Indonesia
pada periode 2008 sampai 2010. 3. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang lengkap dan
telah diaudit pada periode tahun 2008 sampai tahun 2010. 4. Perusahaan memiliki informasi mengenai kepemilikan manajerial.
B. Deskripsi Nilai Variabel
Berikut ini deskripsi nilai masing – masing varabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Deskripsi Nilai Variabel Kepemilikan Manajerial Tabel 4.1
Nilai Kepemilikan Manajerial Perusahaan Sampel
NO EMITEN
2008 2009
2010 1
PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 1.9
6.46 6.87
2 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
15.46 15.46
15.46 3
PT. Indo Acidatama Tbk 14.15
14.15 14.15
4 PT. Indo Kordsa Tbk
25.4 25.4
25.4 5
PT. Intraco Penta Tbk 5.43
5.76 3.53
6 PT. AKR Corporindo Tbk
0.24 0.46
0.63 7
PT. Lautan Luas Tbk 3.64
3.64 3.64
8 PT. Mandom Indonesia Tbk
0.19 0.18
0.15 9
PT. Jaya Pari Steel Tbk 2.2
15.53 15.53
10 PT. Lionmesh Prima Tbk
25.6 25.61
25.61 11
PT. Dynaplast Tbk 0.69
0.69 0.69
Universitas Sumatera Utara
12 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
0.35 0.35
0.35 13
PT. Gudang Garam Tbk 1.72
0.8 0.8
14 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
1.65 1.59
1.6 15
PT. Metrodata Electronics Tbk 6.42
10.57 10.83
16 PT. Barito Pacific Tbk
0.42 0.43
0.49 17
PT. Pyridam Farma Tbk 23.08
23.08 23.08
18 PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
5.58 5.58
5.58 19
PT. Asiaplast Industry Tbk 7.69
7.69 6.67
20 PT. Berlina Tbk
10.51 10.51
10.51 Sumber : idx.co.id 24 April 2011,diolah
Tabel 4.1 di atas menunjukkan nilai variabel kepemilikan manajerial selama tiga tahun dari tahun 2008 sampai 2010. Dari tabel di atas dapat dilihat
PT. Lionmesh Prima Tbk merupakan perusahaan yang memiliki tingkat kepemilikan manajerial tertingi yaitu rata – rata 25.6 , selama tiga tahun,
sedangkan kepemilikan manajerial terendah dimiliki oleh PT. Mandom Indonesia Tbk yaitu rata – rata sebesar 0.17 .
2. Deskripsi Nilai Variabel Free Cash Flow
Tabel 4.2 Nilai
Free Cash Flow Perusahaan Sampel Juta Rupiah
NO EMITEN
2008 2009
2010 1
PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 7274.88
856.99 1659.16
2 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
2758.15 6461.45
7660.51 3
PT. Indo Acidatama Tbk -16861.85
-11159.55 -24015.15
4 PT. Indo Kordsa Tbk
297524.36 143137.54
-13571.58 5
PT. Intraco Penta Tbk -65850.07
201997.49 104903.6
6 PT. AKR Corporindo Tbk
-354774.05 -164100.08 -139689.97
7 PT. Lautan Luas Tbk
-519378 184942
-44730
Universitas Sumatera Utara
8 PT. Mandom Indonesia Tbk
-21150.06 61094.01
66381.6 9
PT. Jaya Pari Steel Tbk 87776.69
-110209.43 -10512.55
10 PT. Lionmesh Prima Tbk
4779.2 -4672.43
1674.96 11
PT. Dynaplast Tbk 45989.43
36341.23 -8629.32
12 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
-27129.25 3658.2.
12015.12 13
PT. Gudang Garam Tbk 694557
789321 1024515
14 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
48974.01 -290623.87
124951.65 15
PT. Metrodata Electronics Tbk 28781.73
55944.5 65529.78
16 PT. Barito Pacific Tbk
-6004314 2310481
1359113 17
PT. Pyridam Farma Tbk 35.92
-1236.87 -2187.42
18 PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
-1173 -345.41
-486.1 19
PT. Asiaplast Industry Tbk 18645.39
-34461.39 -4834.08
20 PT. Berlina Tbk
-7643.28 39139.57
28100.5 Sumber : idx.co.id 24 April 2011, diolah
Tabel diatas menunjukkan nilai varabel free cash flow perusahaan sampel dari tahun 2008 – 2010. Dari tabel diatas dapat dilihat perubahan free
cash flow setiap tahunnya. Pada tahun 2008 nilai free cash flow tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk sebesar Rp. 694.557 juta, sedangkan
yang terendah dimiliki oleh PT. Barito Pacific Tbk, yaitu sebesar minus Rp 6.004.314 juta.
Pada tahun 2009, nilai free cash flow tertinggi dimiliki oleh PT. Gudang Garam Tbk, yaitu sebesar Rp 789.321 juta, sedangkan yang terendah
dimiliki oleh PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk, yaitu sebesar minus Rp 290.623,87 juta. Pada tahun 2010, nilai free cash flow tertinggi dimiliki oleh
PT. Barito Pacific Tbk, yaitu sebesar Rp 1.359.113 juta, sedangkan nilai free cash flow terendah dimiliki oleh PT. AKR Corporindo Tbk sebesar minus Rp
139.689,97 juta.
Universitas Sumatera Utara
3. Deskripsi Nilai Variabel DER Tabel 4.3
Nilai DER Perusahaan Sampel
NO EMITEN
2008 2009
2010 1
PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 0.34
0.26 0.4
2 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk
1 0.84
0.82 3
PT. Indo Acidatama Tbk 1.04
0.89 0.59
4 PT. Indo Kordsa Tbk
0.48 0.23
0.26 5
PT. Intraco Penta Tbk 2.46
1.9 2.9
6 PT. AKR Corporindo Tbk
1.81 2.2
2.01 7
PT. Lautan Luas Tbk 3.18
2.78 3.14
8 PT. Mandom Indonesia Tbk
0.12 0.13
0.1 9
PT. Jaya Pari Steel Tbk 0.48
0.3 0.37
10 PT. Lionmesh Prima Tbk
0.64 0.83
0.67 11
PT. Dynaplast Tbk 1.79
1.65 2.5
12 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk
0.52 0.54
0.52 13
PT. Gudang Garam Tbk 0.55
0.48 0.44
14 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk
2.76 2.2
1.97 15
PT. Metrodata Electronics Tbk 2.74
2.04 1.63
16 PT. Barito Pacific Tbk
1.27 1.17
1.39 17
PT. Pyridam Farma Tbk 0.42
0.36 0.3
18 PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk
2.22 3.2
2.61 19
PT. Asiaplast Industry Tbk 1.2
0.94 0.45
20 PT. Berlina Tbk
1.27 1.7
1.62 Sumber : idx.co.id 24 April 2011, diolah
Tabel di atas menunjukkan tingkat Debt to Equity DER , perusahaan – perusahaan sampel selama tiga tahun dari 2008 hingga 2010. dari tabel di
atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 PT. Lautan Luas Tbk memiliki
Universitas Sumatera Utara
tingkat DER yang paling tinngi yaitu sebesar 3.18, ini berarti PT. Lautan Luas Tbk memiliki tingkat hutang sebesar 3.18 kali dari nilai modalnya. Tingkat
DER terendah dimiliki oleh PT. Mandom Indonesia Tbk, yaitu sebesar 0.12, ini berarti PT. Mandom Indonesia memiliki hutang sebanyak 0.12 kali dari
nilai modalnya. Pada tahun 2009, PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk memiliki tingkat
DER tertinggi yaitu sebesar 3.2, hal ini berarti PT. Perdana Bangun Pusaka memiliki hutang sebesar 3.2 kali nilai modal yang dimiliknya, sedangkan yang
terendah adalah PT. Mandom Indonesia Tbk sebesar 0.13, angka ini menceminkan bahwa hutang PT. Mandom Indonesia sebesar 0.13 kali dari
nilai modalnya. Pada 2010, perusahaan yang memiliki tingkat DER tertinggi adalah
PT. Lautan Luas Tbk, dengan tingkat DER sebesar 3.14, hal ini berarti PT. Lautan Luas Tbk memiliki hutang sebesar 3.14 kali nilai modalnya, sedangkan
DER terendah lagi – lagi dimiliki oleh PT. Mandom Indonesia Tbk sebesar 0.1, hal ini berarti tingkat hutang PT. Mandom Indonesia Tbk adalah sebesar
0.1 kali jumlah modal yang dimilikinya.
C. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2007 . Deskripsi suatu data dilihat dari nilai
rata – rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.
Universitas Sumatera Utara
Nilai minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian pengamatan, nilai maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan, rata – rata
adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan banyaknya data, sementara itu deviasi standar adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data
dengan rata – rata dibagi dengan banyaknya data. Tabel 4.4 berikut ini menjelaskan ringkasan statistik deskriptif dari
variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation MOWNSHP
60 .15
25.61 8.2977
8.49216 FCF
60 -6.00E6
2.31E6 -2.6237E2 8.84757E5
DER 60
.10 3.20
1.2595 .93253
Valid N listwise 60
Sumber : Diolah dengan SPSS 16.0
Dari tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai rata – rata variabel kepemilikan manajerial adalah sebesar 8.2977
dengan deviasi standar adalah 8.49216. Nilai minimum adalah 0.15 sedangkan nilai maksimum adalah 25.61, dengan jumlah sampel sebanyak
60. 2. Nilai rata – rata variabel free cash flow adalah sebesar -2.6237, ini artinya
secara umum perusahaan sampel memiliki nilai free cash flow yang
Universitas Sumatera Utara
negatif. Nilai minimum adalah -6.00 sedangkan nilai maksimum adalah sebesar 2.31. Jumlah sampel adalah 60.
3. Nilai rata – rata DER adalah 1.25 dengan deviasi standar 0.93. Nilai maksimum adalah 3.20 dan nilai minimum adalah 0.10. Jumlah sampel 60.
D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data