melakukan OCB maka mereka akan memperoleh penghargaan dan reward tertentu dari orang lain serta berusaha membangun citra positif terhadap dirinya
dengan tujuan atau kepentingannya tertentu. Berdasarkan uraian pengalaman di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
secara lebih lanjut mengenai kepuasan kerja karyawan yang diyakini sebagai faktor utama yang mempengaruhi munculnya Organizational Citizenship
Behavior OCB pada karyawan Auto2000. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada Auto2000 cabang Gatot Subroto Medan. Pemilihan cabang
Auto2000 ini dilakukan mengingat Auto2000 cabang Gatot Subroto Medan merupakan salah satu dealer Toyota terbaik dengan tingkat penjualan yang tinggi
di kawasan kota Medan sekitarnya dan Sumatera Utara secara umum. Oleh karena itu, peneliti berharap mendapatkan fenomena yang utuh mengenai pengaruh
kepuasan kerja terhadap munculnya Organizational Citizenship Behavior OCB pada karyawan Auto2000.
B. Perumusan Masalah
Prestasi dan performa terbaik yang telah dicapai oleh Auto2000 cabang Gatot Subroto Medan dapat diraih melalui kerja sama serta kerja keras dari setiap
karyawan dalam perusahaan tersebut. Dedikasi nyata para karyawan ini menjadi dasar berpikir dan titik tolak peneliti untuk menyelidiki kontribusi kepuasan kerja
yang dirasakan karyawan yang memicu para karyawan tersebut untuk berbuat melebihi performa standar yang telah ditetapkan serta memicu perkembangan
perusahaannya. Dengan demikian, peneliti bermaksud mengangkat perumusan masalah kinerja karyawan Auto2000 cabang Gatot Subroto Medan, yaitu :
“Apakah ada pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB pada karyawan Auto2000 Cabang
Gatot Subroto Medan ?”.
C. Kerangka Konseptual
Kepuasan kerja merupakan salah satu topik utama yang selalu dibicarakan dalam perilaku organisasi. Kepuasan kerja memiliki arti sebagai persepsi
karyawan terhadap baik tidaknya pekerjaan tersebut dapat memberikan hal-hal yang dinilai penting bagi diri mereka sendiri. Hal-hal yang bernilai penting bagi
karyawan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam lima dimensi yang berbeda, yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji yang diterima, kesempatan promosi,
supervisipengawasan dari atasan atau organisasi, hubungan dengan rekan kerja, Smith, Kendall Hulin dalam Luthans, 2006:243.
Pembahasan mengenai kepuasan kerja menjadi penting karena memiliki hubungan yang erat dengan berbagai faktor kinerja yang dapat mempengaruhi
organisasi secara keseluruhan. Salah satunya adalah Organizational Citizenship Behavior atau OCB yaitu perilaku yang dipilih sendiri atas dasar sukarela oleh
karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, dimana sebenarnya perilaku tersebut tidak menjadi bagian dari kewajiban formal seorang karyawan, namun
mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif Robbins Judge, 2008:40.
Ada lima dimensi utama dalam mengukur OCB dalam suatu organisasi, diantaranya adalah Organ dalam Luthans, 2006:251, yaitu Altruism Perilaku
membantu orang lain, Civic Virtue Mengedepankan kepentingan umumbersama, Conscientiousness Kesungguhan dalam bekerja, Courtesy
Bersikap sopan dan Sportmanship Toleransi yang tinggi. Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang akan melakukan
lebih dari sekedar tugas biasa yang menjadi kewajiban mereka, dimana mereka sebenarnya diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang melebihi harapan dan
standar yang ada. Dalam dunia kerja yang dinamis saat ini, dimana tugas semakin sering dikerjakan dalam tim dan fleksibilitas menjadi sangat penting, maka
organisasi membutuhkan karyawan yang bersedia memperlihatkan perilaku “good citizen” seperti, membantu anggota tim lainnya, mengajukan diri untuk
melakukan tugas ekstra, menghindari konflik dengan pihak lain dalam bekerja, menghormati aturan perusahaan, serta memiliki toleransi yang tinggi terhadap
kondisi-kondisi yang menyulitkan dirinya selama menyelesaikan tugasnya Robbins Judge, 2008:40.
OCB hanya dapat dicapai jika didukung oleh faktor dalam organisasi memungkinkan hal itu, dimana yang paling utama adalah adanya kepuasan kerja
yang dirasakan oleh karyawan selama bekerja dalam organisasi. Dennis Organ sebagai tokoh penting yang mengemukakan OCB, menyatakan bahwa karyawan
yang merasa puas akan membalas kenyamanan bekerja yang dirasakannya kepada organisasi yang telah memperlakukan dirinya dengan baik dan memenuhi
kebutuhannya selama ini dengan cara melaksanakan tugasnya secara ekstra
melebihi standar yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan karyawan dalam berbagai bentuk perilaku OCB secara sukarela demi kemajuan perusahaannya
George Jones, 2002:95. Dengan demikian, organisasi yang mampu memacu karyawannya untuk
melakukan OCB akan mampu mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan organisasi lainnya Gibson dkk, 2003:140. Berikut ini merupakan kerangka
berpikir peneliti mengenai pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Kepuasan Kerja dan Organizational
Citizenship Behavior OCB
Sumber : Organ dalam George Jones, 2002:95 Diolah
D. Hipotesis