perilaku nyeri tinggi dan kurang dari setengah dari seluruh jumlah responden 35,3, n=34 termasuk kategori perilaku intensitas nyeri sedang. Pada hari ke-3
rawatan didapatkan hampir dari seluruh jumlah responden 94,1, n=34 termasuk kategori perilaku nyeri sedang dan masing-masing 1 orang jumlah
responden 2,9, n=34 termasuk kategori perilaku nyeri tingi dan rendah. Pada hari ke-4 rawatan lebih dari setengah jumlah responden 64,7, n=34 termasuk
kategori perilaku nyeri sedang dan hanya 1 orang responden 2,9, n=34 termasuk kategori perilaku nyeri kategori tinggi.
Tabel 3 Distribusi Perilaku Nyeri pada Pasien Pasaca Bedah ORIF di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2010
Perilaku Nyeri Hari ke-2
Hari ke-3 Hari ke-4
F f
F Rendah 0-3
1 2,9
11 32,4
Sedang 4-7 22
64,7 32
94,1 22
64,7 Tinggi 8-10
12 35,3
1 2,9
1 2,9
1.4 Perilaku Nyeri pada Pasien Pasca Bedah ORIF di Rindu B3
Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan Berdasarkan Lama Hari Rawatan
Seperti halnya nilai skala intensitas nyeri nilai perilaku nyeri juga mengalami penurunan nilai. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh
bahwa terdapat penurunan nilai yang ditulis di lembar observasi perilaku nyeri yang didapatkan peneliti dari hasil observasi terhadap responden dari hari ke hari
lama hari rawatan. Semakin banyak hari rawatan semakin turun nilai perilaku
Universitas Sumatera Utara
nyeri yang dilakukan responden. Penurunan perilaku nyeri ini diperoleh dari pengukuran intensitas nyeri menggunakan Protokol Perilaku Nyeri. Pengukuran
ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut, yaitu hari ke-2, 3 dan ke-4. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan pada hari ke-2 karena banyak pertimbangan yang dianut
oleh peneliti. Salah satunya adalah kondisi penerimaan dari pasien untuk mau diwawancarai.
Adapun hasil pengukuran perilaku nyeri yang didapatkan pada hari ke- 2 rawatan adalah lebih dari setengah jumlah respondn responden termasuk
kategori perilaku nyeri tinggi dan kurang dari setengah dari seluruh jumlah responden termasuk kategori perilaku intensitas nyeri sedang M=7,4, SD=1,2.
Pada hari ke-3 rawatan didapatkan hampir dari seluruh jumlah responden termasuk kategori perilaku nyeri sedang dan masing-masing 1 orang jumlah
responden termasuk kategori perilaku nyeri tinggi dan rendah M=5,5, SD=0,7. Pada hari ke-4 rawatan lebih dari setengah jumlah responden termasuk kategori
perilaku nyeri sedang dan hanya 1 orang responden termasuk kategori perilaku nyeri kategori tinggi M=3,3, SD=0,8.
Tabel 4 Distribusi Perilaku Nyeri pada Pasien Pasaca Bedah ORIF di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2010 berdasarkan Lama Hari Rawatan
Perilaku Nyeri Hari ke-2
Hari ke-3 Hari ke-4
F f
F Rendah 0-3
1 2,9
11 32,4
Sedang 4-7 22
64,7 32
94,1 22
64,7 Tinggi 8-10
12 35,3
1 2,9
1 2,9
Universitas Sumatera Utara
Mean=7,4 SD=1,2
Mean= 5,5 SD=0,7
Mean=3,3 SD=0,8
2 Pembahasan
Penelitian ini membahas nilai dari intensitas dan perilaku nyeri dan juga memeriksa hubungan antara intensitas dan perilaku nyeri dari pada pasien
yang memiliki nyeri pasca bedah ORIF. 34 pasien didapatkan dengan cara purposive sampling di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
2.1 Intensitas Nyeri pada Pasien Pasca Bedah ORIF di Rindu