Jumlah tenaga kerja saat ini adalah 11 orang, terdiri dari tenaga tetap 7 orang, dan tenaga kerja harian 4 orang. Tingkat pendidikan
karyawan cukup beragam diantaranya 4 orang lulusan SD, 2 orang lulusan SMP, 4 orang lulusan SMA dan 1orang lulusan Diploma tiga.
Pembagian waktu kerja pukul 08.00-17.00 diselingi jam istirahat pk 12.00-13.00. Hari sabtu dan minggu serta hari libur nasional libur. Total
jam kerjahari adalah 8 jam.
3. Karakteristik Konsumen Konsumen yang digunakan dalam kajian ini berjumlah 50 orang.
Karakteristik umum konsumen jahe blended instan dalam kajian ini dapat ditunjukkan dari usia, jenis kelamin, besar pengeluaran keluarga
per bulan, tingkat pendidikan konsumen, status dalam keluarga dan jumlah anggota dalam keluarga Tabel 5.
Berdasarkan data pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa, konsumen jahe blended instan didominasi oleh konsumen yang berusia 35-40 tahun
52. Banyaknya konsumen pada tingkatan umur di atas, karena jahe blended instan sebagai jahe olahan sehat, dimana konsumennya sebagian
besar kalangan golongan usia menengah dan keluarga muda.
Tabel 5. Karakteristik umum konsumen jahe blended instan No.
Karakteristik Konsumen Persentase
1 Usia
Kurang dari 35 tahun 35
– 40 tahun diatas 40 tahun
28 52
20
2 Pekerjaan
Pegawai negeri Pegawai swasta
Wirausaha BUMN
74 4
2 20
3 Pengeluaran KeluargaBulan
Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
– Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
20 62
18
4 Pendidikan Terakhir
SLTA Diploma
Sarjana ke atas
18 82
5 Status Dalam Keluarga
AyahSuami IbuIstri
Anak 34
64 2
6 Jumlah Anggota Keluarga
4 orang 4-5 orang
5 orang 58
40 2
Sebagian besar dari konsumen mempunyai pekerjaan sebagai pegawai negeri 74. Besar pengeluaran per bulan yang dikeluarkan
konsumen Rp1.500.000-Rp2.500.000
62. Berdasarkan
besar pengeluaran yang dilakukan dapat digolongkan bahwa sebagian besar
konsumen jahe blended instan merupakan kelas menengah ke atas. Tingkat
pendidikan didominasi
oleh konsumen
yang berpendidikan S1 ke atas 82. Hal ini berarti faktor pendidikan
mencerminkan pengaruh konsumen di dalam pengambilan keputusan pembelian jahe blended instan. Jumlah keluarga konsumen kebanyakan
berjumlah kurang dari 4 orang 58. Sebagian besar konsumen berstatus ibuistri 64. Hal ini sesuai dengan pengamatan di lapangan
yang menunjukkan pembeli banyak diwakili oleh kaum perempuan.
4.2. Pemasaran
Penentuan strategi segmentation, targeting dan positioning STP yang tepat merupakan tahapan yang menentukan keberhasilan pemasaran,
dimana pada tahap ini ditentukan pasar mana yang akan diraih. Perusahaan jahe blended instan memiliki pangsa pasar yang jelas, yaitu konsumen
menengah ke atas sebagai segmen pasarnya, dengan memproduksi jahe blended bermutu tinggi dengan varian rasa yang banyak.
Pemasaran produk dilakukan oleh CV Hijau Daun Grup, yaitu dengan sistem beli putus kepada para agen, di mana agen membayar tunai
sejumlah produk yang telah dipesan sebelumnya. Persyaratan menjadi agen adalah membeli jahe blended instan sebanyak 25 box per sekali pesan.
Margin keuntungan dari nilai jual produk yang akan diberikan kepada para agen maksimal 30. Persentase margin keuntungan ini cukup tinggi dan
menarik, sehingga para agen termotivasi untuk berusaha meningkatkan volume penjualan. Pemasaran produk melalui agen bertujuan untuk meraih
konsumen yang tinggal di daerah pemukiman. Pemasaran produk dengan sistem konsinyasi juga diterapkan kepada pihak agen dan swalayan yang
berada di Kota maupun Kabupaten Bogor.
Sistem konsinyasi diterapkan untuk meraih pasar sasaran para pegawai yang berada di kantor-kantor, yang membutuhkan jahe blended
instan sehat dan bermutu tinggi. Sistem konsinyasi dilakukan dengan pemberian margin keuntungan yang lebih kecil dibandingkan dengan agen,
yaitu maksimal 25 dari nilai jual produk.
Kegiatan promosi yang dilakukan, antara lain kemasan yang dilengkapi dengan merek perusahaan dan keterangan-keterangan tentang
produk. Merek atau nama perusahaan juga ditunjukkan pada setiap alat sarana penjualan seperti agen dan distributor. Kegiatan promosi lain yang
dapat dilakukan dengan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli atau memesan jahe blended instan dalam jumlah besar. Selain itu,
pengenalan produk kepada masyarakat yang belum pernah meng- konsumsinya. Untuk menjaga loyalitas konsumen, menurut Priharjanto, et al
2012, tenaga pemasar harus dapat melakukan penjualan silang cross selling. Gambaran umum pemasaran yang dilakukan oleh CV Hijau Daun
Grup dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Gambaran umum pemasaran jahe blended instan oleh HDG
4.3. Analisis Keputusan Dalam Pembelian Jahe Blended Instan
1. Proses Keputusan Pembelian Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan
membeli tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan. Berdasarkan Model Engel, dkk 1994
terdapat lima tahapan proses keputusan pembelian konsumen, yaitu 1 pengenalan kebutuhan, 2 pencarian informasi, 3 evaluasi alternatif,
4 pembelian dan 5 perilaku setelah pembelian.
Proses keputusan pembelian jahe blended instan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengenalan Kebutuhan Pada tahapan pertama, yaitu pengenalan kebutuhan, proses
keputusan pembelian jahe blended instan oleh konsumen dimulai ketika merasakan dan mulai mengenal akan produk tersebut. Pada
umumnya, konsumen mulai mengenal kebutuhan akan jahe blended instan tersebut pada saat konsumen mulai menyadari manfaat yang
diperoleh, jika membeli dan mengkonsumsi produk tersebut.
Hasil analisis menunjukkan terdapat 48 dari keseluruhan konsumen menyatakan bahwa manfaat yang dicari dari pembelian
jahe blended instan adalah kesehatan bagi yang mengkonsumsi. Manfaat lainnya yang dicari adalah sebagai mutu yang baik dan
higienis. Manfaat yang dicari konsumen dalam pembelian jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Distribusi konsumen berdasarkan manfaat jahe blended
Manfaat Persentase
Kesehatan Mutu yang baik
Higienis Lainnya
48 28
22
2 Jumlah
100 Setelah diketahui manfaat yang dicari, maka ada beberapa
motivasi tertentu yang mendorong konsumen dalam melakukan pembelian jahe blended instan, seperti faktor rasa, harga, kemudahan
CV. Hijau Daun Grup
Agen 3 buah
Konsumen
Distributor 2 buah
Konsinyasi 3 buah