Analisis Keputusan Dalam Pembelian Jahe Blended Instan

memperoleh dan bentuk, serta rasa keingintahuan dari diri konsumen, sehingga konsumen mencoba membeli. Faktor harga merupakan sumber motivasi utama dalam pembelian jahe blended instan, yaitu 36 dari total konsumen, harga jual jahe blended instan ini bersaing dengan produk jahe instan lain, namun demikian harga menjadi hal yang memotivasi konsumen. Sementara rasa merupakan sumber motivasi kedua 28 dari total konsumen. Rasa jahe blended instan dapat diperoleh setelah mengkonsumsi produknya. Rasa jahe blended instan rasanya segar dan nikmat. Hal lainnya yang mendorong konsumen dalam melakukan pembelian jahe blended instan adalah kemudahan memperolehnya 14. Kandungan gizi yang baik 12 yang ditunjukan dalam pelabelan yang ada pada brosur yang dikeluarkan oleh perusahaan. Kebersihan higienis 8 merupakan faktor pendorong kelima dalam mengkonsumsi jahe blended instan dan ingin mencoba 2. Faktor yang menjadi sumber motivasi konsumen dalam pembelian jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi konsumen berdasarkan motivasi dalam pembelian jahe blended instan Motivasi Persentase Harga Rasa Mudah diperoleh Kandungan gizi Higienis Coba-coba 36 28 14 12 8 2 Jumlah 100 Berkaitan dengan manfaat yang dicari oleh sebagian besar konsumen dalam pembelian jahe blended instan, adalah faktor kesehatan, maka dapat dipahami apabila tingkat keterlibatan konsumen, jika tidak membeli jahe blended instan merasa ada yang kurang, yaitu 56 dari total konsumen. Namun demikian hanya 44 dari total konsumen yang menyatakan biasa bila tidak membeli jahe blended instan. b. Pencarian Informasi Setelah konsumen merasakan dan mengenali kebutuhan yang ingin dipenuhinya melalui pemahaman manfaat yang dicari, serta adanya tingkat keterlibatan dalam mengkonsumsi jahe blended instan, sehingga konsumen akan mencari informasi sebanyak mungkin tentang jahe blended instan yang ingin dibelinya. Pencarian informasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara internal berdasarkan ingatan informasi dari ingatan diri sendiri dan secara eksternal melalui sumber pribadi keluarga, teman dan sumber komersial iklanpromosi. Sumber informasi menjelaskan darimana konsumen mengetahui atau mendapatkan informasi mengenai suatu produk. Hasil analisis menunjukkan bahwa 50 sumber informasi mengenai jahe blended instan yang diperoleh konsumen secara eksternal dari teman, dari keluargasaudara 20 dan orang lainasing 8. Selain itu, konsumen mendapatkan informasi dari sumber internal, yaitu diri sendiri 22. Adanya sumber informasi tersebut merangsang pembelian, karena di antara konsumen dan sumber informasi sudah saling mengenal, sehingga informasi yang didapatkan konsumen dapat dipercaya. Dalam sumber informasi tidak dimasukkan peubah iklan promosi yang merupakan sebagai sumber komersial, karena dari pihak perusahaan jahe blended instan sendiri tidak pernah mengadakan iklanpromosi hingga saat ini dalam bentuk apapun. Sumber informasi mengenai jahe blended instan yang diperoleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sumber informasi konsumen dalam pembelian produk jahe blended instan Sumber informasi Persentase Diri sendiri Keluarga Teman Lain-lain 22 20 50 8 Jumlah 100 Dengan didapatkannya berbagai informasi melalui berbagai sumber seperti melalui diri sendiri, keluarga, teman atau orang lain, maka salah satu sumber tersebut dapat menjadi mediafaktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian jahe blended instan. Media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian jahe blended instan adalah diri sendiri 44. Walaupun diri sendiri merupakan sumber informasi terbanyak yang diperoleh konsumen mengenai jahe blended instan, namun itu hanya mempengaruhi konsumen dalam pembelian awal. Untuk pembelian berikutnya yang berulang kali, faktor keluarga menjadi faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk tertarik untuk membeli jahe blended instan 50. Untuk lebih mengenalkan produk, kedepannya dimungkinkan penyebaran informasi melalui media online web. Saat ini, website memiliki peran yang cukup penting dalam penyebaran informasi di dunia maya, dengan tujuan meng- informasikan kepada konsumen tentang keberadaan produk dan manfaat yang diperoleh Herlambang, et al, 2011. Media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 9. c. Evaluasi Alternatif Setelah konsumen memiliki informasi yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli, maka selanjutnya akan melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif diartikan sebagai suatu proses, di mana suatu alternatif dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahap ini, konsumen menetapkan kriteria-kriteria yang relevan dengan keinginannya untuk membuat suatu keputusan yang dirasakan paling bermanfaat untuk memecahkan masalahnya. Kriteria ini dijadikan pertimbangan awal dalam pembelian jenis jahe blended instan. Tabel 9. Media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian jahe blended instan Sumber informasi Persentase Diri sendiri Keluarga Teman Orang lain Lainnya 44 26 24 4 2 Jumlah 100 Rasa merupakan hal utama yang menjadi pertimbangan awal bagi konsumen dalam pembelian jahe blended instan 56. Selain itu, faktor harga juga menjadi pertimbangan awal konsumen dalam pembelian jahe blended instan, dimana 30 konsumen merasa tertarik dengan harga yang terjangkau mendorong untuk melakukan pembelian. Faktor kandungan gizi yang baik juga menjadi faktor pertimbangan awal konsumen dalam pembelian jahe blended instan 12. Selain itu, konsumen juga mempertimbangkan faktor kemudahan memperoleh jahe blended instan dalam pembeliannya. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan awal konsumen dalam pembelian jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Pertimbangan awal konsumen dalam pembelian jahe blended instan Indikator Persentase Rasa Harga Kandungan gizi yang baik Mudah diperoleh 56 30 12 2 Jumlah 100 Faktor yang menentukan mutu jahe blended instan dibandingkan dengan olahan jahe lain adalah kandungan gizi yang baik 56, sedangkan konsumen lainnya menganggap mutu jahe blended instan disebabkan karena rasa 38 dan ukuran produk 4. Faktor yang menunjukan mutu jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 11. d. Proses Pembelian Tujuan akhir dari tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan evaluasi alternatif adalah untuk melakukan tindakan pembelian. Pada tahap evaluasi alternatif, konsumen menyusun daftar pilihan yang diikuti dengan adanya kemungkinan konsumen membentuk niat-niat untuk membeli produk yang disukai. Dalam melakukan proses pembelian, konsumen mengambil keputusan mengenai tempat pembelian dan besarnya pengeluaran yang dikeluarkan untuk pembelian produk. Tabel 11. Faktor yang menunjukan mutu jahe blended instan Motivasi Persentase Kandungan gizi Rasa Ukuran produk Lainnya 56 38 4 2 Jumlah 100 Sebagian besar, tempat pembelian jahe blended instan adalah di distributor dan agen penjulan 90, yaitu Apotek Ciawi, dan Swalayan. Hal lainnya, konsumen melakukan pembelian jahe blended instan di Pasar Swalayan HERO 6 dan ADA 4. Pertimbangan tempat tersebut dirasakan dekat dengan lokasi tempat kerja dan tempat tinggal konsumen 50 maupun faktor situasi seperti kebetulan melalui tempat penjualan tersebut. Tempat pembelian jahe blended instan terfavorit konsumen dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Tempat favorit konsumen dalam pembelian jahe blended Tempat Persentase Pasar Swalayan HERO Pasar Swalayan ADA Lainnya 6 4 90 Jumlah 100 Pengeluaran konsumen dalam pembelian jahe blended instan cukup bervariasi. Pengeluaran minimal yang dikeluarkan konsumen dalam kurun satu bulan pembelian Rp50.000 dan maksimal mencapai Rp250.000. Rataan pengeluaran per bulan untuk pembelian jahe blended instan adalah Rp100.000-Rp125.000 40 dikarenakan konsumen membeli untuk dikonsumsi keluarga, pembelian rataan sebanyak 3 tiga box dalam sebulan dengan jumlah pembelian yang mendekati jumlah pembelian minimal. Besar pengeluaran per bulan untuk pembelian jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pengeluaran per bulan untuk pembelian jahe blended Besar Pengeluaran Persentase Rp75.000 Rp75.000-Rp100.000 Rp100.000-Rp125.000 Rp125.000 22 28 40 10 Jumlah 100 e. Perilaku Setelah Pembelian Perilaku proses keputusan tidak berhenti pada tahap pembelian. Selanjutnya konsumen akan mengevaluasi apakah pembelian yang dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil dari tahap setelah pembelian adalah bentuk kepuasan atau ketidakpuasan. Keyakinan dan sikap yang terbentuk pada tahap ini akan mempengaruhi niat pembelian di masa akan datang. Dari hasil analisis, diketahui bahwa sebanyak 76 konsumen menyatakan puas akan pembelian jahe blended instan dan 24 menyatakan tidak merasa puas, karena ada konsumen yang menganggap ketidakseragaman ukuran jahe dan tidak tersedianya jahe blended instan di berbagai tempat pembelanjaan. Bagi yang merasa puas, karena mutu dan rasa yang enak dan segar serta harga yang terjangkau untuk keluarga. Tingkat kepuasan dapat menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap produk. Hal ini dapat dilihat dari tindakan konsumen ketika menghadapi masalah ketersediaan pada jahe blended instan yang biasa dibeli. Sebagian besar konsumen akan mencari ditempat lain jika jenis jahe blended instan yang biasa dibeli tidak tersedia 50, akan membeli jenis merek lain 44 . Hanya 6 konsumen yang tidak jadi membeli dengan alasan tidak ada alternatif pilihan yang disukai. Tindakan konsumen jika jenis jahe blended instan yang diinginkan tidak tersedia dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Tindakan konsumen jika jenis jahe blended instan yang diinginkan tidak tersedia Sikap Persentase Mencari ke tempat lain Membeli jenis rasa yang lain Tidak jadi membeli 50 44 6 Jumlah 100 Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa proses keputusan pembelian yang pertama kali dilakukan oleh konsumen jahe blended instan umumnya melalui kelima tahapan proses keputusan. Namun, untuk konsumen yang sering membeli, keseluruhan tahapan tidak selalu dilalui dalam pengambilan keputusan pembelian jahe blended instan. Untuk itu, dilakukan upaya identifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen pada proses keputusan pembelian jahe blended instan. Tujuan konsumen mempertimbangkan berbagai faktor di dalam proses keputusan pembelian jahe blended instan adalah untuk mendapatkan hasil pembelian yang sesuai dengan harapannya, sehingga yang bersangkutan merasa puas dan akan menimbulkan loyalitasnya terhadap produk untuk melakukan pembelian ulang. Ringkasan proses keputusan pembelian jahe blended instan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Ringkasan proses keputusan pembelian jahe blended instan No. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Jahe blended 1 Pengenalan Kebutuhan Manfaat pembelian jahe blended instan Motivasi Keterlibatan  Untuk kesehatan  Harga terjangkau  Merasa ada yang kurang 2 Pencarian Informasi Sumber Informasi Media yang paling memengaruhi  Teman  Diri sendiri 3 Evaluasi Alternatif Pertimbangan awal Unsur kualitas  Rasa  Kandungan gizi 4 Pembelian Tempat pembelian Besar pengeluaran  Agen dan distributor  Rp 100.000-Rp 125.000 5 Evaluasi Setelah Pembelian Tingkat kepuasan Loyalitas  Puas  Mencari ketempat lain untuk mendapatkan jahe yang biasa dibeli

4.4. Analisis Teknis Teknologis

Pendirian industri pengolahan jahe blended direncanakan pada lokasi jalan Malahayu Desa Sentul Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Adapun lokasi yang dipilih adalah sebelah kanan perumahan Griya Alam Sentul, yang memiliki luas lahan sekitar 1.000 m 2 . Beberapa pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah kemudahan dalam memanfaatkan fasilitas dan utilitas yang terdapat pada CV Hijau Daun Grup. Adanya perkiraan kualitas dan ketersediaan air yang memadai. Kondisi eksisting pada produksi produk jahe blended terdapat pada Gambar 4. Gambar 5. Kondisi eksisting CV Hijau Daun Grup Disamping itu, lokasi tersebut cukup strategis karena dekat dengan jalan utama desa dan diharapkan menjadi outlet bagi pengembangan kegiatan bisnis. Pengunjung dapat melihat dan mencoba membuat jahe blended dan menikmati alam yang masih hijau disamping sekitar industri. Dengan design wisata kuliner dengan nuansa hijau daun. Bahan Baku Tanaman Jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan secara kontinyu di dunia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri maupun pengolahan produk jahe seperti jahe instan, jahe kering dan sebagainya. Kontinyuitas bahan baku CV Hijau Daun Grup cukup hal ini dapat dilihat dari luas panen, produksi dan produktifitas jahe pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 16.