Tabel 4. Kebutuhan Data Kajian No. Jenis Data
Satuan Waktu Series
1 Asset
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
2. Modal
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
3. Omset Penjualan
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
4. Biaya-biaya
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
5. Laba Kotor
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
6. Profit sharing
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
7. Laba bersih
Bulanan Jan 2010 sd.Des, 2011
Populasi adalah setiap konsumen yang mengkonsumsi produk jahe blended di Kabupaten dan Kota Bogor. Pengambilan contoh dilakukan dengan
metode Accidental Sampling, yaitu konsumen jahe blended yang ditemui secara kebetulan di lokasi penelitian outlet yang menjual produk jahe blended yang
sedang membeli produk jahe bukan untuk pertama kalinya. Dari outlet-outlet yang terdapat di Kota Bogor sebanyak 2 dua outlet, masing-masing outlet diambil 25
responden, sehingga diperoleh 50 responden dari konsumen yang mengkonsumsi jahe blended.
3.4. Pengolahan dan Analisa Data
Dalam penelitian ini analisa dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif disampaikan secara deskriptif kualitas dari parameter yang
diukur sehingga dapat dilihat hubungan masing-masing parameter, sedangkan analisa kuantitatif terhadap data yang bersifat numerik dan terukur. Metoda
analisa yang digunakan adalah : 1.
Analisis Deskritif Kualitatif
Untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik responden dalam mengkonsumsi jahe belended, maka metode statistik yang digunakan adalah
distribusi frekuensi, sehingga dapat diketahui besarnya jumlah responden dalam kategori atau kelompok yang telah ditentukan.
2.
Analisa Kelayakan Investasi
Analisis kelayakan dilakukan untuk melihat apakah usaha yang dijalankan tersebut layak atau tidak dengan melihat kriteria-kriteria investasi, yaitu PBP,
NPV, IRR, Gross BC PI dan perhitungan BEP. Untuk menganalisa aspek keuangan dikumpulkan data melalui kuesioner dan analisa laporan keuangan
perusahaan selama 1 satu periode terakhir. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar perhitungan untuk analisa proyeksi keuangan. Analisis proyeksi
keuangan dilakukan dengan metode cashflow. Hasil proyeksi keuangan menjadi dasar bagi perhitungan PBP, NPV, IRR, Gross BC PI, dan BEP.
Kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah :
a Payback Period PBP merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu periode pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. PBP adalah suatu
periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas Zubir, 2006, dihitung menurut persamaan :
Nilai Investasi PBP tahun = x 1 tahun
Kas Masuk Bersih Metode ini sangat sederhana, sehingga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan utamanya adalah tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah payback, sehingga metode ini umumnya hanya digunakan sebagai pendukung
metode lainnya.
b NPV atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan PV Present Value kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi. Selisih antara PV
tersebut disebut NPV Zubir, 2006. NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang present value dari manfaat dan biaya Pramudya, 2006.
NPV =
t t
t
i 1
C -
B
dimana ; Bt = manfaat penerimaan bruto pada tahun ke- t Rp
Ct = biaya bruto pada tahun ke- t Rp i = tingkat suku bunga
t = periode investasi i = 1,2,3,.........n
c IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern
Kasmir Jakfar, 2007. IRR adalah salah satu metode untuk mengukur tingkat investasi. Tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh
net cash flow setelah dikalikan discount factor, atau setelah dipresent value kan, nilainya sama dengan initial investment biaya investasi.
IRR = i’ +
NPV NPV
NPV
i” – i’
dimana ; NPV ’ = nilai NPV Positif Rp
NPV ” = nilai NPV Negatif Rp i’
= discount rate nilai NPV positif i”
= discount rate nilai NPV negatif d PI atau BC ratio merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang
penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi Kasmir Jakfar, 2007.
PV Kas Bersih PI = x 100
PV Investasi