disebut argument pendukung dan kontra argumen. Kontra argumen adalah pikiran yang menentang klaim dan pesan. Penerimaan
ditingkatkan saat argumen pendukung meningkat dan ketika kontra argumen membesar.
4. Respon Afektif
Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan
menjadi tiga dimensi utama, yaitu riang, negatif dan hangat. Beberapa rekomendasi perangkat emosi yang lebih besar terdiri atas rasa takut,
terkejut, sedih, jijik, marah, antisipasi, riang dan menerima. Respon afektif sangat berperan selama tahap penerimaan dalam proses
informasi. Akhirnya konsumenlah yang menentukan seberapa kuat promosi dan iklan itu mempengaruhi perasaan mereka.
5. Sikap Terhadap Promosi Perilaku
Kemampuan promosi untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen
terhadap promosi itu. Promosi yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap
suatu produk. Promosi yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dari sisi konsumen. Sikap terhadap suatu promosi
berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap produk.
2.9. Hasil Penelitian Terdahulu
Immadudin 2005, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Efektivitas Promosi PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang”, dengan
menggunakan EPIC Model, DRM, diketahui bahwa promosi yang dilakukan oleh PT. BPRS Amanah Ummah efektif dari segi dimensi empati, persuasi, dan
komunikasi, sedangkan dari segi dimensi dampak berada dalam skala cukup efektif. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukan bahwa promosi yang
dilakukan efektif dalam menjaga keberlangsungan nasabah yang dimiliki dan meningkatkan kualitas dari nasabah tersebut.
Nadyati 2007, dalam penelitiannya tentang “Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Giant Hypermarket Botani Square Bogor”, diketahui promosi yang
dilakukan untuk menarik perhatian konsumen agar berkunjunag ke Giant untuk berbelanja sehingga meningkatkan volume penjualan, menciptakan brand
awareness di masyarakat luas, dan untuk menjaga gross profit perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh Giant Hypermarket Botani Square efektif dari segi
dimensi empati, dimensi persuasi, dan dimensi komunikasi. Sementara itu dari segi dimensi dampak, promosi yang dilakukan dalam rentang skala cukup efektif.
Nilai EPIC Rate yang dihasilkan adalah 3,561. Hal ini menunjukan promosi yang dilakukan adalah efektif.
Andhika 2009, melakukan penelitian mengenai “Analisis Efektivitas Promosi Terhadap Jumlah Penjualan Death by Chocolate Spageti Restaurant
Bogor ”, dari penelitian yang dilakukannya diperoleh bahwa promosi yang
dilakukan oleh Death by Chocolate Spageti Restaurant terdiri dari promosi Above The Line dan promosi Belows The Line. Dari hasil EPIC Model diketahui
promosi yang dilakukan dari segi dimensi empati dan persuasi berada dalam skala efektif, sedangkan dari segi dimensi dampak dan komunikasi berada dalam skala
cukup efektif. Nilai EPIC Rate menunjukan hasil 3,44 yang berari promosi yang dilakukan oleh Death by Chocolate Spageti Restaurant adalah efektif. Hasil
pengukuran efektivitas promosi dengan Direct Rating Method DRM, menunjukan bahwa promosi Death by Chocolate Spageti Restaurant masuk
dalam kategori promosi yang baik dengan total skor direct rating sebesar 70,32. Penelitian yang berjudul Analisis Efektivitas Bauran Promosi PT. BFI
Finance Indonesia Tbk cabang Bogor memiliki kekhasan dibandingkan dengan ketiga penelitin terdahulu tersebut. Penelitian ini mengambil studi kasus di salah
satu perusahaan pembiayaan yang baru berdiri di Kota Bogor sejak tahun 2008. Karena sejak beridirinya tahun 2008, PT. BFI Finance Indonesia Tbk gencar
melakukan berbagai kegiatan promosi guna mendapatkan pangsa pasar di Kota Bogor. Untuk itu, penelitian ini perlu dilakukan unuk mengetahui tingkat
keefektivitsan promosi yang dilakukan oleh PT. BFI Finance Indonesia Tbk cabang Bogor, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan dan
menciptakann kegiatan promosi yang lebih efektif dan efisien.
III. METODE PENELITIAN