FSPMI Federasi Serikat Pekerja Metel Indonesia NAMA PENGURUS FSPA FARKES Federasi Serikat Pekerja Anggota Farmasi dan Kesehatan
50
perwakilan PBL Persatuan Buruh Lampung Lampung, FSBKU Federasi Serikat Buruh Karya Utama Tangerang, SBN Serikat Buruh Nusantara Tangerang,
SBJP Serikat Buruh Jabotabek Perjuangan Bogor, SBI Solidaritas Buruh Indonesia Bogor, GSBI Gabungan Serikat Buruh Independen Jakarta, SPBDI
Serikat Perjuangan Buruh PT DADA Indonesia Purwakarta, FPPB Federasi Persatuan Perjuangan Buruh Bandung, FSBSK Federasi Serikat Buruh Setia
Kawan Solo, SERBUK Serikat Buruh Untuk Keadilan Wonosobo, FSBI Federasi Serikat Buruh Independen Semarang, KP SBY Komite Persiapan
Serikat Buruh Yogyakarta, KKBJ Kelompok Kerja Buruh Jombang, SBPD Serikat Buruh Payung Demokrasi Sidoharjo, SBK Serikat Buruh Kerakyatan
Surabaya, SBDM Serikat Buruh Demokratik Malang.
31
Hasil dari refleksi ini adalah masih banyaknya permasalahan tingkat serikat buruh independen yang memerlukan banyak cara untuk menyelesaikannya,
diantaranya adalah pendanaan iuran, pendidikan kaderisasi dan manajemen organisasi. Dalam hal ini diperlukan pertemuan kembali yang akhirnya diadakan
di Semarang, tanggal 14-17 Maret 2003. Pada petemuan inilah dibuat sebuah ikrar tentang pembentukan organisasi nasioanal sebagai sebuah kebutuhan dan
sekaligus menjadi jawaban atas tersekat-sekatnya gerakan buruh di Indonesia. Selain itu pertemuan ini menghasilkan Badan Kolektif Nasional BKN Komite
Aksi Serikat Buruh Independen KASBI yang diketuai Beno Widodo dari FPPB Federasi Persatuan Perjuangan Buruh Bandung. Badan Kolektif Nasional
beranggotakan dari tiap-tiap wilayah.
31
Kasbi Indonesia,
“Profile Kasbi”
tersedia di
http:kasbiindonesia.multiply.comjournalitem1; internet; diunduh pada 29 Juli 2013.
51
Setelah itu, pada bulan September 2003 diadakan pertemuan nasional di Bandung yang bertujuan sebagai langkah awal persiapan pertemuan nasional
dalam rangka penataan organisasi. Bebrapa elemen buruh bergabung, seperti GSBM Gabungan Serikat Buruh Mandiri, FSBIP Federasi Serikat Buruh
Indonesia Perjuangan, SERBUK Serikat Buruh Kebun, dan SPBI Serikat Perjuangan Buruh Indonesia.
32
Selanjutnya pada 16-19 Juni 2004 diadakan pertemuan nasional KASBI di Depok. Pada pertemuan ini lahirlah program kerja dan struktur organisasi dengan
nama KP KASBI Komite Persiapan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia.
33
Pasang surut mendirikan organisasi dirasakan KASBI dengan keluarnya GSBI Gabungan Serikat Buruh Independen Jakarta, dengan alasan tidak siap secara
internal GSBI, SBTA Palembang, dengan alasan KASBI tidak menata organisasi secara sektoral, dan SBDM Serikat Buruh Demokratik Malang Malang, dengan
alasan KASBI tidak demokratik dan patriotik.
34
Dengan keluarnya beberapa serikat buruh dari KASBI, maka KP KASBI berusaha penuh untuk membuktikan dan meyakinkan serikat-serikat buruh yang
lain bahwa gerkan KASBI murni bersifat independen. KP KASBI coba membuktikan dengan mengadakan workshop organisasi dan konferensi tentang
32
Kasbi Indonesia, “Profile Kasbi”.
33
Sebelumnya KASBI adalah Komite Aksi Serikat Buruh Independen, namun pada pertemuan yang diadakan di Depok pada 16-19 Juni 2004 mengganti nama KASBI sebagai
Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia. Perubahan ini dikarenakan untuk memperluas gerak organisasi buruh independen.
34
K asbi Indonesia, “Profile Kasbi”.