Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

kadang malu maju ke depan kelas jika disuruh oleh guru dan 17,9 anak tidak pernah malu maju ke depan kelas jika disuruh oleh guru. Tabel 4.21 Saya belajar lebih giat jika memperoleh pujian dari orang lain No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 12 10 5 1 42,8 35,7 17,9 3,6 Jumlah 28 100 Dari data tabel menunjukkan bahwa sebanyak 42,8 anak selalu lebih giat belajar apabila nilai PKn nya mendapat pujian dari teman, 35,7 anak sering lebih giat belajar apabila nilai PKn nya mendapat pujian dari teman, 17,9 anak kadang-kadang lebih giat belajar apabila nilai PKn nya mendapat pujian dari teman, dan 3,6 anak tidak pernah lebih giat belajar apabila nilai PKn nya mendapat pujian dari teman. Tabel 4.22 Guru mengabaikan keberhasilan saya pada pelajaran PKn No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 21 5 1 1 75 17,9 3,8 3,8 Jumlah 28 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 75 keberhasilan anak belajar PKn selalu diabaikan guru, 17,9 keberhasilan anak dalam belajar PKn sering diabaikan guru, 3,8 keberhasilan anak dalam belajar PKn kadang-kadang diabaikan guru dan 3,8 keberhasilan anak dalam belajar PKn tidak pernah diabaikan guru. Tabel 4.23 Saya menjawab pertanyaan dari guru PKn dengan baik No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 6 7 12 3 21,4 25 42,9 10,7 Jumlah 28 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa 21,4 anak selalu menjawab pertanyaan dari guru PKn dengan baik, 25 anak sering menjawab pertanyaan dari guru PKn dengan baik, 42,9 anak kadang- kadang menjawab pertanyaan dari guru PKn dengan baik dan 10,7 anak tidak pernah menjawab pertanyaan dari guru PKn dengan baik. Tabel 4.24 Saya lebih banyak diam ketika pembelajaran berlangsung No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 7 8 7 6 25 28,6 25 21,4 Jumlah 28 100 Dari data tabel menunjukkan bahwa sebanyak 25 anak selalu diam ketika pembelajaran berlangsung, 28,6 anak sering diam ketika pelajaran berlangsung, 25 anak kadang-kadang diam ketika pelajaran berlangsung, dan 21,4 anak tidak pernah diam ketika pelajaran berlangsung.

3. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar

Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara variabel X perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan maka terlebih merumuskan hipotesis. Adapun hipotesisnya terdiri dari hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a : H = Tidak terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa H a = Terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa Untuk mengetahui korelasi antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar pendidikan Kewarganegaraan siswa dapat menggunakan rumus Product Moment sebagai tehnik analisanya. Cara analisisnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a Membuat tabel perhitungan korelasi Tabel 4.25 Tabel Perhitungan Korelasi No. Nama X Y XY X 2 Y 2 1 MNH 37 35 1295 1369 1225 2 MH 34 37 1258 1156 1369 3 ZS 36 34 1224 1296 1156 4 MI 38 32 1216 1444 1024 5 AMS 34 35 1190 1156 1225 6 ADH 34 34 1156 1156 1156 7 AFI 35 33 1155 1225 1089 8 DN 34 32 1088 1156 1024 9 FDD 33 33 1089 1089 1089 10 JA 35 30 1050 1225 900 11 MAJ 31 33 1023 961 1089 12 DA 32 31 992 1024 961 13 SHA 31 32 992 961 1024 14 ADS 31 32 992 961 1024 15 PHS 36 25 900 1296 625 16 SDMP 34 27 918 1156 729 17 GMAS 34 27 918 1156 729 18 ADR 27 30 810 729 900 19 IAZ 28 29 812 784 841 20 AN 33 24 792 1089 576 21 AFR 29 27 783 841 729 22 IDC 28 25 700 784 625 23 FRP 28 24 672 784 576 24 MV 26 25 650 676 625 25 RAZ 24 26 624 576 676 26 DWK 24 25 600 576 625 27 RA 24 22 528 576 484 28 AI 21 22 462 441 484 Jumlah 871 821 25,889 27,643 24,579 Persentase 77 73 Berdasarkan data yang telah diperoleh sebagaimana tertera pada tabel, maka diperoleh hasil sebagai berikut : N = 28 ∑Y = 821 ∑X = 871 ∑Y 2 = 27,643 ∑X 2 = 25,889 ∑XY = 24,579 = ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑ − ∑ = , − { − , }{ , − , } = , − , { , − , }{ , − , } = , { , }{ , } = , , = , 4 Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa korelasi antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan sebesar 0,664. Dengan memperhatikan besarnya r xy yaitu = 0,664, yang besarnya berkisar antara 0,41 – 0,70 berarti “Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup”. Dengan demikian, “Hubungan Antara Perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tergolong sedang atau cukup”. Sebelum membandingkan besar r xy dengan “r” tabel terlebih dahulu dicari derajat bebas atau df Degree of Freedom, dengan menggunakan rumus : Df = N - nr = 28 - 2 = 26 Setelah perhitungan dengan menggunakan rumus df, maka df adalah 26. Seperti yang telah diketahui di atas bahwa r xy = 0,664, sedangkan r tabel pada taraf signifikansi 5 sebesar 0,388 dan r tabel pada taraf signifikansi 1 sebesar 0,496. Dengan demikian r xy atau “r ” lebih besar daripada r tabel “r t ”, maka hipotesa alternatif H a diterima dan disetujui, sedangkan hipotesa nol H ditolak atau disetujui. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel X terhadap variabel Y maka harus diketahui terlebih dahulu koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut : KD = r 2 x 100 = 0,664 2 x 100 = 0,44089 x 100 = 44,089 pembulatan = 44 Dari perhitungan koefisien determinasi, diketahui bahwa koefisien determinasinya 44. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X perhatian orang tua memiliki hubungan dengan variabel Y motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan sebesar 44. Adapun sisanya 56 adalah faktor-faktor lain yang memiliki hubungan dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 12 mei 2016 di SDN 05 Pagi Jakarta Selatan kepada Bu YN atau orang tua siswa yang anaknya mendapatkan skor angket tertinggi di kelas, orang tua tersebut selalu memberikan perhatian yang intensif kepada anaknya seperti, memfasilitasi anak dengan les dan mengingati anak untuk belajar. Sedangkan hasil wawancara kepada Bu SM atau orang tua yang anaknya mendapatkan skor angket terendah di kelas, orang tua tersebut juga memberikan perhatian kepada anaknya hanya saja Bu SM memiliki toko yang mengharuskan buka pada pukul 03.00 dini hari sampai siang. Sehingga menyebabkan anak yang harusnya berangkat sekolah pada pagi hari kurang terkondisikan.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menghadapi beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun keterbatasan tersebut antara lain : 1. Waktu penelitian berdekatan dengan jadwal ujian tengah semester sekolah. 2. Terkadang jawaban yang diisi oleh responden pada kuisioner tidak menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.