Arus Kas Bebas Manfaat Penelitian a.

23 Menurut Ardiyos 2010, arus kas operasi adalah laba sebelum bunga dan penyusutan dikurangi pajak. Merupakan suatu ukuran atas kasuang tunai yang dihasilkan dari operasi, namun tidak menghitung belanja modal atau kebutuhan modal kerja. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No. 2 paragraf 14 IAI, 2009 adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan pembelian jasa; 2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain; 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 4. Pembayaran kas dan untuk kepentingan karyawan; 5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya; 6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat di identifikasikan secara khusus sesuai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; 7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan dealing.

F. Arus Kas Bebas

Arus kas bebas merupakan jumlah arus kas yang tersedia bagipara investor setelah peusahaan memenuhi seluruh kebutuhan operasi dan meng- cover dana untuk investasi baik dalam aktiva tetap bersih maupun aktiva lancar bersih Gitman, 2006. 24 Menurut R. Pramono 2008, arus kas bebas adalah uang tunai yang benar-benar disediakan oleh perusahaan untuk para investornya setelah perusahaan bisa memiliki aktiva tetap dan memiliki cukup modal kerja untuk menunjang kegiatan bisnisnya termasuk memelihara aktiva tetapnya. Arus kas bebas tidak dapat dipertahankan terus-menerus kecuali, jika aktiva tetap yang didepresiasi diganti dan produk-produk baru dikembangkan, sehingga manajemen tidak sepenuhnya bebas untuk menggunakan arus kas semaunya sendiri. Nilai dari operasi sebuah perusahaan akan bergantung pada seluruh kas bebas yang diharapkan di masa mendatang, yang didefinisikan sebagai laba operasi setelah pajak minus jumlah investasi pada modal kerja dan aktiva tetap yang dibutuhkan untuk dapat mempertahankan bisnis. Arus kas bebas berbeda dengan arus kas bersih dalam dua hal. Pertama, arus kas bebas mencerminkan dana yang tersedia bagi seluruh investor, sedangkan arus kas bersih mencerminkan dana yang tersedia bagi pemegang saham biasa. Maksudnya ialah pembayaran kepada pemilik obligasi dan pemegang saham preferen akan mengurangi arus kas bersih, tetapi tidak dikurangkan keluar dari arus kas bebas. Kedua, arus kas bebas mencerminkan dana yang tersedia bagi seluruh investor setelah mengurangkan investasi- investasi yang dibutuhkan untuk tetap mempertahankan operasi perusahaan yang sedang berjalan. Jadi, investasi-investasi pada aktiva tetap dan modal kerja bersih akan mengurangi arus kas bebas, tetapi tidak dikurangkan dari arus kas bersih. 25 Handono Mardianto 2009, mengemukakan sebagai berikut: “Perusahaan yang sanggup membagikan dividen lebih tinggi akan naik harga sahamnya karena dipandang investor sebagai peruhaan yang mempunyai kelebihan kas free cash flow, yakni kas yang tersisa setelah dikurangi oleh kebutuhan untuk membiayai proyek investasi ditahun mendatang. Perusahaan yang menahan kelebihan kasnya tidak dibagikan sebagai dividen justru harga sahamnya cenderung turun karena investor menganggap kelebihan kas perusahaan bersangkutan akan digunakan untuk membiayai proyek yang kurang menguntungkan”. Sedangkan Muhammad Asril Arilaha 2007 mengemukakan sebagai berikut: ”Menurut free cash flow hypothesis ketika perusahaan memiliki kelebihan kas, maka yang dibutuhkan adalah mendanai proyek yang memiiki Net Present Value NPV positif. Tetapi lebih baik untuk mengembalikan kelebihan kas kepada pemegang saham dalam bentuk dividen guna memaksimumkan kekayaan pemegang saham”.

G. Dividen payout ratio