13 laba ditahan kumulatif yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
Ketika larangan semacam ini diberlakukan, maka secara alami akan mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Kadangkala pihak
manajemen perusahaan menyambut baik larangan dividen yang dibebankan oleh pemberi pinjaman, karena pihak manajemen tidak perlu
lagi menjustifikasi penahanan laba kepada para pemegang sahamnya. Perusahaan hanya perlu menunjukkan batasan tersebut.
6. Pengendalian
B. Analisis Rasio Keuangan
Rasio sendiri menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam buku pengantar manajemen keuangan Irham Fahmi, 2013 merupakan hubungan
antara satu jumlah dengan jumlah lainnnya. Atau secara sederhana rasio ratio disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah lainnya
itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis.
Sementara rasio keuangan financial ratio adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan
keuangan dengan
mempergunakan formula-formula
yang dianggap
representatif untuk diterapkan. Rasio keuangan financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan
perusahaan.
14 Analisis laporan keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan
dasar yaitu neraca balance sheet, laporan laba-rugi income statement, laporan arus kas cash flow statement. Perhitungan rasio keuangan akan
menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun
guna menentukan apakah perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam satu industri.
Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu :
1. Sebagai alat dalam menilai kinerja dan prestasi perusahaan. 2. Sebagai bahan rujukan untuk membuat perencanaan bagi pihak
manajemen. 3. Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif
keuangan. 4. Dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi
dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
5. Dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi.
C. Leverage Ratio Rasio Leverage
Arti leverage secara harfiah literal adalah pengungkit. Leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang diharapkan Hanafi,
2007. Leverage keuangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai
15 sejauh mana hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur modal
perusahaan. Leverage perusahaan akan mempengaruhi EPS Earning Per Share, tingkat risiko dan harga saham. Menurut Munawir 2004 Hutang
adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang berasal dari kreditor. Nilai perusahaan yang tidak mempunyai hutang untuk pertama kali akan
naik pada saat kebutuhan akan tambahan modal dipenuhi oleh hutang dan nilai tersebut kemudian akan mencapai puncaknya dan akhirnya nilai itu akan
menurun setelah penggunaan hutang berlebihan. Menurut Modigliani Miller dalam Anggraeni Puspitasari dan Linda
Purnamasari 2013 berpendapat bahwa bila ada pajak penghasilan perusahaan maka penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya
bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Namun demikian penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menghadapi biaya
kebangkrutan dan biaya agensi agency costs yang tinggi. Biaya keagenan agency costs yaitu biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan
hutang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan pemegang saham dan kreditor.
Kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari ukuran
perusahaan. Artinya perusahaan yang besar relatif lebih mudah untuk akses ke
16 pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif
mudah memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal. Rasio leverage leverage ratio digunakan untuk mengukur sejauh mana
tingkat perusahaan dibiayai oleh hutang. Istilah leverage biasanya dipergunakan
untuk menggambarkan
kemampuan perusahaan
untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap fixed cost assets
or funds untuk memperbesar tingkat penghasilan return bagi pemilik perusahaan Syamsuddin, 2007.
Leverage merupakan hasil dari pada penggunaaan dana biaya tetap untuk meningkat pemegang saham dan memungkinkan perusahaan untuk
menspesifikasikan pengaruh suatu perubahan dalam volume penjualan atas saham biasa dan juga memungkinkan perusahaan untuk menunjukkan
hubungan satu sama lain antara leverage operasi dan leverage keuangan Ridwan. S dan Inge. B 2001.
Suatu perusahaan pasti membutuhkan dana didalam menjalankan aktivitas usahanya. Dana tersebut dapat berasal dari pemilik perusahaan,
pemegang saham, maupun berupa dana pinjaman atau hutang. Keputusan dalam hal pendanaan perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan agar
penggunaan dana tersebut dapat menghasilkan profit yang di harapkan. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena
perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage hutang ekstrim yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskan beban hutang tersebut.
17 Didalam buku pengantar manajemen keuangan Irham Fahmi, 2013
rasio leverage secara umum ada 8 delapan, yaitu : 1. Debt to Total Assets atau Debt Ratio
Rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan hutang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total hutang dibagi dengan
total asset. 2. Debt to Equity Ratio
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan debt to equity ratio DER sebagai “Ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk
memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor”. 3. Times Interest Earned
4. Cash Flow Coverage 5. Long-Term Debt to Total Capitalization
Long-term debt merupakan sumber dana pinjaman yang bersumber dari hutang jangka panjang. Long-term debt to total capitalization disebut juga
dengan hutang jangka panjangtotal kapitalisasi. 6. Fixed Charge Coverage
Fixed Charge Coverage disebut juga dengan rasio menutup beban tetap. Rasio menutup beban tetap adalah ukuran yang lebih luas dari kemampuan
perusahaan untuk menutup beban tetap dibandingkan dengan rasio kelipatan pembayaran bunga.
7. Cash Flow Adequacy Cash Flow Adequacy disebut juga rasio kecukupan arus kas.
18 Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai
aktiva. Selain itu kreditur juga mengasumsikan terdapat risiko yang besar dari perusahaan sehingga kreditur dapat saja memberikan bunga yang cukup besar,
sehingga kemampuan perusahaan untuk mendapatkan uang dari sumber sumber luar terbatas.
D. Rasio Profitabilitas