18 Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai
aktiva. Selain itu kreditur juga mengasumsikan terdapat risiko yang besar dari perusahaan sehingga kreditur dapat saja memberikan bunga yang cukup besar,
sehingga kemampuan perusahaan untuk mendapatkan uang dari sumber sumber luar terbatas.
D. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba Dewi Asttuti, 2004. Menurut Hery 2009, laba adalah suatu jumlah di
mana perusahaan dapat mengembalikan ke investornya dan masih menyisakan untuk perusahaan pada akhir periode untuk dibawa ke periode berikutnya.
Laba diukur sebagai selisih antara arus masuk sumber daya pendapatan dan keuntungan dan arus keluar beban dan kerugian selama periode waktu
tertentu. Menurut Stice, et al. 2009 laba merupakan indikator yang baik tentang
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Oleh karena itu, informasi laba yang menggambarkan kinerja perusahaan serta
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang dimungkinkan dapat berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan mengenai
dividen yang akan diberikan kepada para pemegang saham.
19 Sedangkan Brigham Houston 2006 mengatakan bahwa “Profitabilitas
adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang
menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan margin laba kotor dan margin laba bersih, dan profitabilitas dalam kaitannya dengan
investasi yaitu return on asset ROA return on equity ROE. Menurut Mamduh M Hanafi 2007 menyebutkan bahwa rasio
profitabilitas merupakan rasio yang melakukan analisis dengan mengukur kemampun perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dimasa yang akan
datang dengan mengetahui tingat keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu
perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang
Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham
akan meneruskan untuk menyediakan modal bagi perusahaan. Seorang investor akan lebih menekankan referensi pada return yang akan didapat dari investasi
yang ditanamkan. Jika Investor mengharapkan untuk mendapatkan tingkat kembalian return baik berupa dividen maupun capital gain Andinata, 2010.
Rasio profitabilitas profitability ratio akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil-hasil operasi.
Efektifitas manajemen di sisni dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas adalah tolak ukur sebuah
20 perusahaan dalam mencari keuntungan dari modal atau dana yang mereka
investasikan dalam suatu penjualan. Profitabilitas yang tinggi akan menunjukkan keberhasilan suatu perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas
maka diharapkan juga dividen yang akan dibagikan tinggi juga. Profitabilitas merupakan gambaran hasil akhir dari berbagai kebijakan
dan keputusan dalam mengoperasikan perusahaan, maka profitabilitas biasanya dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui efektivitas manajemen melalui
laba atau keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Menurut Agus Sartono 2008
, “Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi”. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan
tingginya peroleh keuntungan perusahaan. Di dalam buku pengantar manajemen keuangan Irham Fahmi,2013
rasio profitabilitas secara umum ada 4, yaitu : 1. Net Profit Margin
Rasio ini mengukur laba bersih stelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Rumus
untuk menghitung net profit margin :
2. Return On Total Asset ROA
21 Return on total asset merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan Syamsuddin,
2009. Rumus untuk menghitung return on total asset :
3. Return On Equity ROE Return on equity merupakan rasio yang memperlihatkan sejauh manakah
perusahaan mengelola modal sendiri net worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal
sendiri atau pemegang saham perusahaan Sawir, 2009. Rumus untuk menghitung return on equity :
4. Gross Profit Margin Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan
dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, Karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik
22 operasi perusahaan Syamsuddin, 2009. Rumus untuk menghitung gross
profit margin :
E. Arus Kas Operasi