32 dimiliki satu individu karena sesuatu hal dapat menyebabkan sifat yang satu
mengalami peningkatan sedangkan sifat yang lain mengalami penurunan akibat jumlah energi yang digunakan sangat terbatas Begon et al. 1996.
4.4 Berat Badan Nyamuk
Ae. aegypti
Semakin tinggi konsentrasi temefos yang dipaparkan menyebabkan berat basah maupun berat kering larva dan pupa menjadi semakin ringan. Tabel 6 dan
Gambar 17 menampilkan data berat larva nyamuk Ae. aegypti. Berat basah larva Ae. aegypti
yang terpapar dengan temefos adalah 0,0268 mg KL ; 0,1933 mg
KL
25
; 0,1167 mg KL
50
; 0,0108 mg KL
75
; 0,0108 mg KL
90
sedangkan berat basah larva yang tidak terkontaminasi adalah 0,0280 mg. Berat kering larva Ae.
aegypti yang normal adalah 0,0177 mg, sedangkan berat basah rata-rata larva
yang dipaparkan temefos adalah 0,0175 mg KL ; 0,0123 mg KL
25
; 0,0045 mg KL
50
; 0,0048 mg KL
75
; 0,0030 mg KL
90
. Berat basah dan berat kering larva antara kontrol dan KL
tidak berbeda nyata P0,05, demikian juga antara KL
50
, KL
75
dan KL
90
tidak berbeda nyata P0,05. Tabel 6. Rata-rata berat basah dan berat kering pradewasa nyamuk Ae. aegypti
setelah terpapar temefos
Keterangan : huruf superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan pada taraf 5.
Tabel 6 dan Gambar 18 menunjukkan rata-rata berat pupa. Pemaparan temefos menyebabkan berat basah pupa Ae. aegypti semula 0,0375 mg kontrol
menjadi 0,0200 mg KL ; 0,0195 mg KL
25
; 0,0113 mg KL
50
; 0,0073 mg KL
75
; 0,0032 mg KL
90
. Rata-rata berat kering pupa Ae. aegypti yang terpapar dengan temefos adalah 0,0093 mg KL
; 0,0080 mg KL
25
; 0,0075 mg KL
50
; Konsentrasi
Larva mg Pupa mg
Berat basah Berat kering
Berat basah Berat kering
Kontrol KL
KL
25
KL
50
KL
75
KL
90
a
0,0280
a
0,0268
b
0,1933
c
0,1167
c
0,0108
c
0,0108
a
0,0177
a
0,0175
b
0,0123
c
0,0045
c
0,0048
c
0,0030
a
0,0375
b
0,0200
b
0,0195
c
0,0113
d
0,0073
e
0,0032
a
0,0170
b
0,0093
b
0,0080
b
0,0075
c
0,0022
c
0,0012
33 0,0022 mg KL
75
; 0,0012 mg KL
90
dan yang tidak terpapar temefos adalah 0,0170 mg kontrol. Perbedaan yang nyata pada berat basah dan berat kering
terdapat antara kontrol dengan semua perlakuan P0,05.
0,03
0.0268 0,028
0,025
0.0193
0,02
0,0175 0.0177
mg 0,015
0.0123
0.0117 0.0108
0.0108
0,01 0,005
0,0045 0.0048
Kontrol KL
KL
25
KL
50
KL
75
KL
90
0.003
Berat Basah Larva Berat Kering Larva
Gambar 17. Rata-rata berat basah dan berat kering larva nyamuk Ae. aegypti
setelah terpapar temefos
0,04
0,0375
0,035 0,03
0,025
0,02 0,0195
mg 0,02
0,017
0,015 0,01
0.0093 0.0113
0,008 0,0075 0.0073
0,005
0.0022 0.0032
0.0012
Kontrol KL
KL
25
KL
50
KL
75
KL
90
Berat Basah Pupa Berat Kering Pupa
Gambar 18. Rata-rata berat basah dan berat kering pupa nyamuk Ae. aegypti
setelah terpapar temefos Tabel 7 dan Gambar 19 menampilkan rata-rata berat badan nyamuk jantan
Ae. aegypti . Rata-rata berat basah nyamuk jantan Ae. aegypti semula 0,0227 mg
kontrol menjadi 0,0123 mg KL ; 0,0115 mg KL
25
; 0,0105 mg KL
50
;
34 0,0077 mg KL
75
dan 0,0044 mg KL
90
. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara KL
, KL
25
, KL
50
, KL
75,
demikian juga antara KL
75
dan KL
90
P0,05. Perbedaan yang nyata terdapat antara kontrol dengan semua perlakuan P0,05.
Data berat kering jantan dari semula 0,0117 mg kontrol menjadi 0,0090 mg KL
; 0,0085 mg KL
25
; 0,0068 mg KL
50
; 0, 0027 mg KL
75
dan 0,0013 mg KL
90
. Tidak terdapat perbedaan nyata pada berat kering nyamuk jantan Ae. aegypti
antara kontrol dengan KL , KL
25
dan KL
50
, demikian juga antara KL
50
dengan KL
75
dan antara KL
75
dan KL
90
P0,05. Sebaliknya terdapat perbedaan yang nyata antara kontrol, KL
, KL
25
, KL
50
dengan KL
75
dan KL
9
0 P0,05. Tabel 7. Rata-rata berat basah dan berat kering nyamuk Ae. aegypti dewasa
setelah terpapar temefos
Keterangan : huruf superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan pada taraf 5.
0,0250
0,0227
0,0200 0,0150
0,0100 0,0050
0,01170,0123 0,0115 0,0090
0,0085 0,0105
0,0068 0,0077
0,0027 0,0044
0,0013
0,0000
Kontrol KL
KL
25
KL
50
KL
75
KL
90
Berat Basah Jantan Berat Kering Jantan
Gambar 19. Rata-rata berat basah dan berat kering nyamuk jantan Ae. aegypti
setelah terpapar temefos Konsentrasi
Jantan Betina
Berat basah Berat kering
Berat basah Berat kering
Kontrol KL
KL
25
KL
50
KL
75
KL
90
a
0,0227
b
0,0123
b
0,0115
b
0,0105
bc
0,0077
c
0,0044
a
0,0117
a
0,0090
a
0,0085
ab
0,0068
bc
0,0027
c
0,0013
a
0,0323
b
0,0193
b
0,0180
c
0,0137
d
0,0092
e
0,0050
a
0,0173
b
0,0125
b
0,0122
b
0,0107
c
0,0057
d
0,0018
35 Rata-rata berat basah betina yang tidak mendapatkan perlakuan adalah
0,0323 mg kontrol, sedangkan yang mendapat perlakuan temefos adalah 0,0193 mg KL
; 0,0180 mg KL
25
; 0,0137 mg KL
50
; 0,0092 mg KL
75
dan 0,0050 mg KL
90
. Data ini menunjukkan perbedaan yang tidak nyata antara KL dengan
KL
25
P0,05. Perbedaan yang nyata terdapat antara KL , KL
25
dengan kontrol, dan juga dengan KL
50
, KL
75
, KL
90,
perbedaan yang nyata juga terdapat diantara KL
50
, KL
75
dan KL
90
P0,05. Rata-rata berat kering nyamuk betina Ae. aegypti yang tidak terpapar
temefos kontrol semula 0,0173 mg menjadi 0,0125 mg KL
; 0,0122 mg KL
25
; 0,0107 mg KL
50
; 0,0057 mg KL
75
dan 0,0018 mg KL
90
setelah dipaparkan dengan temefos. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara KL
, KL
25
, KL
50
P0,05
.
Berat kering nyamuk betina antara kontrol dengan KL ,
KL
25
, KL
50
berbeda nyata, demikian juga antara kontrol dengan KL
75
dan KL
90
, perbedaan yang nyata juga terdapat antara KL
75
dan KL
90
P0,05 Tabel 7 dan Gambar 20.
0,0350
0,0323
0,0300 0,0250
0,0200
0,0173 0,0193
0,0180
mg 0,0150
0,0100
0,0125 0,0122
0,0137 0,0107
0,0092 0,0057
0,0050
0,0050 0,0000
Kontrol KL
KL
25
KL
50
KL
75
KL
90
0,0018
Berat Basah Betina Berat Kering Betina
Gambar 20. Rata-rata berat basah dan berat kering nyamuk betina Ae. aegypti
setelah terpapar temefos Semakin tinggi konsentrasi temefos yang digunakan maka berat badan
pradewasa dan dewasa nyamuk Ae. ageypti semakin rendah. Dibawah cekaman temefos nyamuk Ae. aegypti stadium larva, pupa maupun dewasa berusaha untuk
bertahan hidup. Kondisi nyamuk Ae. aegypti pradewasa dan stadium dewasa
36 yang gerakannya semakin lemah mempengaruhi kemampuan larva untuk mencari
makan. Jumlah pakan yang dimakan menjadi sedikit akibatnya energi yang dimiliki oleh larva, pupa dan stadium dewasa Ae. aegypti menjadi terbatas,
sehingga ukuran tubuh menjadi lebih kecil dibandingkan dengan normal. Hal inilah yang menyebabkan penurunan berat badan pada stadium pradewasa
maupun dewasa nyamuk Ae. aegypti. Bentuk adaptasi yang ditampakkan oleh Ae. aegypti yang terpapar dengan
temefos adalah dengan memperkecil ukuran tubuhnya, secara tidak langsung hal ini mengakibatkan efisiensi atau penghematan energi yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup Yan et al.1998. Penurunan berat badan Ae. aegypti merupakan respon negatif terhadap kerja insektisida temefos. Sibly Calow
1988 dalam Gunandini 2002 menyatakan jumlah energi yang tersedia sangat terbatas sehingga untuk kelangsungan hidup organisme di dalam lingkungan yang
tidak normal, akan terjadi pengalokasikan energi untuk mempertahankan hidup.
4.5 Jumlah telur dan Kelompok Telur