10
2.3 Daya Dukung Lahan dan Kehidupan  layak Penduduk
Fenomena  kemiskinan  dan  kerusakan  lahan  adalah  dua  hal  yang  saling terkait.  Kebutuhan  dan  jumlah  manusia  yang  terus  meningkat,  mengakibatkan
sumber  daya  alam  maupun  fisik  harus  dimodifikasi  sedemikian  rupa  untuk mengejar  tujuan  pembangunan.  Pembangunan  yang  sejatinya  bertujuan
menghapuskan  kemiskinan,  justru  mengakibatkan  kemiskinan  sebagai  akibat rusaknya  sumber  daya  alam  akibat  proses  ekonomi  yang  tidak  mengindahkan
lingkungan.  Sehingga,  dapat  dikatakan  bahwa  kemiskinan  terjadi  karena kerusakan  lingkungan  atau  sebaliknya  lingkungan  rusak  karena  kemiskinan.
Kemiskinan  terjadi  akibat  kerusakan  lingkungan  yang  disebabkan  karena kemiskinan periode sebelumnya.  Begitupula sebaliknya, lingkungan rusak karena
kemiskinan  yang  dipicu  oleh  kerusakan  lingkungan  pada  periode  sebelumnya. Hubungan  sebab  akibat  ini  dapat  terus  berlanjut  membentuk  siklus  yang  tidak
berujung. Sachs  2006  dalam  Auhadilla  2009  menekankan  pentingnya  hubungan
kemiskinan dan kerusakan lingkungan sebagai peubah penentu kesejahteraan dan kemakmuran.  Menurutnya,  sementara  investasi  pada  kesehatan,  pendidikan,  dan
infrastruktur mungkin dapat mengatasi perangkap kemiskinan yang sudah ekstrem kondisinya,  degradasi  lingkungan  pada  skala  lokal,  regional,  dan  global  dapat
meniadakan manfaat investasi tersebut. Keterkaitan  antara  kemiskinan  dan  isu  lingkungan  pada  hakekatnya
merupakan  sebuah  siklus  yang  sangat  komplek.  Bank  Dunia  1994 mengidentifikasi  tiga  keterkaitan  utama  antara  degradasi  lingkungan  dan
dampaknya bagi masyarakat miskin, yaitu : 1
Kesehatan lingkungan Environmental health : masyarakat miskin sangat menderita  jika  air,  udara  dan  tanah,  dimana  mereka  hidup  mengalami
polusi 2
Sumber  penghidupan  Livelihoods  :  masyarakat  miskin  cenderung  untuk tergantung  secara  langsung  pada  sumber  daya  alam,  sehingga  jika  tanah,
vegatasi  dan  sumber  air  terdegradasi  maka  masyarakat  miskin  akan merasakan dampak yang nyata.
11 3
Kerentanan  Vulnerability  :  masyarakat  miskin  seringkali  bersinggungan dengan bahaya lingkungan dan tidak mampu mengatasi kejadian tersebut.
Pengukuran  kesejahteraan  terkait  dengan  penggunaan  tanahlahan  dalam suatu populasi masyarakat.  Selain itu, ketergantungan masyarakat terhadap suatu
sumberdaya  sangat  menentukan  tingkat  kesejahteraan  masyarakat.    Menipisnya sumberdaya  dalam  suatu  ekosistem  seperti  ekosistem  pesisir,  berakibat  pada
menurunnya  produksi  masyarakat,  menurunnya  pendapatan  masyarakat  dan tentunya  pola  konsumsi  masyarakat  juga  akan  berkurang.    Pada  gilirannya
kesejahteraan masyarakat akan semakin menurun.  Menipisnya sumberdaya dapat disebabkan  adanya  ekploitasi  berlebih  tanpa  melihat  kapasitas  ekosistem  untuk
pulih kembali dan terus memproduksi.  Kemampuan ekosistem untuk menampung pemanfaatan tanpa mengurangi produktifitasnya disebut sebagai daya dukung.
Manik 2003 dalam Auhadilla 2009  melihat bahwa daya dukung sangat erat  kaitannya  dengan  kesejahteraan  masyarakat  dimana  terdapat  ketergantungan
tinggi  masyarakat  tersebut  terhadap  sumberdaya  ekosistem  yang  berada  di lingkungannya.    Seperti  contoh  daya  dukung  untuk  populasi  manusia  pada
hakekatnya adalah jumlah individu dalam keadaan sejahtera yang dapat didukung oleh  suatu  satuan  sumberdaya  dan  lingkungan,  tanpa  terjadi  pencemaran  dan
kerusakan pada sumberdaya dan lingkungan itu. Dalam  penelitian  daya  dukung  lahan,  paling  tidak  terdapat  dua  variabel
pokok yang perlu diketahui untuk melakukan analisis Riyadi et.al., 2005 yaitu : 1  potensi  lahan  yang  tersedia  termasuk  luas  lahan,  dan  2  jumlah  penduduk.
Seluruh  aktivitas  manusia  dalam  mencukupi  kebutuhan  hidup  selalu membutuhkan  ruang,  sehingga  ketersediaan  lahan  sangat  besar  pengaruhnya
terhadap  aktivitas  manusia.    Demikian  juga,  besarnya  jumlah  penduduk  dalam suatau  wilayah  ruang  akan  sangat  menentukan  kemampuan  wilayah  tersebut
untuk mendukung penduduknya, sehingga memperoleh suatu standar hidup yang layak.
12
3    METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian