Tujuan Penelitian Metode Penghitungan Daya Dukung Lahan.

5 dengan tingkat kesejahteraan masyarakat desa. Selanjutnya sejumlah pertanyaan akan diajukan untuk menjawab permasalahan tersebut antara lain : • Berapa besar Daya Dukung Lahan Desa Ciarutuen Ilir? • Seberapa besar ketergantungan masyarakat desa terhadap luasan sumberdaya lahan? • Apakah tingkat kesejahteraan masyarakat hanya ditentukan oleh pemanfaatan sumberadaya yang memperhatikan konsep daya dukung atau ada faktor lain yang mempengaruhi ?

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui daya dukung lahan desa Ciarutuen Ilir melalui bentuk wilayahnya, letak sumberdaya lahan, sifat iklim dan keadaan fisik alam, keadaan kependudukan, serta tingkat perkembangan ekonomi dan tekhnologinya dengan melalui pendekatan penghitungan daya dukung lahan pertanian tanaman pangan. Selanjutnya dari daya dukung lahan yang ditemui akan dicari hubungannya dengan faktor – faktor yang diduga mempengaruhi daya dukung lahan di desa tersebut.

1.4 Kegunaan Penelitian

1 Mengetahui tingkat pendayagunaan lahan suatu desa. 2 Menjadi dasar pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di desa dalam rangka mengurangi degradasi lahan, kerusakan lingkungan dan kesejahteraan petani. 3 Mengetahui produktivitas lahan pertanian per kapita untuk memenuhi kebutuhan pangan. 6 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan batasan daya dukung lahan. Daya dukung lahan dinilai menurut ambang batas kesanggupan lahan sebagai suatu ekosistem menahan keruntuhan akibat penggunaan. Penilaian Daya dukung lahan dapat dilakukan melalui penghitungan kelas kemampuan lahan Sinukaban.2008. Daya dukung lahan ditentukan oleh banyak faktor baik biofisik maupun sosial-ekonomi-budaya yang saling mempengaruhi. Daya dukung tergantung pada persentasi lahan yang dapat digunakan untuk pertanian yang berkelanjutan dan lestari, persentasi lahan ditentukan oleh kesesuaian lahan untuk pertanian. Beberapa pengertian mengenai daya dukung lahan telah ditemukakan oleh Dasman 1964, yaitu : Daya dukung yang berhubungan dengan kurva logistik yang merupakan asimtot atas dari kurva tersebut. Dalam hal ini daya dukung adalah batas teratas dari pertumbuhan populasi dimana pertumbuhan populasi tidak dapat lagi didukung oleh sumberdaya yang ada. Daya dukung yang dikenal dalam ilmu pengelolaan margasatwa. Dalam hal ini daya dukung adalah jumlah individu yang dapat didukung oleh suatu habitat. Daya dukung yang dikenal dalam ilmu pengelolaan padang penggembalaan. Dalam hal ini daya dukung adalah jumlah individu yang dapat didukung oleh lingkungan dalam keadaan sehat dan kuat. Selanjutnya Dasman et al. 1980, mencoba memberikan pengertian daya dukung sebagai suatu ukuran jumlah individu dari suatu spesies yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu. Dalam hubungan ini daya dukung mempuyai beberapa tingkatan, yaitu :

1. Suatu daya dukung absolut atau maksimum, yaitu jumlah maksimum

individu yang dapat didukung oleh sumberdaya dan lingkungan pada tingkatan sekedar dapat hidup. Tingkatan ini dapat disebut kepadatan subsisten untuk spesises itu. 2. Tingkatan populasi suatu spesies yang biasanya ditentukan oleh pengaruh populasi spesies lainnnya yang hidup di lingkungan yang sama, yang 7 memburu atau memangsa spesies tadi dan yang menyebabkan penyakit atau menjadi parasitnya. Tingkatan ini dapat disebut kepadatan keamanan, atau ambang pintu keamanan, karena populasi dibawah ambang pintu ini relatif aman dari pemangsaan penyakit; kepadatan ini sudah barang tentu kurang dari kepadatan subsisten. Tingkatan yang umumnya dianggap oleh mereka yang berurusan dengan kesehatan atau produktifitas spesies yang bersangkutan, disebut kepadatan optimum. Pada tingkatan ini individu – individu dalam populasi akan mendapatkan persediaan segala keperluan hidupnya dengan cukup, dan karena itu akan menunjukan pertunjukan kesehatan individu baik, yang tidak dibatasi oleh adanya kekurangan setiap keperluan yang esensial. Daya dukung suatu wilayah dapat naik atau turun tergantung dari kondisi biologis, ekologis dan tingkat pemanfaatan manusia terhadap sumberdaya alam. Daya dukung suatu wilayah dapat menurun, baik diakibatkan oleh kegiatan manusia maupun gaya-gaya ilmiah natural forces, seperti bencana alam. Namun dapat dipertahankan dan bahkan dapat ditingkatkan melalui pengelolaan wilayah secara tepat proper, masukan teknologi dan impor perdagangan Dahuri, 2001 dalam Auhadilla 2009. Proses penentuan daya dukung lingkungan untuk suatu aktivitas ditentukan umumnya dengan dua cara: 1 suatu gambaran hubungan antara tingkat kegiatan yang dilakukan pada suatu kawasan dan pengaruhnya terhadap parameter-parameter lingkungan, dan 2 suatu penilaian kritis terhadap dampak-dampak lingkungan yang diinginkan dalam rezim manajemen tertentu. Secara umum terdapat empat tipe kajian daya dukung lingkungan Inglis et al., 2000 dalam Auhadilla 2009, yakni: 1 Daya dukung fisik, yaitu luas total berbagai kegiatan pembangunan yang dapat didukung accommodated oleh suatu kawasanlahan yang tersedia, 2 Daya dukung produksi, yaitu jumlah total sumberdaya daya alam stok yang dapat dimanfaatkan secara maksimal secara berkelanjutan 3 Daya dukung ekologi, adalah kuantitas atau kualitas kegiatan yang dapat dikembangkan dalam batas yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan ekosistem 8 4 Daya dukung sosial, yakni tingkat kegiatan pembangunan maksimal pada suatu kawasan yang tidak merugikan secara sosial atau terjadinya konflik dengan kegiatan lainnya.

2.2 Metode Penghitungan Daya Dukung Lahan.

Apabila Daya Dukung Wilayah adalah jumlah orang yang dapat didukung oleh wilayah tersebut untuk hidup layak maka jumlah kebutuhan setiap orang adalah kebutuhan untuk hidup layak. Dengan demikian Daya Dukung Lahan adalah total ketersediaan produksi dibagi dengan kebutuhan hidup layak setiap orang. Kebutuhan Hidup Layak adalah kebutuhan fisik minimum KFM ditambah kebutuhan pendidikan, kegiatan Sosial, kesehatan, pakaian, asuransi dan tabungan. Kebutuhan Fisik Minimum Adalah 320 Kg beras di pedesaan dan 400 Kg beras di perkotaan untuk pangan, pakaian dan rumah Sajogjo.1990. Kebutuhan Hidup Layak KHL adalah Kebutuhan Fisik Minimum ditambah Kebutuhan Hidup Tambahan yang terdiri dari : 50 KFM adalah untuk hidup pendidikan dan kegiatan sosial 50 KFM adalah untuk kesehatan dan rekreasi, 50 KFM adalah untuk asuransi dan tabungan. Kebutuhan Hidup Layak KHL adalah 250 x Kebutuhan Fisik Minimum KFM. Dengan demikian, melalui penghitungan daya dukung lahan berdasarkan kemampuan lahan ini dapat ditentukan apakah penggunaan suatu lahan sudah melapaui daya dukungnya atau belum Sinukaban.2008. Sementara Kepadatan Penduduk adalah Jumlah Penduduk dibagi dengan Luas Lahan. Nilai kalori dari setiap hasil jenis tanaman pangan yang diteliti untuk setiap kilogram bahan makanan, adalah sebagai berikut : Padi 3600 kal Jagung 1400 kal Umbi – umbian 1350 kal Kacang – kacangan 3425 kal 9 Sayuran 330 kal Angka – angka tersebut ditetapkan berdasarkan angka – angka yang telah dikemukakan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan 1972, Soedarmo dan Sediaoetama 1977 dalam dalam Agustono 1984. Untuk jumlah kalori, Soedarmo dan Sediaoetama 1977 dalam Agustono 1984 mengemukakan jumlah kalori yang dianjurkan berdasarkan golongan umur, seperti tertera dalam tabel 1 Tabel 1. Jumlah Kalori Berdasarkan Umur Kelompok Umur tahun Berat badan Kg Jumlah kalori kal Laki – laki dewasa 20 - 39 55 2.600 40 – 59 55 2.00 60 55 2.400 Wanita Dewasa 20 - 39 47 2.000 40 – 59 47 1.900 60 47 1.600 Wanita Hamil 20 minggu menjelang melahirkan +300 kcal Wanita menyusui +800 Laki – laki remaja 13 – 15 42 2.900 16 – 19 50 3.000 Wanita remaja 13 – 15 42 2.400 16 – 19 45 2.100 Anak – anak 1 – 3 12 1.200 4 – 6 18 1.600 7 – 9 27 1.900 10 – 12 35 2.300 Bayi 12 bulan 8 900 10

2.3 Daya Dukung Lahan dan Kehidupan layak Penduduk