Alat penangkapan ikan Musim dan daerah penangkapan ikan

perubahan yang positif. Jumlah nelayan perikanan laut berdasarkan RTP menurut kategori usaha di Kabupaten Nias di sajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Jumlah nelayan berdasarkan RTP menurut kategori usaha di Kabupaten Nias tahun 2002 – 2007 Kategori Usaha Tahun 20 02 2003 2004 2005 2006 2007 Tanpa perahu 1152 1234 763 765 863 856 Perahu tanpa motor Ju kung 1511 1506 454 455 1316 1259 Kecil 1797 1912 545 545 926 901 Sedang 694 786 645 645 567 572 Besar 289 310 310 310 493 481 Motor tempel 518 575 404 404 1649 1566 Kapal motor 0 – 5 GT 225 260 143 145 172 170 5 – 10 GT 56 36 26 36 29 29 Jumlah 6242 6619 3290 3305 6015 5834 Sumber : Buku tahunan statistik DKP Nias 2008. Jumlah perahu bermotorkapal motor yang telah mempunyai izin untuk usaha penangkapan ikan masih sedikit bila dibandingkan dengan perahu bermotorkapal motor yang masih belum mempunyai izin untuk usaha penangkapan ikan. Hal ini disebabkan karena nelayan tidak termotivasi untuk memperoleh izin penangkapan disamping kurangnya sosialisasi dan fasilitas yang di sediakan oleh pemerintah daerah juga kurang memadai atau tidak bermanfaat menurut mereka.

4.6.2 Alat penangkapan ikan

Alat penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Nias pada umumnya masih tradisional meskipun sebagian ada yang semi tradisional. Jenis dan jumlah unit alat tangkap yang dimiliki oleh nelayan di Kabupaten Nias bervariasi sesuai dengan sasaran yang menjadi tujuan penangkapannya. Pancing adalah alat yang paling dominan digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan demersal ikan karang dan ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, dan tongkol mengingat biaya pengadaan alat tangkap ini harganya lebih murah dan metode penangkapannya lebih mudah. Kemudian disusul dengan gill net sedangkan alat penangkapan ikan yang dioperasikan oleh nelayan disekitar pantai umumnya digunakan untuk menangkap ikan pelagis kecil. Tabel 14 Perkembangan jumlah alat tangkap perikanan laut unit menurut jenis alat tangkap di Kabupaten Nias tahun 2002-2007 NO Alat tangkap Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 1 Pukat pantai 30 36 36 30 118 113 2 Jaring insang hanyut 360 375 381 254 403 397 3 Jaring insang tetap 512 520 313 248 269 270 4 Trammel net 42 62 18 27 34 32 5 Bagan perahu 56 36 - - - - 6 Bagan tancap 12 12 5 5 5 5 7 Rawai tetap 370 480 309 309 451 442 8 Pancing yang lain 2425 2431 2446 1957 2113 2119 9 Bubu 40 40 13 15 23 22 Sumber : Buku tahunan statistik DKP Nias 2008.

4.6.3 Musim dan daerah penangkapan ikan

Kegiatan operasi penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Nias sangat dipengaruhi oleh musim. Di Kabupaten Nias dikenal dengan dua musim oleh nelayan yaitu musim timur dan musim barat. Musim timur mulai bulan Juni sampai dengan Juli. Pada musim ini, arah angin bertiup dari timur menuju barat dan saat itu pula gelombang menjadi besar disertai angin bertiup sangat kencang sehingga banyak nelayan yang tidak melakukan operasi penangkapan ikan. Pada musim ini nelayan mengistilahkannya sebagai musim paceklik. Musim barat yaitu arah angin bertiup dari barat menuju arah timur. Musim barat terjadi pada bulan Januari sampai Mei dimana musim ini nelayan dapat melakukan operasi penangkapan ikan dengan tenang, angin tidak bertiup kencang, dan gelombangpun lebih kecil sehingga nelayan mengistilahkan musim ini sebagai musim puncak dimana banyak ikan yang diperoleh oleh nelayan pada saat menangkap. Sedangkan untuk bulan Agustus sampai dengan Desember nelayan mengistilahkannya sebagai musim sedang dalam memperoleh hasil tangkapan. Daerah penangkapan ikanfishing ground Lampiran 2 – 4 sebagai tempat pengoperasian alat tangkap ikan oleh nelayan di Kabupaten Nias tidak hanya terkonsentrasi pada satu daerah penangkapan melainkan tersebar dibeberapa daerah penangkapan dengan unit penangkapan ikan tertentu dan sasaran ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Perahu dan perahu bermotor yang melakukan operasi penangkapan ikan yang menangkapnya bersifat harian, daerah penangkapannya tidak jauh dari pantai sekitar ≤ 3 mil atau 2 – 3 jam perjalanan dari pantai ke daerah penangkapan fishing ground di sekitar perairan Kabupaten Nias. Hal ini berbeda dengan nelayan yang menangkap ikan bersifat mingguanmerantau selama 3 – 5 hari. Daerah penangkapannya disamping daerah perairan Nias juga termasuk sebagian perairan Aceh dan perairan Sibolga. Jarak menuju daerah penangkapan fishing ground sekitar ≥ 12 mil atau lama waktu perjalanan 6- 8 jam.

4.6.4 Fasilitas pendukung kegiatan operasi penangkapan ikan