Nias kembali melaut dan sektor perikanan tangkap semakin menjadi bagian dalam kegiatan perekonomian di Kabupaten Nias.
Gambar 15 Perkembangan jumlah produksi ikan laut di Kabupaten Nias Hasil pengamatan dilapang terdapat beberapa
jenis ikan hasil tangkapan dari dua jenis alat tangkap yang umumnya digunakan oleh nelayan di
Kabupaten Nias antara lain terdiri dari perikanan perikanan demersal atau
perikanan karang seperti kerapu, kakap, bambangan dan
kurisi maupun perikanan pelagis besar seperti tuna, cakalang, dan tongkol.
5.1.1.1 Komposisi hasil tangkapan
Berdasarkan wawancara dengan nelayan yang ada di Kabupaten Nias diperoleh bahwa proporsi hasil tangkapan ikan demersalkarang yang tertangkap
dengan alat tangkap pancing disampaikan pada Tabel 17 berikut. Tabel 17 Komposisi hasil tangkapan ikan demersalkarang dengan alat tangkap
pancing di Kabupaten Nias Tahun
Proporsi Hasil Tangkapan Pancing Kerapu
Kakap Bambangan
Kurusi Tangkapa
n ton Tangkapa
n ton Tangkapa
n ton Tangkapan
ton 2002
127 14
155 14
54 9
84 12
2003 127
14 155
14 54
9 84
12 2004
133 15
166 15
54 9
87 13
2005 108
12 130
12 113
19 105
15 2006
191 21
229 21
153 25
154 22
2007 221
24 265
24 175
29 178
26
Keterangan : Proporsi persentasi dihitung berdasarkan jumlah total keempat jenis ikan .
Tabel di atas menunjukkan bahwa bahwa jumlah tangkapan terbanyak selama 6 tahun terakhir 2002 – 2007 adalah terjadi pada tahun 2007 dimana
keempat jenis ikan karang tersebut berkisar 24 sampai 29 . Kemudian untuk proporsi hasil tangkapan ikan tuna dengan alat tangkap
pancing, gill net besar, dan gill net kecil disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Komposisi hasil tangkapan tuna dengan alat tangkap pancing, gill net besar, dan gill net kecil
Tahun Proporsi Hasil Tangkapan ton
Dalam Tuna
Pancing Gill Net Besar
Gill Net Kecil 2002
36 123
558 15
2003 36
120 561
15 2004
36 123
557 15
2005 4
9 65
2 2006
60 137
988 25
2007 68
157 1115
28
Keterangan : Proporsi persentase dihitung berdasarkan jumlah total hasil tangkapan ketiga jenis alat tangkap.
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa jumlah tangkapan terbanyak selama 6 tahun terakhir 2002 – 2007 adalah terjadi pada tahun 2007 dimana
persentase hasil tangkapan terbanyak terjadi pada tahun 2007 sebesar 28,17 dan persentase hasil tangkapan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 1,64 .
Penurunan hasil tangkapan ini diakibatkan oleh faktor bencana alam yaitu gempa bumi dan tsunami yang melanda kepulauan Nias pada tahun 2005. Faktor ini
menyebabkan aktivitas untuk kegiatan penangkapan ikan menurun sehingga menyebabkan hasil tangkapan juga menurun.
Tabel 19 Komposisi hasil tangkapan cakalang dengan alat tangkap pancing, gill net besar, dan gill net kecil
Tahun Proporsi Hasil Tangkapan ton
Dalam Cakalang
Pancing Gill Net Besar
Gill Net Kecil 2002
48 117
527 17
2003 48
114 530
17 2004
49 117
530 18
2005 3
5 39
1 2006
59 97
697 21
2007 68
111 792
24
Keterangan : Proporsi persentase dihitung berdasarkan jumlah total hasil tangkapan ketiga jenis alat tangkap.
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa jumlah tangkapan ikan tuna terbanyak selama 6 tahun terakhir 2002 – 2007 adalah terjadi pada tahun 2007
dimana persentase hasil tangkapan terbanyak terjadi pada tahun 2007 sebesar 24,57 dan persentase hasil tangkapan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar
1,20 . Penurunan hasil tangkapan ini juga diakibatkan oleh faktor bencana alam yaitu gempa bumi dan tsunami yang melanda kepulauan Nias pada tahun 2005.
Faktor ini menyebabkan aktivitas untuk kegiatan penangkapan ikan menurun sehingga menyebabkan hasil tangkapan juga menurun.
Tabel 20 Komposisi hasil tangkapan tongkol dengan alat tangkap pancing, gill net besar, dan gill net kecil
Tahun Proporsi Hasil Tangkapan
Dalam Tongkol
Pancing Gill Net Besar
Gill Net Kecil 2002
65 73
334 16
2003 65
71 339
16 2004
66 74
340 16
2005 11
8 62
3 2006
96 73
527 23
2007 109
84 597
26
Keterangan : Proporsi persentase dihitung berdasarkan jumlah total hasil tangkapan ketiga jenis alat tangkap.
5.1.1.2 Trend hasil tangkapan 5.1.1.2.1 Ikan kerapu