Ikan cakalang Katsuwonus sp.

y = -9,7334x + 19704 R 2 = 0,4915 50 100 150 200 250 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun U p a y a p e n a n g k a p a n Gambar 29 Perkembangan jumlah unit penangkapan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil setelah dilakukan standarisasi untuk penangkapan ikan tuna di Kabupaten Nias tahun 2002 – 2007. Produktivitas unit penangkapan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil setelah dilakukan standarisasi produksi per kapal per tahun yang beroperasi di Kabupaten Nias untuk penangkapan ikan tuna pada Gambar 30 menunjukkan bahwa produktivitasnya cenderung meningkat. Produktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 8,7 tonkapaltahun dan terendah pada tahun 2005 sebesar 0,5 tonkapaltahun. y = 0,8734x - 1746,6 R 2 = 0,346 0,0000 1,0000 2,0000 3,0000 4,0000 5,0000 6,0000 7,0000 8,0000 9,0000 10,0000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun P ro d u k ti v it a s t o n u n it Gambar 30 Perkembangan produktivitas penangkapan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil setelah dilakukan standarisasi untuk penangkapan ikan tuna di Kabupaten Nias tahun 2002-2007.

5.1.1.2.6 Ikan cakalang Katsuwonus sp.

Trend produksi perkembangan hasil tangkapan cakalang diperoleh dari jumlah total hasil tangkapan setelah dilakukan standarisasi pada tiga jenis alat tangkap yang umum digunakan yaitu pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil. Pada Gambar 31 tersebut menunjukkan bahwa produksi tertinggi ikan cakalang terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 971 ton dan produksi terendahnya terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 47 ton. 200 400 600 800 1000 1200 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun H a s il ta n g k a p a n t o n Gambar 31 Perkembangan jumlah produksi ikan cakalang di Kabupaten Nias tahun 2002 – 2007. Jumlah armada alat tangkap diperoleh dari hasil standarisasi pada ketiga jenis alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap cakalang yaitu pancing, gill net bermata besar, gill net bermata kecil yang beroperasi di Perairan Kabupaten Nias. Dari hasil standarisasi tersebut diperoleh bahwa jumlah armada tertinggi yang beroperasi dari ketiga jenis alat tangkap setelah dilakukan standarisasi adalah pada tahun 2003 sebesar 219 unit dan terendah pada tahun 2007 sebesar 157 unit. Perkembangan jumlah unit alat tangkap pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil untuk penangkapan ikan cakalang dapat dilihat pada Gambar 32. y = -9,9331x + 20109 R 2 = 0,4915 50 100 150 200 250 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun U p a y a P e n a n g k a p a n u n it Gambar 32 Perkembangan jumlah unit penangkapan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil setelah dilakukan standarisasi untuk penangkapan ikan cakalang di Kabupaten Nias tahun 2000-2007. Produktivitas unit penangkapan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil setelah dilakukan standarisasi produksi per kapal per tahun yang beroperasi di Kabupaten Nias untuk penangkapan ikan cakalang pada Gambar 33 menunjukkan bahwa produktivitasnya cenderung meningkat. Produktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 6,2 tonkapaltahun dan terendah pada tahun 2005 sebesar 0,3 tonkapaltahun. y = 0,4106x - 819,74 R 2 = 0,1636 0,0000 1,0000 2,0000 3,0000 4,0000 5,0000 6,0000 7,0000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun P ro d u k ti v it a s t o n u n it Gambar 33 Perkembangan produktivitas penangkapan pancing, gill net bermata besar, dan gill net bermata kecil setelah dilakukan standarisasi untuk penangkapan ikan cakalang di Kabupaten Nias, tahun 2002-2007.

5.1.1.2.7 Ikan tongkol