dengan air mengalir dan dikeringkan. Sediaan yang telah kering diwarnai dengan pewarnaan
Mayer΄s Hematoksilin selama delapan menit, dibilas dengan air mengalir, dicuci dengan lithium karbonat selama 15-30 detik, dibilas dengan air,
dan diwarnai dengan pewarna Eosin selama 2 menit. Selanjutnya, sediaan dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan warna Eosin yang berlebih sebelum
akhirnya dikeringkan. Setelah kering, sediaan dicelupkan ke dalam alkohol 90 sebanyak 10 kali
celupan, alkohol absolut I sebanyak 10 kali celupan, alkohol absolut II selama 2 menit, xylol I selama satu menit, xylol II selama dua menit. Sediaan ditetesi
perekat permount, ditutup dengan cover glass, dan dibiarkan kering sesuai dengan metode Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Sediaan siap dilihat
dan setelah perekat kering diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.
3.4.4 Pengamatan Preparat Histopatologi
Pengamatan histopatologi diawali dengan pemotretan menggunakan kamera fotografi mikro digital eyepiece camera untuk setiap preparat organ dari
masing-masing perlakuan. Gambar yang diambil dari preparat yaitu dimulai dengan gambaran histopatologi preparat menggunakan mikroskop perbesaran 10x
pada lensa okuler dan perbesaran 4x, 40x, dan 100x pada lensa objektif. Gambar yang telah diperoleh dilanjutkan dengan penghitung jumlah dan luas.
Penghitungan jumlah dan luas ini dilakukan dengan menghitung banyaknya jumlah dan luasan menggunakan software Image J
®
Launcher pada folikel limfoid
yang terdapat pada organ limpa dan limfonodus dari gambaran histopatologi organ pada mikroskop dengan perbesaran 40x.
Folikel limfoid yang terdapat pada organ limpa dan limfonodus dihitung secara keseluruhan jumlah dan luasnya dari masing-masing perlakuan yang telah
dilakuan pada mencit jantan maupun mencit betina. Hasil perhitungan yang diperoleh dibedaakan antara kelompok perlakuan kontrol, preventif, kuratif, dan
campuran dengan madu serta dibedakan juga anatara jenis kelamin mencit jantan dan betina kemudian dibandingkan.
3.4.5 Analisis Data
Data pengamatan yang diperoleh adalah data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk rataan dan simpangan baku. Setiap data yang diperoleh dari masing-
masing perlakuan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari kontrol yaitu mencit yang hanya dicekok dengan Aqua
®
sebanyak 0.1 mlekorhari. Pembandingan yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis perubahan yang
terjadi pada pulpa putih yang terdapat pada limpa dan folikel limfoid dari limfonodus mencit kelompok kontrol dengan kelompok lainya. Data kuantitatif
yang diperoleh juga dibandingkan antara jantan dan betina untuk melihat keefektifan antara kedunya.
Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan analisa ANOVA dan uji lanjutan Duncan menggunakan program SPSS 16 dalam Microsoft Windows
®
sehingga dapat dilihat perbedaan nyata maupun tidaknya data yang diperoleh dari masing masing perlakuan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN