Metode Penelitian .1 Persiapan METODE PENELITIAN

penelitian berlangsung; botol yang dilengkapi dengan saluran air sebagai tempat minum mencit, kertas label, kain katun perca, tissue gulung, timbangan digital, sarung tangan, syring 1ml, sonde lambung, kapas, dispenser, jarum pentul, sterofoam, alumunium foil, scalpel, gunting, kotak, tissue basket, gelas objek, cover glass , spidol, label, tissue casset, tissue processor, inkubator, mikrotom, mikroskop cahaya, plastik ukuran 0.5 kg, pensil, penghapus, kantung plastik, spidol kedap air, pencetak parafin, parafin block console, cover glass, dan kamera fotografi mikro digital eyepiece camera 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Persiapan

3.3.1.1 Persiapan Kandang dan Laboratorium

Persiapan kandang dimulai dengan pembersihan kotoran dan debu menggunakan pembersih lantai dan Bayclin ® sebagai disinfektan, sedangkan seluruh peralatan seperti kotak dan botol dicuci dengan menggunakan air sabun dan Bayclin ® . Botol-botol tersebut kemudian diisi dengan air minum yang diberikan kepada mencit. Kotak plastik juga diisi dengan kain perca agar dapat menyerap urin dan feses mencit di dalamnya dan agar mencit tidak kedinginan pada malam hari. Kandang dan kain perca yang digunakan dibersihkan setiap hari dengan menggunakan detergen dan disinfektan serta dikeringkan dengan cara dijemur. Persiapan laboratorium untuk proses pembuatan sediaan histopatologi dan pengamatan yaitu dengan membersihkan dari kotoran dan debu. Kemudian alat yang digunakan untuk pengamatan juga dibersihkan agar mempermudah dalam penggunaan. Selain itu dilanjutkan dengan mendata bahan dan alat yang tersedia agar tidak terjadi kerusakan ataupun hilang dapat diketahui dengan cepat.

3.3.1.2 Persiapan Pakan dan Minum

Pakan yang diberikan berupa pelet komersial sebanyak ±5 gramekorhari, jumlah ini sudah melebihi kebutuhan pakan seekor mencit setiap harinya. Penyimpanan pakan di tempat kering dengan membungkus dan membagi ke dalam plastik transparan untuk memudahkan dalam pemberian pakan setiap harinya. Aqua ® sebagai air minum diberikan secara ad libitum.

3.3.1.3 Adaptasi Mencit dan Pretreatment

Mencit yang digunakan dalam penelitian sebanyak 24 ekor yang terdiri dari 12 ekor mencit jantan dan 12 ekor mencit betina dengan rata-rata berumur 4 minggu dan mempunyai berat rata-rata ±18 gram. Mencit dimasukkan ke dalam kandang kotak plastik modifikasi dengan alas kain perca dan tutup kandang yang terbuat dari anyaman kawat dengan bingkainya terbuat dari kayu sehingga tidak melukai mencit Gambar 6. Kandang diletakkan dalam ruangan dalam suhu ruangan yang memadai 27˚C dengan dilengkapi ventilasi di kedua sisi kandang dan ditambah fan serta exhausefan untuk pertukaran udara. Mencit betina dan jantan diletakkan dalam kandang yang terpisah agar tidak terjadi perkawinan dan diberi label tiap kandangnya. Mencit diberi makan sebanyak 5 gharimencit dan minum secara ad libitum. Adaptasi pada mencit dilakukan selama dua hari. Gambar 7. Kandang Mencit Setelah adaptasi selesai mencit diberi pretreatment dengan obat cacing albendazole dengan dosis 10 mgkg BB. Setelah pemberian obat cacing, selama lima hari berturut-turut setelah itu mencit diberikan antibiotik Clavamox® 5 mgkg BB. Terakhir, mencit diberikan antiprotozoa Flagyl® 10 mgkg BB selama lima hari berturut-turut. Semua obat tersebut diberikan secara peroral menggunakan sonde lambung. Selama masa pemeliharaan dan perlakuan, mencit diberi pakan sebanyak 5 gramekorhari dengan air minum yang ad libitum. 3.4 Penelitian 3.4.1 Perlakuan Pada Kelompok Penelitian