menurunkan tingkat gula darah, menstimulasi periode menstruasi, meningkatkan aliran susu ibu, dan meningkatkan jumlah sperma. Jintan hitam juga dapat
menghilangkan cacing dan parasit dalam usus, meredakan bronkhitis dan batuk, menurunkan demam, menenangkan jaringan syaraf, mendorong pertumbuhan
rambut, mencegah kerontokan rambut, dan mencegah pengriputan dan iritasi kulit.
f. Antimikroba Hasil penelitian Asniyah 2009 menunjukkan bahwa jintan hitam
memiliki fungsi sebagai antimikroba yang ditunjukkan dari penurunan jumlah pertumbuhan Escherichia coli yang diamati secara in vitro. Penelitian ini
diperkuat dengan adanya penelitian Mashhadian dan Rakhsandeh 2005 yang menyatakan bahwa salah satu kandungan jintan hitam adalah minyak volatil.
Minyak volatil ini mengandung komponen yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi, meskipun mekanisme aksi dari senyawa ini belum
jelas.
2.1.2 Kegunaan Jintan Hitam Berdasarkan Kandungan
Komponen alkaloid dalam jintan hitam adalah nigellone. Zat yang menyebabkan rasa pahit ini berfungsi menurunkan demam, membersihkan dan
mengeringkan pengeluaran ekskresi, menguatkan jaringan, mencegah iritasi kulit, meningkatkan nafsu makan dan metabolisme, membantu masalah pencernaan, dan
mengurangi kelebihan asam. Hasil penelitian pada Cancer and Immunobiological Laboratory
mengemukakan jintan hitam menstimulasi sumsum tulang dan sel imun, produksi interferon, melindungi sel normal dari perusakan sel oleh virus, menghancurkan
sel tumor dan meningkatkan jumlah sel B yang memproduksi antibodi. Jintan hitam juga baik dikonsumsi oleh orang yang sehat karena jintan hitam mengikat
radikal bebas dan menghilangkannya. Selain itu, jintan hitam mengandung β-
karoten yang dikenal dapat menghancurkan sel karsinogenik. Biji jintan hitam kaya akan sterol khususnya beta-sterol yang dikenal mempunyai aktivitas
antikarsiogenik Anonim 2010b.
Menurut Houghton 1995, thymoquinone yang terkandung dalam minyak Nigella sativa
dapat menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase dari metabolisme arakhidat. Lipooksigenase dapat mengkatalisis pembentukan
leukotrienes dari asam arakhidat yang berfungsi sebagai mediator dari alergi dan peradangan. Siklooksigenase adalah enzim yang pertama dalam metabolisme
siklooksigenase yang dihasilkan dari asam arakhidat yang akhirnya menghasilkan prostaglandin dan trombosit. Prostaglandin juga merupakan mediator peradangan.
Selain itu thymoquinone juga dapat menghambat peroksidasi non-enzimatis. Asam lemak tidak jenuh C20:2 yang mirip dengan asam arakhidat juga berperan dalam
penghambatan substrat. Dengan demikian hasil penelitian mendukung fakta bahwa minyak Nigella sativa dapat melawan rematik dan peradangan.
Chakhravarty 1993 menemukan bahwa nigellone yang diisolasi dari minyak Nigella sativa lebih tidak beracun dibandingkan dengan thymoquinone
tetapi masih mempunyai efek farmasi. Nigellone menghambat pelepasan histamin dari sel penyanggah tikus. Mekanisme dari penghambatan ini berdasarkan
penurunan konsentrasi kalsium intraseluler. Kalsium berguna untuk fungsi fosfolipase A2 essensial, enzim tersebut memecah asam arakhidat dari
pembentukan fosfolipid yang juga terjadi pada metabolisme prostaglandin. El- Tahir 1993 menemukan bahwa pemberian thymoquinone secara intravena akan
menurunkan tekanan darah. Selain itu ekstrak biji Nigella sativa L. mempunyai efek cytostatic terhadap sel tumor yang dilakukan dengan menggunakan metode
secara in vivo dan in vitro.
Komposisi Kandungan Kimia Jintan Hitam
Biji dan daun jintan hitam mengandung saponin dan polifenol Hutapea 1994. Kandungan kimia jintan hitam adalah minyak atsiri, minyak lemak,
melantin saponin, nigelin zat pahit, zat samak, nigellon, thymoquinone Hargono 1985. Kandungan biji jintan hitam antara lain: thymoquine,
thymohydroquinone , dithymoquinone, thymol, carvacrol, nigellicine, nigellidine,
nigellimin-N-oksida, dan α-hedrin. Komposisi biji jintan hitam disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi Biji Jintan Hitam.
Komposisi Jumlah mg100g
Air moisture Lemak
Serat Kasar Protein
Abu Karbohidrat
6.4 ± 0.15 32.0 ± 0.54
6.6 ± 0.69 20.2 ± 0.82
4.0 ± 0.29 37.4 ± 0.87
Sumber: Nergiz dan Ötles 1993
Komposisi yang banyak terdapat pada biji jintan hitam adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga komposisi tersebut merupakan komponen yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh. karbohidrat memegang peranan penting sebagai sumber energi di dalam tubuh, lemak sebagai cadangan energi, sedangkan protein
berfungsi sebagai komponen utama dalam proses pertumbuhan. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion, dan molekul lain keluar dan masuk ke dalam sel. Hal ini yang akan membantu tubuh
dalam melakukan sistem pertahanan terhadap benda asing Winarno 2008. Manusia tidak dapat memproduksi mineral di dalam tubuhnya. Kebutuhan
mineral ini didapatkan dengan cara mengkonsumsi daging dan tumbuh-tumbuhan Tsabita 2011. Biji jintan hitam mengandung logam yang berjumlah sekitar
1510.8 mg per 100 g biji. Kandungan logam biji jintan hitam tersaji pada Tabel 2. Kandungan logam ini merupakan beberapa kandungan mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia memerlukan sekitar 1000 mg kalsium, 18 mg zat besi, maksimal 2.5 gram natrium, dan kalium sebanyak 3500
mg per hari Tsabita 2011. Tabel 2 Kandungan Logam dalam Biji Jintan Hitam.
Komposisi Jumlah mg100g
Kalsium Besi
Natrium Kalium
188.0 ± 1.50 57.5 ± 0.50
85.3 ± 16.07 1180.0 ± 10.00
Sumber : Nergiz dan Ötles 1993
Biji jintan hitam mengandung asam lemak tak jenuh dalam jumlah yang cukup berarti. Secara lengkap komposisi asam lemak dan sterol biji jintan hitam
tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3 Komposisi Asam Lemak dan Sterol Dari Biji Jintan Hitam.
Asam lemak Jumlah mg100g
Miristat C14:0 Palmitat C16:0
Stearat C18:0 Oleat C18:1
Linoleat C18:2 Arakhidat C20:0
Eicosadienoat C20:2 1.2 ± 0.04
11.4 ± 1.00 2.9 ± 0.24
21.9 ± 1.00 60.8 ± 2.67
Sedikit 1.7 ± 0.11
Sterol Jumlah mg100g
Campesterol Stigmasterol
β-sitosterol 11.9 ± 0.99
18.6 ± 1.52 69.4 ± 2.78
Sumber : Nergiz dan Ötles 1993
Kandungan tokoferol dan polifenol dalam biji jintan hitam menunjukkan adanya senyawa fenolik yang merupakan faktor utama yang berkhasiat sebagai
obat dan zat pembentuk rasa. Kandungan tokoferol dan polifenol dari minyak biji jintan hitam tersaji pada Tabel 4.
Tabel 4 Kandungan Tokoferol dan Polifenol dari Minyak Biji Jintan Hitam.
Komposisi Jumlah µgg
Total tokoferol Alfa-tokoferol
Beta-tokoferol Gamma-tokoferol
Total polifenol 340 ± 8.66
40 ± 10.00 50 ± 15.00
250 ± 13.00 1744 ± 10.60
Sumber : Nergiz dan Ötles 1993
Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan fenolik biasanya digunakan untuk mencegah
kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan Barus 2009. Zat aktif tokoferol berfungsi hampir sama dengan polifenol, yaitu sebagai antioksidan. Selain itu
tokoferol juga berfungsi sebagai pencegah penyakit degeneratif, perbaikan sistem kekebalan tubuh, mengatasi pembentukan karsinogen atau menghambat
karsinogen sel sasaran sehingga akan dapat menghambat terjadinya kasus kanker. Biji jintan hitam dapat direkomendasikan sebagai makanan tambahan yang
cukup bergizi. Kandungan vitamin biji jintan hitam tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5 Komposisi Vitamin dari Biji Jintan Hitam.
Vitamin µg per 100g
B1Thamin B2Riboflavin
B6Pyridoxin PPNiasin
Asam Folat 831 ± 11.36
63 ± 3.32 789 ± 8.89
6311 ± 16.52 42 ± 4.58
Sumber : Nergiz dan Ötles 1993
Selain itu jintan hitam mengandung 8 jenis dari 10 asam amino essensial dan 7 jenis dari 10 asam amino non-essensial. Komposisi asam amino biji jintan
hitam tersaji pada Tabel 6. Tabel 6 Komposisi Asam Amino Biji Jintan Hitam.
Asam amino Persentase
Asam amino Persentase
Alanin Valin
Glisin Isoleusin
Leusin Prolin
Treonin 3.77
3.06 4.17
4.03
10.88 5.34
1.23 Serin
Asam aspartat Metionin
Fenilalanin Asam glutamat
Tirosin Lisin
Arginin 1.98
5.02 6.16
7.93
13.21 6.08
7.62 19.52
Sumber : Babayan et. al. 1978
2.2 Mencit Mus musculus