15
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu perlengkapan pengolahan data dan perlengkapan survey. Perlengkapan
pengolahan data terdiri dari sebuah Personal Computer PC dengan perangkat
lunak ArcGIS 9.3 untuk pengolahan data spasial, Ocean Data View 4 untuk
mengekstrak data dengan format .nc, WinRAR untuk mengekstrak data
dengan format .zip, MIKE21 permodelan data pasang surut global, Grapher 7
pembuatan grafik, Ms. Excel 2007 untuk pengolahan data numerik dan Ms.
Word 2007 untuk penulisan skripsi. Alat yang digunakan untuk survei lapang terdiri dari
Global Positioning SystemGPS Lampiran 2, kamera digital dan papan berskala untuk pengukuran pasut.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data in situ Tabel 6. Data sekunder yang digunakan berupa data citra yang
diperoleh dari beberapa jenis satelit melalui beberapa penyedia data website,
data prediksi dengan menggunakan perangkat lunak Mike21 serta data yang telah disediakan oleh instansi pemerintah yang terkait. Pengukuran data
in situ dengan menggunakan papan pasang surut pasut. Data citra, elevasi, kenaikan
paras laut dan data tinggi gelombang diperoleh dengan cara mengunduh dari beberapa situs resmi penyedia data. Data administrasi dan
landsystem diperoleh dari instansi yang terkait. Pengukuran pasang surut di lapangan selama 15 hari,
sedangkan data pemodelan pasang surut diambil selama 1 tahun.
3.3. Metode Penelitian
Data yang diperoleh selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerentanan pesisir menurut Gornitz 1991 seperti yang terdapat pada Tabel 7.
Hasil dari klasifikasi tersebut selanjutnya dihitung nilai kerentanan dengan menggunakan persamaan IKP. Pengolahan data dilakukan menggunakan
16 beberapa perangkat lunak, seperti yang dijabarkan pada bagian
3.2.
Pengolahan parameter kerentanan akan dijabarkan pada sub bab selanjutnya. Metode penelitian yang dipergunakan untuk pembuatan peta kerentanan
pesisir Indramayu dapat dilihat pada diagram alir metode penelitian Gambar 2. Penelitian ini dikerjakan dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan
sistem informasi geografis. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: perolehan data, pengolahan data dan pembuatan peta kerentanan pesisir.
Tabel 6. Data yang digunakan untuk studi kerentanan pesisir.
No. Paramater Data yang
digunakan Sumber data
Resolusi Periode
1. Geomorfologi Citra
QuickBird Kementerian Pertanian
0,6 m 2010 – 2011
2. Elevasi GDEM
ASTER Versi 2
EarthExplorer – USGS https:earthexplorer.usgs.gov
30 m Oktober
2011 Peta RBI
BAKOSURTANAL 1:25.000
2006 3.
Perubahan Garis Pantai
LANDSAT 7 ETM
EarthExplorer – USGS https:earthexplorer.usgs.gov
30 m 9 Okt 2000
17 Mei 2011 4.
Pasang Surut
Pengukuran In-Situ
Survei Lapang 23 Nov 2010
– 8 Des 2010
Prediction Tool
Mike21 1 Jan 2010
– 31 Des 2010
5. Tinggi
Gelombang Significant
Wave Height AVISO
http:www.aviso.oceanobs.com 1°
11 Des 2005 –
28 Feb 2010 6.
Kenaikan Paras Laut
Mean Sea Level product
and image selection
AVISO http:www.aviso.oceanobs.com
0,25° Okt 1992
– Sep 2011
Sea Level Time Series
CU Sea Level Research Group http:sealevel.colorado.edu
1993 - 2011
Tabel 7. Sistem pembagian ranking variable kerentanan pesisir yang digunakan pada
U.S.A East Coast
Ranking Variabel
Sangat Tidak Rentan
1 Tidak
Rentan 2
Sedang 3
Rentan 4
Sangat Rentan 5
Geomorfologi Rocky, Cliffed
coast, Fjords,Fiard
Medium cliffs,
Indented coasts
Low cliffs, Glacial drift, Salt marsh,
Coral Reefs, Mangrove
Beaches pebbles,
Estuary, Lagoon, Alluvial
plains Barrier
beaches, Beaches
sand, Mudflats,
Deltas Elevasi m
≥ 30,1 20,1 – 30,0
10,1 – 20,0 5,1 – 10,0
0 – 5,0 Perubahan garis
pantai mtahun ≥ 2,1
1,0 – 2,0 - 1,0 - +1,0
- 1,1 - -2,0 ≤ -2,0
Pasang surut m
≤ 0,99 1,0 – 1,9
2,0 – 4,0 4,1 – 6,0
≥ 6,1 Tinggi
gelombang m 0 – 2,9
3,0 – 4,9 5,0 – 5,9
6,0 – 6,9 ≥ 7,0
Kenaikan paras laut mmthn
≤ -1,1 - 1,0 – 0,99
1,0 – 2,0 2,1 – 4,0
≥ 4,1
Sumber : Gornitz, 1991
17 Gambar 2. Diagram alir proses yang dilakukan untuk penyelesaian penelitian
18 Peta lokasi kerentanan pesisir dibuat berdasarkan nilai dari perhitungan
Indeks Kerentanan Pesisir. Indeks tersebut digolongkan menjadi 5 kelas, yaitu kelas pertama yang mempresentasikan sangat tidak rentan sampai indeks ke
lima yang mempresentasikan sangat rentan.
3.3. Pembuatan Peta Genangan