Perubahan Garis Pantai HASIL DAN PEMBAHASAN

34 Ketinggian rata-rata pesisir Indramayu yang kurang dari 5 meter tersebut tentunya sangat berbahaya terhadap genangan air laut yang diakibatkan oleh kenaikan paras laut ataupun pasang surut. Genangan yang terjadi dalam waktu tertentu dapat menggangu persedian air minum karena tercemar oleh air laut Dwarakish, 2009.

4.4. Perubahan Garis Pantai

Hasil analisis perubahan garis pantai dengan menggunakan citra Landsat TM tahun perekaman 2000 dan 2011 memperlihatkan bahwa sebagian besar pesisir Indramayu mengalami kemunduran erosi. Erosi pantai tersebut berkisar antara 0,23 – 99,76 meter dengan kecepatan erosi -0.02 - -9,41 mtahun Gambar 12. Hasil analisa perubahan garis pantai berdasarkan pengolahan citra landsat tahun 2000 dan 2011 memperlihatkan daerah pesisir Indramayu seluas ±47,52 km 2 ±31,34 mengalami erosi dengan kecepatan lebih dari -2,0 mtahun yang termasuk dalam kelas sangat rentan. Daerah pesisir dengan kecepatan erosi antara -1,1 sampai dengan -2,0 mtahun termasuk kelas rentan dengan luas daerah sebesar ±74,03 km 2 ±48,82 , sedangkan daerah seluas ±28,33 km 2 ±18,68 termasuk dalam kelas sedang karena mengalami penambahan dan pengurangan garis pantai dengan kecepatan antara -1,1 sampai dengan 1,0 mtahun termasuk dalam kelas sedang. Pada beberapa daerah masih dapat ditemukan penambahan garis pantai akresi. Daerah dengan luas ±1,58 km 2 mengalami akresi dengan kecepatan antara 1,0 sampai dengan 2,0 mtahun termasuk kelas tidak rentan, sedangkan daerah seluas ±0,15 km 2 termasuk kelas sangat tidak rentan karena mengalami akresi dengan kecepatan lebih dari 2,0 mtahun Gambar 13. Gambar 12. Hasil analisa perubahan garis pantai Indramayu dengan menggunakan citra Landsat tahun perekaman 2000 dan 2011 Kec. Losarang Kec. Cantigi Kec. Krangkeng Kec. Pasekan Kec. Kandanghaur Kec. Sukra Kec. Patrol K iyuat Kec. Indramayu Kec. Karangampel Kec. Balongan ec. Junt 108°300E 108°300E 108°250E 108°250E 108°200E 108°200E 108°150E 108°150E 108°100E 108°100E 108°50E 108°50E 108°00E 108°00E 107°550E 107°550E 6° 10 S 6° 15 S 6° 15 S 6° 2 S 6° 2 S 6° 25 S 6° 25 S 6° 3 S 6° 3 S ¬ 5 10 15 20 2.5 Kilometer 6° 35 S TANGGAL PENCITRAAN mmddyear : 10092000 05172011 G INDRAMAYU BALONGAN 35 Gambar 13. Kelas resiko parameter perubahan garis pantai 36 37 Kecamatan yang terdapat pada pesisir Indramayu mengalami perubahan garis pantai yang berbeda-beda mulai dari kelas sangat rentan hingga sangat tidak rentan. Kecamatan Sukra ±11,57 km 2 , Indramayu ±7,13 km 2 , Juntinyuat ±5,70 km 2 dan Cantigi ±4,94 km 2 merupakan empat kecamatan dengan kelas kerentanan sangat rentan yang paling luas. Kecamatan Indramayu merupakan daerah dengan tingkat kerentanan rentan seluas ±17,58 km 2 yang diikuti dengan kecamatan Kandanghaur ±11,16 km 2 , Sukra ±9,85 km 2 dan Krangkeng ±7,68 km 2 . Kecamatan Kandanghaur ±6,45 km 2 , Indramayu ±5,03 km 2 , Juntinyuat ±4,41 km 2 dan Balongan ±3,30 km 2 memiliki daerah dengan kelas kerentanan sedang yang paling besar. Kelas kerentanan tidak rentan terdapat pada enam kecamatan, yaitu Losarang ±0,93 km 2 , Indramayu ±0,16 km 2 , Balongan ±0,15 km 2 , Krangkeng ±0,14 km 2 , Kandanghaur ±0,13 km 2 dan Cantigi ±0,07 km 2 . Hasil pengolahan parameter perubahan garis pantai memperlihatkan empat kecamatan dengan luas kurang dari ±0,10 km 2 . Kecamatan tersebut adalah Losarang ±0,06 km 2 , Balongan ±0,05 km 2 , Krangkeng ±0,03 km 2 dan Cantigi ±0,01 km 2 . Perubahan garis pantai yang didominasi oleh kelas sangat rentan, rentan dan sedang tersebut disebabkan karena kurangnya tanaman mangrove sebagai penghambat gelombang pada daerah pesisir. Aktifitas manusia seperti perikanan budidaya tambak yang dibangun pada daerah yang tidak semestinya serta penambangan pasir juga turut serta mempengaruhi bahkan mempercepat proses erosi. Dampak dari aktifitas manusia tersebut dapat menyebabkan erosi dengan kecepatan lebih dari 2 mtahun. Setiap tahunnya garis pantai Indramayu mengalami erosi dengan kecepatan 1 sampai dengan 3 mtahun Hadikusumah, 2009. 38 Citra dengan resolusi menengah 20-30 mpixel menyediakan akurasi posisi yang cukup baik untuk penerapan aplikasi pemantauan dinamika perubahan garis pantai global. Penggunaan citra resolusi menengah memberikan dua keuntungan utama, yaitu ketersediaan data berseri Landsat telah beroperasi sejak tahun 1980 dan mengurangi biaya apabila dibandingkan dengan data resolusi tinggi tracking. Namun, metode ini masih memiliki kelemahan seperti algoritma yang belum pasti not definitive dan harus direvisi untuk memperbaiki kesalahan sistematis yang diproyeksikan menuju ke laut Ruiz et al., 2007.

4.5. Pasang Surut