Pasang surut Rata-rata tinggi gelombang signifikan

11

2.5.4. Pasang surut

Pasang surut dihasilkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Pasang surut memiliki sifat yang periodik dan dapat diprediksi. Perbedaan vertikal antara air tertinggi puncak air pasang dan air terendah lembah air surut yang berurutan disebut sebagai tunggang pasang surut Triatmodjo, 1999. Tunggang pasang surut perlu diketahui karena keterkaitannya dengan bahaya genangan yang bersifat sementara sewaktu-waktu dan permanen Gornitz dan Kanciruk, 1989; Gornitz, 1991; Kumar et al,. 2010; Pendleton, 2004; Pendleton, 2005a; Pendleton, 2005b; Pendleton, 2005c. Wilayah pesisir dengan kisaran pasang surut yang tinggi 4 m dianggap memiliki kerentanan yang tinggi dan wilayah yang memiliki kisaran pasang surut rendah 2 m dianggap memiliki kerentanan rendah Gornitz dan Kanciruk, 1989; Gornitz, 1991. Selain itu pasang surut dapat menyebabkan masukan air laut ke dalam daratan Triatmodjo, 1999 yang dapat menjadi ancaman terhadap persediaan air dalam tanah Gornitz, 1991.

2.5.5. Rata-rata tinggi gelombang signifikan

Tinggi gelombang signifikan, periode gelombang dan arah gelombang merupakan beberapa parameter yang digunakan pada model gelombang. Ketiga parameter tersebut dinamakan parametric wave models. Tinggi gelombang signifikan sendiri sangat sering digunakan oleh para coastal engineer insinyur pesisir untuk memperkirakan energi yang dihasilkan oleh gelombang Hearn, 2008. Energi tersebut diperoleh dengan mengambil rata-rata dari 33 nilai tertinggi dari pencatatan gelombang Triatmodjo, 1999. Energi yang diperoleh berdasarkan rata-rata tinggi gelombang signifikan memiliki peranan dalam sistem transfer sedimen Pendleton, 2005b. Di sisi lain, pengetahuan mengenai kajian kerentanan berdasarkan tinggi gelombang 12 merupakan langkah penting untuk mempersiapkan peringatan akan bahaya dan sistem manajemen penanggulangannya USGS, 2005. Energi gelombang meningkat seiring dengan peningkatan tinggi gelombang. Hal ini mengakibatkan hilangnya lahan karena erosi dan genangan di sepanjang pantai, sehingga daerah-daerah pesisir dengan tinggi gelombang yang tinggi dianggap sebagai pantai yang lebih rentan dan daerah dengan tinggi gelombang rendah sebagai pantai yang kurang rentan Gornitz, 1991; Kumar et al., 2010.

2.5.6. Rata-rata kenaikan paras laut