Uji F Uji t

maka perubahan likuiditas sebesar 1 satuan akan menurunkan struktur modal sebesar 0.288 satuan.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan hipotesis-hipotesis. Hasil dari regresi dan uji hipotesis yang telah dilaksanakan dapat dilihat secara singkat dalam tabel IV.7

a. Uji F

Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variable independent terhadap variable dependent. Hasil regresi dan uji hipotesis dari tabel IV.7 menunjukkan p-value sebesar 0.000. Nilai p-value tersebut lebih besar dari level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan dan likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

b. Uji t

1 Variabel Risiko Bisnis. 1 H : Risiko Bisnis XI berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal. Hasil dari regresi dan uji hipotesis seperti pada tabel IV.7 menunjukkan 1 b : - 0.117 dan p-value sebesar 0.511 level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal atau 1 H ditolak. Hal ini disebabkan karena dalam aturan finansiil konserfatif yang vertikal menghendaki agar perusahaan dalam bagaimanapun juga jangan mempunyai hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri karena pembelanjaan yang sehat itu pertama-tama harus dibangun atas dasar modal sendiri Riyanto, 1994:16. Selain itu menurut Hartoro dan Atahau 2007 risiko bisnis tidak signifikan dengan struktur modal karena akibat rendahnya risiko bisnis membuat manajemen perusahaan kurang mempertimbangkan risiko bisnis dalam menentukan besarnya utang. 2 Variabel Struktur Aktiva 2 H : Struktur Aktiva X2 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal. Hasil dari regresi dan uji hipotesis seperti pada tabel IV.7 menunjukkan 2 b : 1.828 dan p-value sebesar 0.048 level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal atau 2 H diterima. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit atau sebagian besar aktivanya tertanam dalam aktiva tetap maka akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yang dimiliki Houston dan Brigham, 2006:42. 3 Variabel Profitabilitas. 3 H : Profitabilitas X3 berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal. Hasil dari regresi dan uji hipotesis seperti pada tabel IV.7 menunjukkan 3 b : - 0.407 dan p-value sebesar 0.056 level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal atau 3 H ditolak. Hal ini disebabkan karena pada masa resesi berarti perusahaan menghadapi penurunan hasil penjualannya sehingga mengakibatkan laba yang didapat juga mengalami penurunan Basri dan Gitosudarmo, 2002:224-225. Oleh karena itu, kreditur dan investor cenderung berorientasi pada rencana bisnis jangka panjang dengan harapan kondisi perekonomian akan segera membaik. Implikasinya mereka cenderung mengabaikan profitabilitas jangka pendek. Hal tersebut menyebabkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dalam hal ini utang. 3 Variabel Ukuran Perusahaan. 4 H : Ukuran Perusahaan X4 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal. Hasil dari regresi dan uji hipotesis seperti pada tabel IV.7 menunjukkan 4 b : 0.313 dan p-value sebesar 0.004 level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal atau 4 H diterima. Hal ini disebabkan perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki banyak utang dan sebaliknya perusahaan yang berukuran kecil cenderung memiliki utang yang kecil. Selain itu perusahaan yang lebih besar lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil. 4 Variabel Tingkat Pertumbuhan. 5 H : Tingkat Pertumbuhan X5 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal. Hasil dari regresi dan uji hipotesis seperti pada tabel IV.7 menunjukkan 5 b : 0.358 dan p-value sebesar 0.141 level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal atau 5 H ditolak. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah maka kebutuhan modal relatif lebih kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang pesat maka kebutuhan modal relatif lebih besar sehingga tidak mampu dipenuhi dari laba ditahan dan oleh karena itu perusahaan harus mengandalkan pada modal eksternal Atmaja, 2008:274. Namun perusahaan seringkali menghadapi ketidakpastian yang besar, dimana perusahaan menggunakan utang bukan untuk membiayai tingkat pertumbuhan perusahaan tetapi perusahaan menggunakan utang untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan karena bunganya yang bisa menjadi pengurang pajak. Hal ini saesuai dengan trade off theory dan teori MM dengan pajak. 5 Variabel Likuiditas. 6 H : Likuiditas X6 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal. Hasil dari regresi dan uji hipotesis seperti pada tabel IV.7 menunjukkan 6 b : - 0.288 dan p-value sebesar 0.242 level of significant yang ditentukan yaitu 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal atau bisa dikatakan 6 H ditolak. Secara teoritis rasio likuiditas aset adalah menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Tetapi perusahaan seharusnya tidak hanya memperhatikan dari sisi aktiva lancar saja dalam menentukan besarnya utang tetapi perusahaan juga harus melihat dari sisi aktiva tetap perusahaan, karena perusahaan yang memiliki aktiva tetap yang besar maka aktiva tersebut bisa dijadikan sebagai jaminan utang-utangnya. Hal tersebut yang menyebabkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

c. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

1 5 65

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

1 15 95

PENGARUH RISIKO BISNIS , PROFITABILITAS , STRUKTUR AKTIVA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Resiko Bisnis, Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struk

1 4 15

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL

2 48 171

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 26

Pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan risiko bisnis terhadap struktur modal perusahaan farmasi.

0 0 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

0 0 13

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, TINGKAT PERTUMBUHAN, LIKUIDITAS, RISIKO BISNIS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, TINGKAT PERTUMBUHAN, LIKUIDITAS, RISIKO BISNIS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE - Perbanas Institutional Repository

0 0 17