Uji Validitas Uji Reliabilitas

Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut menggunakan opsi jawaban model Skala Likert. Kualifikasi penilaian Skala Likert dalam penelitian ini adalah: 5 = Sangat PuasSangat BaikSangat Sering SPSBSS 4 = PuasBaikSering PBS 3 = BiasaJarang BJ 2 = Kurang PuasKurang BaikSangat Jarang KPKBSJ 1 = Tidak PuasTidak BaikTidak Pernah TPTBTPr

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Uji Validitas

Menurut Jogiyanto 2008, validitas validity menunjukkan suatu pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan actually. Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner ialah sebagai berikut : a. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban b. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor tiap-tiap pertanyaan dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment. r = N ΣXY - ΣX ΣY √[NΣX 2 - ΣX 2 ] [NΣY 2 - ΣY 2 ] Keterangan : N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total c. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila r r tabel, maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r N- 2;α.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Jogiyanto 2008, reliabilitas reliability adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Alpha Cronbach yang biasa digunakan untuk menguji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan dengan Skala Likert atau pertanyaan yang item-itemnya dalam bentuk esai. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach r i adalah sebagai berikut : r i = k 1 - Σ S i 2 k-1 S t 2 Keterangan : K = Banyaknya butir pertanyaan Σ S i 2 = Jumlah varian butir St 2 = Varian total 3.4.3 Uji korelasi antara faktor-faktor tingkat kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif, dan kuatnya hubungan dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi Sugiyono 2007. Menurut Hasan 2003, koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan kuat, lemah, atau tidak ada hubungan antar variabel. Koefisien korelasi ini memiliki nilai antara -1 dan +1 - 1 ≤ KK ≤ +1. a. Jika KK bernilai positif, maka variabel-variabel berkorelasi positif. Semakin dekat nilai KK ini ke +1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. b. Jika KK bernilai negatif, maka variabel-variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai KK ini ke -1 semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. c. Jika KK bernilai +1 atau -1, maka variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif yang sempurna. Untuk menentukan keeratan hubungankorelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai KK sebagai patokan : 1. KK = 0, tidak ada korelasi. 2. 0 KK ≤ 0,20, korelasi sangat rendahlemah sekali. 3. 0,20 KK ≤ 0,40, korelasi rendahlemah tapi pasti. 4. 0,40 KK ≤ 0,70, korelasi yang cukup berarti. 5. 0,70 KK ≤ 0,90, korelasi yang tinggi, kuat. 6. 0,90 KK 1,00, korelasi sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan. 7. KK = 1, korelasi sempurna. Penelitian ini menggunakan korelasi Rank Sperman. Menurut Sugiyono 2007 korelasi Rank Spearman merupakan salah satu alat analisis yang mengasumsikan bahwa data objek penelitian dari pasangan-pasangan data yang bersifat numerik ataupun non-numerik. Sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Sedangkan untuk pengolahan data dengan komputer melalui program SPSS 13. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan metode koefsien korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut : a. Nilai pengamatan dari dua variabel X dan Y diukur hubungannya dengan diberi rangking dari 1 hingga N b. Setiap pasang jenjang rank dihitung selisih atau perbedaannya dengan mengurangkan rangking X dengan rangking Y c. Selisih tersebut dikuadratkan lalu dijumlahkan d. Jika proporsi angka tidak sama dalam pengamatan, rumus yang digunakan adalah : Rs = 1 - 6Σd 2 N 3 -N Jika dalam data terdapat angka yang sama, maka rumus yang digunakan adalah : rs = ΣX2 + ΣY2 – Σdi2 2√ΣX2xΣY2 Σ X 2 = N 3 - Σ T x 12 Σ Y 2 = N 3 - Σ T y 12 Faktor koreksi untuk rangking-rangking yang berangka sama adalah : T = t 3 – t 12 Keterangan : Rs = Koefisien korelasi Rank Spearman X = Variabel independen bebas Y = Variabel dependen tak bebas N = Banyaknya pasangan data jumlah sampel Di = Selisih antara rank X dan Y Σ Tx = Jumlah harga T pada rank yang berangka sama Σ Ty = jumlah harga T pada rank yang berangka sama BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan