Unit Paper Machine 3 Proses Produksi .1 Unit

4.9.2 Unit Paper Machine 3

4.9.2.1 Stock Preparation Merupakan proses persiapan bahan baku. Bahan baku yang digunakan yaitu NBKP, LBKP dan Broke wet broke dan dry broke. Wet broke merupakan kertas bekas basah dengan solid sekitar 30 dan kadar air di atas 70 yang berasal dari sisiran atau trimming lebar 20 cm dari press pit dan couch pit pada paper machine. Dry broke merupakan kertas bekas kering dengan kadar air di bawah 10 yang diperoleh dari cutting pada proses finishing dan juga dari lembaran putus. Tahapan proses pada stock preparation adalah : a. Pulp sebagai bahan baku dari NBKP dan LBKP diuraikan dalam hydropulper. Pada hydropulper terdapat aligator di bawah tangki dan pisau- pisau pada dinding tangki dengan tujuan untuk membentuk aliran turbulensi sehingga pulp akan terurai. Penguraian pulp berlangsung sampai mencapai konsistensi 4-7. Selanjutnya dari hydropulper, pulp dialirkan ke chest 1. b. Chest 1 berfungsi untuk menampung buburan sementara dilengkapi aligator yang berfungsi sebagai pengaduk pulp agar tetap homogen. c. Chest 2 digunakan untuk penampungan broke basah dari silo pit dan broke kering dari pulper. Pada chest ini dilakukan pengadukan agar broke tercampur homogen dengan air kemudian mengalir ke chest 4. d. Pulpstock dari chest 1 kemudian dilewatkan menuju High Density Cleaner HDC yang berfungsi sebagai pemisah antara buburan dan kotoran berdasarkan berat jenis. Stock mengalir ke chest 3 yang juga sebagai chest penampungan sementara kemudian menuju chest 4. e. Chest 4 merupakan bak pencampuran antara virgin pulp chest 3 dengan broke chest 2 perbandingannya yaitu 70 untuk virgin pulp dan 30 untuk broke. Selanjutnya hasil pencampuran menuju chest 5. f. Pada chest 5 stock ditambahkan biocide yang bertujuan mengendalikan aktivitas mikroorganisme, mengendalikan lendir, meningkatkan kelancaran mesin, menanggulangi korosi pada wire dan mengatasi masalah pada produk yang dihasilkan. Biasanya penambahan sebanyak 30-90 ccm. g. Dari chest 5 menuju refiner, pada stock preparation di PM III terdapat 1 buah Conical Refiner dan 2 buah Double Disk Refiner DDR. Pada conical refiner, stock diproses di antara permukaan pisau cones rotor atau stator. Terjadi gaya centrifugal saat stock bergerak di stator dan dari stator maju ke rotor. Double Disk Refiner DDR mempunyai satu stator yang bisa diatur secara elektro mekanik yang dilengkapi dengan pengaman pneumatik, sehingga kedudukan rotor menjadi seimbang karena beban terbagi secara rata. Proses ini bertujuan untuk menguraikan serat secara individu fibrilasi sehingga diperoleh hasil yang optimum ketika dibentuk menjadi lembaran. Pada Paper Machine III hanya menggunakan refiner jenis Double Disk Refiner DDR. Dari refiner kemudian menuju chest 6. h. Chest 6 dilakukan penambahan bahan pengisi filler. Filler yang digunakan yaitu kalsium karbonat CaCO 3 yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan serat serta meningkatkan opasitas, derajat putih dan sifat cetak kertas. Selanjutnya stock mengalir ke chest 7. i. Chest 7 dilakukan penambahan bahan penguat kering dry srength. Dry strength yang digunakan berupa cationic starch yang berfungsi sebagai penguat saat stock mulai dibentuk menjadi lembaran dan mampu menaikkan retensi dan kemudian stock menuju chest 8. j. Chest 8 sebagai penampung sementara storage chest setelah mengalami proses pencampuran dan kemudian menuju chest 9. k. Chest 9 berfungsi menjaga agar stock tetap homogen. Terjadi penambahan biocide untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri yang dapat mengganggu proses selanjutnya. l. Stock dipompa menuju stuffbox dengan konsistensi 3,5 . Pada stuffbox terjadi penambahan bahan sizing yaitu Alkyl Ketene Dimer AKD. Stock menuju headbox yang dipompa menggunakan fan pump. 4.9.2.2 Forming Section Merupakan proses pembentukan lembaran yang terdiri dari tahapan- tahapan sebagai berikut : a. Approach Flow System AFS Stock yang berasal dari stuffbox dialirkan menuju cleaner agar serat dibersihkan dari kotoran-kotoran berdasarkan berat jenis. Proses cleaner ini terdiri dari tiga tahap yaitu primer, sekunder dan tersier. Dari cleaner mengalir menuju screen yang fungsinya membersihkan stock berdasarkan ukuran, dan untuk reject dikembalikan ke silo pit untuk diproses kembali. Stock yang telah melewati screen lalu dialirkan menuju headbox. b. Tahap pembentukan lembaran Wire Part Paper Machine III menggunakan headbox tertutup air-chusioned pressurized headbox dengan konsistensi 0,5-1 tergantung dari jenis kertas dan gramatur yang diproduksi. Biasanya pada headbox terjadi turbulensi yang dapat menimbulkan busa, sehingga ditambahkan bahan kimia seperti anti busa yaitu defoamer Afranil ST. Melalui headbox serat didistribusikan ke wire sehingga membentuk lembaran. Pada tahap ini stock mengalami goncangan shaking pada bagian forming board yang berfungsi memberikan pengaruh pada stock agar serat-serat pajang mengarah searah mesin dan fines dapat mengisi bagian arah silang mesin sehingga dapat membentuk lembaran. Kecepatan dan laju aliran stock diupayakan sama selama di atas wire, hal ini dimaksudkan agar formasi dan lembaran seragam. Terdapat pula proses dewatering dan drainase yaitu penghilangan air dengan proses gravitasi oleh pemakaian table roll dan prinsip gaya vacuum dewatering dengan mengunakan suction box dan suction couch roll hingga kadar air 80. Setelah itu lembaran dari wire dipindahkan ke felt dengan menggunakan pick up roll yang fungsinya memindahkan lembaran basah ke bagian pengempaan. c. Tahap Pengempaan Press Section Proses pengempaan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap lembaran basah dilewatkan pada suction press dan tahap kedua lembaran dilewatkan melalui mesin press. Proses ini dibantu dengan adanya vacuum yang bertujuan mengeluarkan air dari lembaran agar tercipta konsolidasi serat sehingga meningkatkan kekuatan kertas. d. Tahap Pengeringan Dry Section Setelah proses pengempaan, lembaran mengalami proses pengeringan dengan menggunakan cylinder dryer. Jenis dryer yang digunakan di PM III adalah cylinder dyer group dan dua yankee dryer. Lembaran yang masih basah dilewatkan ke top yankee dryer kemudian ke bottom yankee dryer lalu ke pre- dryer group hingga kadar air kurang lebih 20. Lalu ada penambahan surface sizing berupa cairan starch tapioka yang bertujuan mengendalikan porositas pada permukaan lembaran, meningkatkan kehalusan, meningkatkan sifat tarik dan ketahanan lipat. Lembaran kemudian dikeringkan kembali pada dryer after dryer group karena kadar air lembaran meningkat setelah adanya penambahan surface sizing. Lembaran keluar dari cylinder dryer menuju proses calendering yang fungsinya meningkatkan kehalusan smoothness pada lembaran, kemudian melewati sensor scanner yang fungsinya untuk mengetahui kadar air gramatur dari lembaran yang telah diproses. Setelah melewati sensor lembaran kemudian digulung dengan pope reel. 4.9.2.3 Finishing Merupakan proses penyempurnaan akhir yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : a. Cutter, kertas dari jumbo roll dipotong menjadi bentuk plano dengan ukuran tertentu sesuai dengan pesanan. b. Sortir, proses penyeleksian kertas ke dalam bentuk plano yang dikirim dari cutter kemudian diseleksi mutunya dengan menggunakan tenaga manusia. Pada PM III kertas dalam bentuk plano yang telah disortir kemudian dihitung dan dibungkus lalu dikirim ke guillotine. Kertas yang cacat atau tidak lolos seleksi akan menjadi broke untuk dikirim ke stock preparation dan diolah kembali. c. Guillotine, pada tahap ini kertas plano dari sortir akan dipotong sesuai pesanan. Pemotongan dilakukan oleh mesin dengan memasukkan ukuran yang diinginkan pada komputer. Setelah dipotong, kertas diukur kembali menggunakan mesin ukur yang memilki ketelitian 0,01 cm dan dihitung kembali dengan mesin hitung. d. Packaging, merupakan tahap pembungkusan dengan menggunakan plastik dan kardus. Untuk menyempurnakan pembungkusan, kertas yang dibungkus dengan plastik kemudian dioven untuk menjaga kondisi pembungkusan terlindung dari serangga atau bakteri dan jamur.

4.9.3 Unit Paper Machine 4