Kerangka Pemikiran Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

36 terdiri dari pendapatan nasional, suku bunga riil, investasi saham, jumlah uang beredar, pajak pendapatan, dan konsumsi tahun sebelumnya. Model Partial Adjustment Model PAM digunakan untuk menganalisis dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa variabel pendapatan nasional, suku bunga riil, pajak penghasilan dan konsumsi tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap konsumsi sedangkan variabel investasi saham, jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi di Indonesia. Sangadji 2008 menganalisis konsumsi di Indonesia selama tahun 2000- 2006 tentang pengaruh pendapatan dan tingkat suku bunga riil terhadap konsumsi rumahtangga di Indonesia dengan menggunakan model analisis ECM Error Correction Model . Hasil penelitiannya menunjukan bahwa konsumsi rumahtangga di Indonesia dipengaruhi oleh pendapatan dan tingkat bunga riil. Siregar 2009 menganalisis determinan konsumsi masyarakat di Indonesia selama tahun 2000-2008 tentang pengaruh pendapatan nasional, suku bunga, inflasi, dan uang kuasi terhadap pengeluaran konsumsi masyarakat dengan model analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan nasional, suku bunga, dan inflasi berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia.

2.5. Kerangka Pemikiran

Konsumsi rumahtangga sebagai penggerak utama dalam perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang memengaruhi konsumsi 37 rumahtangga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu faktor ekonomi, faktor demografi dan faktor nonekonomi. Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah dengan jumlah penduduk yang banyak, pertumbuhan konsumsi rumahtangga dan konsumsi perkapita masih rendah. Gambar 2.5 Alur Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian dari beberapa teori konsumsi yang telah dikemukakan, terutama analogi fungsi konsumsi Keynesian dan penelitian terdahulu, terdapat beberapa faktor ekonomi yang memengaruhi konsumsi rumahtangga. Dari beberapa faktor tersebut dapat dikembangkan suatu fungsi konsumsi, dimana pengeluaran konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan nasional, tingkat suku bunga, Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumahtangga Faktor ekonomi Faktor demografi Faktor nonekonomi Analisis regresi linier berganda Analisis Deskriptif Kesimpulan Rekomendasi kebijakan Suku bunga Inflasi Pendapatan Investasi Konsumsi perkapita rendah Pertumbuhan konsumsi rendah Kenaikan BBM 38 inflasi, dan pertumbuhan investasi. Alur kerangka pemikiran dan hubungan variabel dalam penelitian dapat ditunjukan pada gambar 2.5.

2.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan awal yang masih bersifat sementara yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data empiris. Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Pendapatan nasional berpengaruh positif terhadap konsumsi rumahtangga di Indonesia, ceteris paribus. 2. Suku bunga berpengaruh negatif terhadap konsumsi rumahtangga di Indonesia, ceteris paribus. 3. Inflasi berpengaruh negatif terhadap konsumsi rumahtangga di Indonesia, ceteris paribus. 4. Pertumbuhan investasi berpengaruh negatif terhadap konsumsi rumahtangga di Indonesia, ceteris paribus. 5. Kenaikan BBM berpengaruh negatif terhadap konsumsi rumahtangga di Indonesia, ceteris paribus.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS dan Bank Indonesia BI. Data yang digunakan dalam analisis statistik regresi linier berganda adalah data time series triwulanan. Adapun data yang digunakan adalah: 1. Data pengeluaran rumahtangga yang diperoleh dari data PDRB penggunaan atas harga konstan tahun 2000 selama periode tahun 2000 – 2010. 2. Data pendapatan nasional yang diperoleh dari data PDB penggunaan atas harga konstan tahun 2000 selama periode tahun 2000 – 2010. pendapatan nasional diperoleh dari nilai Produk Domestik Bruto PDB dikurangi dengan pendapatan faktor produksi netto dari luar negeri, pajak tidak langsung netto, dan penyusutan. 3. Data suku bunga tabungan selama periode tahun 2000 – 2010 yang meliputi semua jenis bank. 4. Data laju inflasi yang diperoleh dari perubahan Indeks Harga Konsumen IHK yang telah diolah dengan tahun dasar 2000 selama periode tahun 2000 – 2010. 5. Data pertumbuhan investasi selama periode tahun 2000 – 2010.