29
dikonsumsi oleh konsumen akhir. Sedangkan nilai tambah yang dimaksud adalah selisih nilai barang dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi termasuk nilai dari bahan baku. 3. Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach
Pendekatan pengeluaran dalam penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara menghitung keseluruhan pengeluaran masyarakat
dalam suatu negara. Pengeluaran masyarakat dalam suatu negara dikelompokkan menjadi pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran
pemerintah, pengeluaran sektor perusahaan dan sektor perdagangan luar negeri atau ekspor dan impor.
Tingkat pendapatan masyarakat secara umum mempunyai hubungan yang searah dengan tingkat konsumsi, dimana kenaikan pendapatan akan diikuti oleh
kenaikan tingkat konsumsi, sebaliknya penurunan tingkat pendapatan akan menurunkan tingkat konsumsi.
2.3.2 Tingkat Suku Bunga
Bunga adalah harga dari pinjaman yang harus dibayarkan peminjam atas pinjaman yang diterima dan imbalan bagi yang meminjamkan. Dalam hal
menabung, bunga adalah balas jasa yang diberikan oleh pihak bank kepada penabung atau nasabah karena bersedia menyimpan dananya di bank. Dana
nasabah oleh pihak bank akan dikelola salah satunya sebagai sumber pembiayaan dalam investasi. Ada dua macan suku bunga yang dikenal, yaitu suku bunga
nominal dan suku bunga riil. Suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang ditentukan berdasarkan jangka waktu satu tahun. Sedangkan suku bunga riil
30
adalah tingkat bunga nominal dikurangi laju inflasi yang terjadi selama periode yang sama.
Bunga pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat bersedia menabung. Tingkat tabungan akan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga, akan semakin tinggi pula kecenderungan atau minat masyarakat untuk menabung, sebaliknya suku bunga
yang rendah akan mengurangi minat masyarakat untuk menabung. Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi, karena orang akan cenderung
untuk menabung di bank dengan balas jasa bunga yang tinggi dibandingkan dengan membelanjakan banyak uang untuk kegiatan konsumsi.
Dampak dari kenaikan tingkat bunga riil terhadap konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dampak pendapatan income effect dan dampak
substitusi substitution effect. Dampak pendapatan adalah perubahan konsumsi yang disebabkan oleh pergerakan ke arah kurva indiferen yang lebih tinggi.
Konsumen adalah penabung dan bukan peminjam maka kenaikan tingkat bunga akan membuat konsumsi dan tingkat kesejahteraan periode yang akan datang
semakin baik karena sisa pendapatan yang ditabung akan memperoleh balas jasa atau bunga yang lebih tinggi. Dampak substitusi adalah perubahan konsumsi yang
disebabkan oleh perubahan harga relatif konsumsi antara dua periode. Kenaikan tingkat bunga membuat konsumen memilih lebih banyak konsumsi karena
konsumsi pada periode kedua akan lebih murah dibandingkan konsumsi pada periode pertama Mankiw,2007.
31
2.3.3 Inflasi