Inflasi Kekayaan Variabel Penelitian

31

2.3.3 Inflasi

Pengertian inflasi secara umum adalah kenaikan harga-harga umum secara terus menerus dalam suatu periode tertentu. Inflasi merupakan proses kecenderungan kenaikan harga-harga umum barang-barang dan jasa secara terus menerus. Kenaikan harga-harga ini tidak berarti harus naik dengan persentase yang sama, yang penting terdapat kenaikan harga-harga umum secara terus menerus dalam periode tertentu bulan atau tahun. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya sekali saja dan bersifat sementara sekalipun dalam persentase yang besar tetapi tidak berdampak meluas bukanlah merupakan inflasi. Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Inflasi ringan dibawah 10 pertahun 2. Inflasi sedang antara 10 - 30 pertahun 3. Inflasi berat antara 30 - 100 pertahun 4. Hiperinflasi diatas 100 pertahun Boediono, 1990. Sedangkan penggolongan inflasi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Inflasi yang muncul disebabkan adanya dayatarik dari permintaan masyarakat akan berbagai barang yang terlalu kuat demand pull inflation . Inflasi terjadi karena interaksi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang dimana tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaaa barang dan jasa tersebut. 32 2. Inflasi yang muncul disebabkan karena adanya goncangan atau dorongan kenaikan biaya faktor-faktor produksi secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu cost push inflation. Inflasi secara umum mempunyai hubungan yang negatif dengan pola konsumsi. Adanya inflasi akan menyebabkan harga-harga barang naik, dan tanpa adanya peningkatan pendapatan, rumahtangga akan semakin sedikit memperoleh barang-barang untuk dikonsumsi.

2.3.4 Kekayaan

Kekayaan adalah bentuk lain dari aset yang dimiliki oleh rumahtangga baik berupa aset likuid maupun nonlikuid, atau dalam bentuk aset riil maupun finansial. Aset riil yang dimiliki oleh rumahtangga dapat berupa rumah, tanah, dan mobil, sedangkan aset finansial dapat berupa tabungan, deposito berjangka, saham, dan surat berharga lainnya. Kekayaan dapat menambah konsumsi, karena menambah pendapatan disposibel. Penghasilan-penghasilan yang diperoleh dari kekayaan disebut sebagai penghasilan nonupah. Sebagian dari penghasilan tambahan tersebut akan digunakan oleh rumahtangga untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi.

2.3.5 Variabel Lain yang Memengaruhi Pengeluaran Konsumsi