koefesien input antara dan S sebagai pengali fabrikasi yang beroperasi di sepanjang kolom.
3. Akibat dari Permintaan Akhir
Melalui proses pengolahan data maka dari tabel Input-Output dapat dihasilkan berbagai jenis nilai koefesien, yang masing-masing mempunyai fungsi analisis sesuai
dengan aspek perekonomian yang dikaji. Atas dasar fungsi-fungsinya tersebut maka melalui tabel Input-Output dapat diketahui dampak dari suatu injeksi investasi, seperti
halnya terhadap pendapatan, peyerapan tenaga kerja, keterkaitan antar sektor, kepekaan sektoral, multiplier dan sebagainya.
4. Kelayakan dan Kepekaan Sektoral
Tabel Input-Output juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan ekonomi pengembangan sektoral sekaligus derajat kepekaan sektoral. Oleh karena itu
maka dapat diketahui pula mengenai sektor yang secara nyata mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian wilayah.
5. Analisis Input-Output
Melaui mekanisme perhitungan ruus-rumus yang berlaku di dalamnya maka tabel Input-Output dapat digunakan untuk mengetahui gambaran perekonomian suatu wilayah
sesuai dengan aspek kepentingan analisis. Aspek-aspek yang mempunyai fungsi dan kedudukan penting di dalam analisis perekonomian satu wilayah diantaranya adalah:
6. Efek Pengganda
Telah dinyatakan oleh Kadariah 1978 bahwa peningkatan aktivitas pemimpin sector leading sector ekonomi di suatu daerah pada masa berikutnya akan berpengaruh
terhadap meningkatnya ams pendapatan ke daerah tersebut, meningkatkan konsumsi, meningkatkan permintaan barang dan jasa sektor-sektor lain yang pada akhimya akan
meningkatkan pula aktivitas sektor-sektor lain yang belum sempat menjadi pemimpin sektor. Demikian pula bahwa apabila terjadi mekanisme yang sebaliknya maka akan
terjadi pengaruh yang sebaliknya pula.
7. Efesiensi Teknis
Mengingat bahwa sistem perekonomian makro suatu daerah pada dasamya juga merupakan suatu aktivitas produksi atau aktivitas ekonomi maka sehubungan dengan
tersedianya faktor produksi yang terbatas, perlu dikaji mengenai kemampuan efesiensi ekonominya. Aktivitas perekonomian suatu daerah dikategorikan sebagai aktivitas
produksi yang efisien apabila dalam dalam menghasilkan output daerahnya mampu menciptakan proporsi Nilai Tambah Bruto NTB yang lebih besar dari pada kebutuhan
input antara. Sebaliknya bahwa apabila proporsi NTB yang diciptakannya lebih kecil dari pada
proporsi input antara yang dibutuhkan, maka hal demikian berarti menunjukkan kemampuan produksi daerah yang bersangkutan tidak efisien. Hal demikian ini pada
dasarya juga menujukkan bahwa aktivitas produksi daerah yang bersangkutan terlalu menggantungkan pada faktor sumber daya lingkungan setempat dari pada mementingkan
pertumbuhan ekonomi.
8. Keterkaitan Antar Sektor Ekonomi
Pada dasamya upaya pembangunan ekonomi setiap daerah merupakan upaya menghidupkan segenap sektor perekonomian sebagai satu kesatuan, tetapi menjadi
persoalan adalah bagaimana tingkat keterkaitan antar sektomya masing-masing, karena tidak semua sektor dalam suatu daerah perekonomian mempunyai nilai keterkaitan antar
sektor yang sama. Di dalam pembangunan ekonomi, suatu program dikategorikan efektif apabila
injeksi investasi yang dilakukan lebih cenderung ditujukan kepada sektor-sektor yang mempunyai deerajat keterkaitan yang tinggi. Karena hal demikian pada dasamya
menunjukkan bahwa nilai keterkaitan antara sektor suatu system perekonomian daerah yang tinggi, juga menunjukkan kemampuan di dalam menciptakan kekokohan ekonomi
daerah. Mengingat kondisi yang demikian ini berarti mempunyai kedudukan interaksi antar sektor yang kondusif.
9. Derajat Penyebaran Antar Sektor