Teknik Sampling Cuplikan METODOLOGI PENELITIAN

85 Dokumen di dalam penelitian merupakan sumber data yang penting, walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata atau tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak diabaikan karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Lexy J. Moleong 2007: 159 mengungkapkan “Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi”. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen dari hasil sensus ekonomi pada tahun 2006 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memiliki ijin di Desa Kenongorejo Kabupaten Madiun. Data Dasar Mata Pencaharian dan Potensi Desa Tahun 2003. 3. Tempat dan Peristiwa Setiap melakukan kegiatan penelitian baik wawancara atau observasi akan melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa. H.B. Sutopo 2002: 52 mengungkapkan “Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas yang dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya”. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun.

D. Teknik Sampling Cuplikan

Data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Teknik sampling cuplikan sangat menentukan kualitas data yang akan dihasilkan. Bila sampel yang kita ambil tidak tepat maka data yang didapat juga akan salah dan hasil penelitian tidak benar. Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering dinyatakan sebagai internal sampling Fitri, 2005, hlm. 32. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalaman yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada 86 informasi yang diperoleh dari narasumber yang lebih banyak yang mungkan kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Cuplikan dalam penelitian ini bersifat Purposive Sampling, yaitu peneliti cenderung memilih orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji secara mendalam Key Informan. Menurut Lexy J. Moleong 2007: 224 Jadi, maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber data dan bangunannya contruction”. Namun demikian, informan yang dipilih dapat menunjuk informan lain yang lebih tahu, maka informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam memperoleh data Snowball Sampling, sehingga peneliti mampu menggali data secara lengkap dan mendalam. Pola Snowball Sampling digunakan bilamana peneliti ingin mengumpulkan data yang berupa informasi dari informan dalam salah satu likasi, tetapi tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih karena tidak mengetahui kondisi dan struktur masyarakat dalam lokasi tersebut. Sehingga peneliti tidak bisa merencanakan pengumpulan data secara pasti. Patton dalam H.B. Sutopo 2002: 57 mengemukakan bahwa “pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan penulis dalam memperoleh data”. Peneliti bisa secara langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapapun yang dijumpai pertama kali. Disini kemungkinan peneliti hanya akan mendapatkan informasi yang sangat terbatas, namun peneliti boleh bertanya kepada informan pertama tentang siapa yang lebih mengetahui informasi yang dibutuhkan. Demikian seterusnya, peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama mendekati informan yang paling mengetahui informasinya sehingga mampu menggali data dengan lengkap dan mendalam. Penarikan sampel menggunakan pola Snowball Sampling secara teoritis akan menghadapi jumlah sampel yang tidak terhingga. Berapa besar sampel yang ideal sepenuhnya ditentukan oleh peneliti sampai dengan peneliti menganggap bahwa jumlah sampel itu dipandang memadai. 87

E. Teknik Pengumpulan Data