Kesadaran tentang dirinya sendiri

identitas Tuhan yang hidup di dunia dan bangkit seperti telah direfleksikan oleh tulisan-tulisan PB tersebut”. 19 Beberapa teolog terutama: K. Rahner dan G. Lohfink sedikit berhati-hati menyangkut penggunaan istilah “pendiri” untuk menggambarkan hubungan Yesus dengan Gereja. Mereka memilih menggunakan istilah “derivasi”, turunan, atau “asal-usul Gereja oleh Yesus”. Kesulitan dalam melihat hubungan Yesus dengan Gereja, lahir dari cara memahami Gereja dan cara menafsirkan hubungannya dengan Israel. Sebenarnya, jika Gereja dimengerti sebagai agregasi, keanggotaan religius yang semuanya baru dibandingkan dengan Israel, seperti sebuah “persekutuan kedua” yang menyangkal persekutuan pertama, seperti suatu “umat Allah yang baru” yang mengecualikan yang lama, maka paham bahwa Yesus pendiri Gereja itu sah dan dapat dibenarkan. Sebaliknya paham tersebut tidak mempunyai alasan dan jatuh bila Gereja dipandang, menurut kacamata para penulis Perjanjian Baru, sebagai “Israel sejati” dan sebagai “umat Allah” yang otentik. Untuk menjernihkan persoalan apakah Yesus pantas dengan gelar “mendirikan” Gereja, diperlukan verifikasi berangkat dari Yesus sendiri, bahwa Dia telah mengkonsep dan merencanakan sebuah realitas historis yang menyelamatkan seperti yang ditemukan secara aktual dalam Gereja. Tentu saja, Yesus bukan seorang Eklesiolog yang duduk di belakang meja untuk menyusun sebuah traktat tentang Gereja, dan lantas mengajarkannya kepada para muridNya. Tetapi, Yesus meskipun tanpa pernah menggunakan istilah “Gereja”, mempunyai program historis penyelamatan yang jelas untuk direalisasikan: program Kerajaan Allah. Program ini oleh Yesus dipercayakan kepada para muridNya, artinya kepada “Gereja” Nya. Yesus mempunyai ide yang sangat jelas tentang Kerajaan Allah dan umat Allah yang menjadi bagiannya. Kerajaan Allah adalah kerajaan di mana berjaya cintaNya, hidupNya, kebahagianNya, kesucianNya: kerajaan cinta. Yang menjadi bagiannya, terutama adalah umat pilihan Allah, Israel. Pemilihan”duabelas” murid mempunyai makna simbolis: mewakili dua belas suku Israel. Mereka adalah rekan kerja Yesus dalam mengumpulkan Israel berhadapan dengan basileia kerajaan yang akan datang. Kelompok para murid sejak awal mempunyai tugas kedua, yang berkaitan dengan tugas pertama: para murid harus mewakili secara simbolis dalam keberadaan mereka, sebagai pribadi dan komunitas, semua yang terjadi di Israel: dedikasi penuh kepada Injil Kerajaan Allah, pertobatan radikal kepada sebuah cara hidup baru, komunikasi tanpa kekerasan dan tanpa dominasi, perkumpulan dalam komunitas persaudaraan. Jelas bahwa kelompok para murid bukan “sisa-sisa orang suci” Israel, bukan sebuah komunitas baru di dalam atau di luar umat Allah dan bukan komunitas yang Yesus bangun sebagai oposisi, yang didirikan seperti kelompok pengganti atau kelompok alternatif Israel. Kelompok para murid harus didefinisikan dalam terang rujukan permanen dan bermakna kepada seluruh Israel. Kelompok para murid merupakan pralambang umat eskatologis Allah, yang percaya kepada Yesus. 3.G EREJA DALAM KESADARAN KOMUNITAS K RISTEN AWALI

3.1. Kesadaran tentang dirinya sendiri

19 K. Kertelge, “La realta della Chiesa nel Nuovo Testaemnto”, dalam W. Kern – H.J. Pottmeyer – M. Seckles eds., Trattato sulla Chiesa, Queriniana, Brescia, 1990, hlm. 133. Kesaksian tentang eksistensi ekklesia tou Theou Gereja Allah, umat Allah yang baru, umat Perjanjian Baru, yaitu komunitas keselamatan yang dikehendaki dan didirikan oleh Yesus Kristus, diberikan oleh Kisah para Rasul dengan panjang lebar. Kisah para Rasul 20 menyatakan secara jelas kesadaran komunitas Kristen pertama tentang dirinya sendiri, asal-usul dan pendirinya, anggota-anggota dan strukturnya, iman dan kerygmanya, simbol-simbol dan ritus- ritusnya, hukum-hukumnya, adat-istiadat dan nilai-nilainya. - Pertama-tama, komunitas Kristen awal ini menyadari dirinya sebagai komunitas Yesus, sang Mesias yang diutus Allah kepada umat manusia untuk melaksanakan sepenuhnya rencana keselamatan yang direncanakan sejak kekal dan untuk menyempurnakan Perjanjian yang telah diadakan dengan Abraham, Musa dan para Nabi. Komunitas Kristen awal menyadari diri sebagai komunitas yang dikehendaki dan didirikan Yesus guna melanjutkan karya keselamatanNya dan yang dari Dia menerima tugas supaya “berkembang dan bertambah banyak” sampai ke ujung bumi untuk menjadikan semua orang anggota umat Allah yang baru. Komunitas Kristen awal menyadari diri sebagai komunitas Yesus dari Nazaret, seorang pribadi “yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan orang yang dikuasai iblis, sebab Allah menyertai Dia” Kis 10: 38. Rasul Petrus menyatakan dengan agung: “Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” Kis: 39-43. - Karena menyadari diri sepenuhnya sebagai umat Allah yang baru, sebagai komunitas keselamatan yang didirikan Yesus, maka komunitas ini membentuk diri di atas dasar prinsip-prinsip struktural, simbolis, ritual, etis, legal dan axiologis seperti yang dikehendaki Yesus. “Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah” 1 Ptr 2: 4-5.

3.2. Peranan Rasul Petrus